28 ilmu sosial yang mempelajari tentang kehidupan manusia secara individu atau
kelompok serta interaksinya dengan lingkungan fisik dan sosial.
2.1.11 Pendidikan IPS di Sekolah Dasar
Menurut Chamisijatin, dkk 2008: 6.13, dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP untuk tingkat SDMISDLBPaket A, mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial termasuk ke dalam kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang bertujuan untuk mengembangkan logika,
kemampuan berpikir, dan analisis siswa. Chamisijatin, dkk 2008: 6.28 juga menyatakan bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dimaksudkan
untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif
dan mandiri. Selanjutnya, tujuan pendidikan IPS di Sekolah Dasar menurut
Sumaatmadja 2006 dalam Hidayati dkk 2008: 24, adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya, masyarakat dan negara. Secara rinci Hamalik 1992 dalam Hidayati dkk 2008: 24-6 berpendapat bahwa tujuan
pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa. Tujuan yang pertama berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman
tentang masyarakat berupa fakta dan ide-ide kepada anak. Tujuan yang kedua berkaitan dengan sikap belajar, sehingga anak memiliki kemampuan menyelidiki
untuk menemukan ide-ide dan konsep-konsep baru, sehingga mereka mampu melakukan perspektif untuk masa yang akan datang. Sikap belajar tersebut
29 diarahkan kepada pengembangan motivasi untuk mengetahui, berimajinasi, minat
belajar, kemampuan merumuskan masalah dan hipotesis pemecahannya, keinginan melanjutkan eksplorasi IPS sampai ke luar kelas, dan kemampuan
menarik kesimpulan berdasarkan data. Tujuan yang ketiga berkaitan dengan nilai- nilai sosial dan sikap. Berdasarkan nilai-nilai sosial yang berkembang dalam
masyarakat, maka akan berkembang pula sikap-sikap sosial anak. Faktor keluarga, masyarakat, dan pribaditingkah laku guru memiliki pengaruh yang besar terhadap
perkembangan nilai-nilai dan sikap anak. Tujuan yang keempat berkaitan dengan keterampilan. Anak belajar melatih keterampilan dan alat-alat studi sosial,
misalnya mencari bukti dengan berpikir ilmiah, keterampilan mempelajari data masyarakat, mempertimbangkan validitas dan relevansi data, mengklasifikasikan
dan menafsirkan data-data sosial, dan merumuskan kesimpulan.
Rasionalisasi mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah menurut Soewarso dan Susila 2010: 4-5 adalah agar siswa dapat: 1
mensistematisasikan bahan, informasi, dan atau kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna; 2 lebih peka dan
tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab; serta 3 mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan
antarmanusia. Siswa mempelajari IPS di jenjang pendidikan dasar dan menengah, dengan karakteristiknya yang berbeda-beda.
Karakteristik IPS Sekolah Dasar yang diungkapkan oleh Hidayati dkk 2008: 26 dapat dilihat melalui materi IPS dan strategi penyampaian pengajaran
IPS. Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di
30 masyarakat. Terdapat lima macam sumber materi IPS. Pertama, segala sesuatu
atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan, sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai
permasalahannya. Kedua, kegiatan manusia, berupa mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, dan transportasi. Ketiga,
lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat pada lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh. Keempat,
kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan
kejadian-kejadian yang besar. Kelima, anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, yaitu makanan, pakaian, permainan, dan keluarga.
Strategi penyampaian pengajaran IPS sebagian besar didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dengan urutan: anak diri sendiri, keluarga,
masyarakattetangga, kota, daerah, negara, dan dunia. Urutan tersebut didasarkan pada asumsi bahwa anak pertama-tama dikenalkan atau perlu memperoleh konsep
yang berhubungan dengan lingkungan terdekat atau diri sendiri. Selanjutnya secara bertahap dan sistematis bergerak dalam lingkungan konsentrasi hingga
keluar dari lingkungan tersebut, kemudian mengembangkan kemampuannya untuk menghadapai unsur-unsur dunia yang lebih luas.
2.1.12 Materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia