24 langsung terjadi dengan bantuan media pembelajaran. Pembelajaran dapat terjadi
karena ada beberapa komponen pembelajaran yang dipengaruhi oleh kondisi, strategi, dan hasil pembelajaran.
2.1.9 Performansi Guru
Performansi guru berkaitan erat dengan kompetensi guru. Pengertian kompetensi disebutkan dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen Bab 1 Pasal 1 Ayat 10 “adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”. Dengan demikian, kompetensi mempengaruhi keprofesionalan guru. Dalam Undang-Undang tersebut Bab 1
Pasal 1 Ayat 1 dinyatakan bahwa “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Pada ayat tersebut
dijelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional yang dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru harus memiliki, menghayati, dan menguasai
beberapa kompetensi. Selanjutnya pada Bab IV Pasal 10 Ayat 1 Undang-Undang yang sama juga
disebutkan bahwa “kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Berdasarkan pernyataan tersebut, kompetensi guru dibedakan menjadi empat, yaitu kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Menurut Suwardi 2007: 5-6,
25 yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran siswa. Kompetensi kepribadian berkaitan dengan kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi
teladan bagi siswa. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi sosial berkaitan dengan
kemampuan guru untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan siswa, sesama guru, orang tuawali siswa, dan masyarakat sekitar.
Keempat kompetensi tersebut sangat berpengaruh terhadap performansi guru. Apabila kompetensi yang dimiliki guru baik, maka performansinya pun
akan baik. Begitu pula sebaliknya, apabila kompetensi guru kurang baik, maka performansi guru pun kurang baik. Guru perlu memperdalam kemampuan-
kemampuannya agar dapat meningkatkan performansi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
untuk mempunyai performansi yang baik, seorang guru harus dapat menguasai dan menghayati beberapa kompetensi guru. Kompetensi tersebut antara lain
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Selain itu, seorang guru juga harus menguasai kompetensi dalam bidang kognitif, sikap, dan perilaku.
2.1.10 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial