Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar

20 tetapi seluruhnya harus diperoleh secara seimbang agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan lebih efektif.

2.1.6 Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar

Tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget 1988 dalam Soeparwoto 2007: 85 dibagi menjadi 4, yaitu tahap sensorimotorik, pra operasional, operasional konkret, dan operasional formal. Tahap sensorimotorikinstingtif terjadi pada saat anak berusia 0-2 tahun. Pada tahap ini, semuanya bergantung pada pengalaman inderawi. Anak sudah dapat melihat dan meresapkan apa yang terjadi, tetapi belum dapat mengategorikan pengalaman tersebut. Tahap pra operasionalintuitif terjadi pada saat anak berusia 2-7 tahun. Pada tahap ini, individu memperoleh pengalaman melalui pengamatan inderawi dan intuisi. Pada masa ini, anak siap untuk belajar bahasa, membaca, dan menyanyi. Anak suka berkhayal, karena intuisi membebaskan mereka untuk semaunya berbicara tanpa menghiraukan pengalaman konkret dan paksaan dari luar. Piaget menyebut tahap ini sebagai tahap collective monolog. Pada tahap ini, anak merupakan pembicara yang egosentris dan memiliki hubungan dengan orang yang sedikit sekali, karena anak lebih suka berbicara sendiri dengan benda-benda di sekitarnya, seperti dengan pohon, anjing, kucing, dan sebagainya. Mereka menganggap benda-benda tersebut dapat mendengarkan pembicaraan. Pada usia 7-11 tahun anak berada pada tahap konkret operasional. Pada masa ini, anak sudah memahami hubungan fungsional, karena mereka telah mengujicobakan permasalahan. Cara berpikir anak masih konkret, belum dapat 21 memahami hal abstrak. Tahap formal operasional terjadi pada saat anak berusia 11 tahun ke atas. Pada tahap ini, individu mengembangkan pikiran formalnya. Mereka bisa mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi. Mereka dapat mengerti arti kiasan dan simbolik. Dengan melibatkan mereka dalam suatu kegiatan yang bermanfaat, mereka akan lebih mendapatkan dampak yang positif. Berdasarkan tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget, siswa usia Sekolah Dasar termasuk dalam golongan tahap operasional konkret. Pada tahap ini, mereka sudah mampu berpikir konkret dalam memahami sesuatu sebagaimana kenyataannya, mampu mengkonversi angka, serta memahami konsep melalui pengamatan sendiri dan lebih objektif.

2.1.7 Mengajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KETUREN KOTA TEGAL

1 7 184

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI BUMI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGJATI 01 KABUPATEN TEGAL MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE

0 5 273

KEEFEKTIFAN TEKNIK QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON 7 KOTA TEGAL

0 15 256

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 6 KOTA TEGAL

1 21 247

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 4 KOTA TEGAL

0 8 272

PENINGKATAN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL

0 12 265

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MANGKUKUSUMAN

11 133 334

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI MELALUI MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GONDANG PEMALANG

0 19 201

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SOMAWANGI BANJARNEGARA

0 17 244

PENINGKATAN PEMBELAJARAN TARI DAERAH LAIN (TARI SAMAN) MELALUI MODEL BAMBOO DANCING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI RANDUGUNTING 01 KOTA TEGAL

0 51 289