55
3.1.1 Perencanaan
Supardi dan Suhardjono 2012: 90-1 mengungkapkan bahwa perencanaan penelitian tindakan harus disusun dengan lengkap agar pelaksanaan tindakan
dapat berjalan dengan lancar dan pengaruh tindakan dapat diamati dengan baik. Kegiatan perencanaan meliputi:
1 Mengidentifikasi dan menganalisis masalah. Masalah tersebut harus bersifat
faktual yang terjadi di lapangan dan bersifat umum di dalam kelas. Masalah tersebut juga harus penting dan berkaitan dengan peningkatan mutu
pembelajaran. Selain itu, masalah tersebut harus dalam jangkauan kemampuan peneliti.
2 Menetapkan alasan pelaksanaan penelitian dan penyebab utama yang
melatarbelakangi PTK. 3
Merumuskan masalah secara jelas. 4
Menetapkan cara penyelesaian masalah dengan menentukan tindakan atau metode pembelajaran baru, sehingga dapat merumuskan hipotesis tindakan.
5 Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan, menjabarkan indikator
keberhasilan, serta instrumen pengumpul data yang digunakan untuk menganalisis indikator keberhasilan tersebut.
6 Membuat rancangan tindakan.
3.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Supardi dan Suhardjono 2012: 92-3 menjelaskan bahwa pada tahap tindakan, peneliti menerapkan rancangan penelitian di kelas. Pelaksanaan
tindakan harus dilakukan secara wajar dan sesuai dengan perencanaan. Jika
56
peneliti tidak mampu melaksanakan pengumpulan data secara mandiri, maka ia dapat meminta bantuan teman sejawat sebagai kolaborator dan atau menggunakan
alat atau media perekam agar peneliti dapat memperoleh data yang lengkap dan objektif.
3.1.3 Pengamatan
Menurut Supardi dan Suharjono 2012: 104, pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dan pelaksanaan tindakan
berlangsung pada waktu yang sama. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan menggunakan pedoman pengamatan yang telah disusun.
3.1.4 Refleksi
Pada tahap ini, dilakukan pengkajian terhadap keseluruhan tindakan yang telah dilakukan. Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian
terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Kegiatan refleksi meliputi merenungkan kembali kekuatan dan kelemahan yang dilakukan,
menemukan penyebab kekurangan yang dilakukan, mencari solusi untuk mengatasi kekurangan, dan memperkirakan kendala yang mungkin akan
ditemukan pada tindakan berikutnya. Hasil refleksi digunakan sebagai dasar untuk merencanakan pelaksanaan siklus berikutnya Supardi dan Suhardjono, 2012:
107-8. Setelah siklus I selesai, dilanjutkan siklus II. Tahapan kerja pada siklus II
mengikuti tahapan kerja pada siklus I. Siklus II diharapkan mampu memperbaiki kesalahan dan atau kekurangan yang terjadi pada siklus I. Refleksi pada tiap
pertemuan dirangkum kembali secara keseluruhan agar diperoleh gambaran secara
57
umum dalam setiap siklusnya. Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh.
3.2 Perencanaan Tahap Penelitian