Gambaran Umum Sistem Telepon Metode Panggilan Dan Penerimaan Dalam Sistem PABX

2.5.1 Gambaran Umum Sistem Telepon

Sistem telepon merupakan sarana komunikasi yang sudah sangat popular saat ini. Setiap perusahaan pasti memiliki sarana telepon, mulai perusahaan berskala kecilsederhana hingga perusahaan sangat besar. Sistem telepon biasanya dibagi menjadi tiga komponen berikut ini. • Sambungan telepon dari perusahaan penyedia jasa sambungan telepon, seperti PT. TELKOM di Indonesia. Sambungan telepon ini adanya di luar gedung perusahaan yang memakainya, sehingga perusahaan tidak dapat mengatur keamanannya, baik dari penyadapan suara, pemutusan secara tiba-tiba oleh pihak lain atau pencurian fasilitas oleh pihak lain. Asumsi yang berlaku disini semua perusahaan meyerahkan sistem keamanan komunikasi telepon di luar gedung tersebut pada perusahaan penyedia jasa jaringan telepon. Biaya yang dikenakan oleh perusahaan penyedia jasa jaringan telepon bedasarkan lamanya pembicaraan, area nomor tujuan panggilan dan waktu panggilan dilakukan • Sistem telepon pribadi yang sering disebut dengan private branch exchage PABX. PABX ini biasanya dimiliki oleh perusahaan yang membutuhkan sistem telepon internal sehingga komunikasi antar karyawan dapat dilakukan tanpa melibatkan perusahaan penyedia jasa sambungan telepon. Biaya sambungan telepon antar karyawan juga tidak ada hanya investasi pembelian PABX saja. PABX ini juga berfungsi untuk mengurangi rasio sambungan telepon dengan jumlah karyawan yang ada. Misalnya perusahaan memiliki 100 orang karyawan, apabila perusahaan berasumsi dalam waktu yang bersamaan hanya ada 20 orang karyawan yang menghubungi nomor telepon lain di luar perusahaan, maka cukup disediakan 20 sambungan telepon saja dari TELKOM. • Struktur jaringan kabel telepon pada jaringan internal perusahaan. Struktur jaringan kabel telepon ini dibuat dan disediakan sendiri oleh perusahaan sehingga sistem keamanan jaringan telepon ini dapat diatur sendiri oleh perusahaan.

2.5.2 Metode Panggilan Dan Penerimaan Dalam Sistem PABX

Perusahaan kelas menengah keatas biasanya sudah memiliki PABX sendiri yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antar karyawan dan komunikasi karwayan perusahaan tersebut ke luar perusahaan. Nomor ekstensi adalah nomor identitas yang diberikan pada karyawan atau kelompok karyawan yang berfungsi sebagai identitas karyawan dalam jaringan PABX. Nomor eksensi juga berfungsi sebagai sarana sambungan langsung yang diberikan pada setiap karyawan untuk mempermudah dihubungi oleh pihak pemanggil baik dari luar maupun panggilan dari dalam. Panggilan dari luar Ada tiga cara untuk dapat menghubungi seseorang dalam perusahaan yang memiliki fasilitas PABX. • Panggilan melalui operator telepon. Pihak pemanggil menekan nomor telepon perusahaan, kemudian dijawab oleh operator, lalu operator akan menanyakan siapa yang ingin dihubungi. Setelah diberikan informasi oleh pihak pemanggil, kemudian disambungkan ke karyawan perusahaan tersebut. Mekanisme ini bertujuan untuk menjaga kerahasiaan setiap karyawan dan juga setiap panggilan akan diseleksi terlebih dulu oleh operator sesuai dengan pesanan pihak karyawan. • Panggilan dengan diikuti menekan nomor ekstensi. Pihak pemanggil menekan nomor telepon perusahaan, kemudian dijawab oleh mesin penjawab otomatis answering machine. Lalu mesin ini akan meminta pemanggil untuk menekan nomor ekstensi karyawan yang ingin dihubungi atau menekan nomor operator untuk mendapatkan pelayanan seperti mekanisme panggilan yang pertama. Setelah pihak pemanggil menekan nomor ekstensi, PABX akan segera menghubungi karyawan yang dituju. Mekanisme ini bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat panggilan. • Panggilan Langsung DID – Direct ID. Mekanisme yang ketiga ini menggabungkan antara nomor telepon kantor dan nomor ekstensi secara bersamaan. Pihak pemanggil menekan nomor telepon perusahaan, lalu disambung dengan nomor ekstensi karyawan. Panggilan akan langsung terhubung ke nomor karyawan perusahaan seolah-olah karyawan tersebut memiliki nomor telepon sendiri. Mekanisme ini bertujuan untuk mempersingkat rantai panggilan. Mekanisme ini juga harus didukung oleh fasilitas jaringan telekomunikasi yang ada dan fasilitas PABX yang ada. Panggilan ke luar Bagi para pengguna sistem PABX ada tiga cara untuk melakukan panggilan ke luar seperti penjelasan berikut ini. • Panggilan langsung. Pengguna menekan langsung nomor tujuan seperti layaknya panggilan dari telepon rumah, hal ini dimungkinkan apabila pesawat telepon tersebut terhubung langsung dengan jalur TELKOM. Karyawan yang mendapat fasilitas ini biasanya adalah para direktur atau pemilik perusahaan. Rasio jumlah sambungan telepon terhadap jumlah karyawan adalah 1:1. • Panggilan dengan cara mengambil jalur terlebih dahulu. Pengguna biasanya menekan angka 9 untuk medapatkan jalur atau menekan angka 0 dulu untuk menghubungi operator. Setelah itu baru memasukkan nomor tujuan. Fasilitas ini dilakukan untuk mengefektifkan jumlah sambungan TELKOM, sehingga rasio panggil dari pesawat telepon ini bisa diturunkan menjadi 1:3 atau 1:5. • Panggilan dengan cara memasukkan kata sandi. Pengguna sebelum melakukan panggilan harus memasukkan beberapa angka sebagai kata sandi. Setelah kata sandi tersebut diterima oleh sistem PABX kemudian baru dapat menekan nomor tujuan. Hal ini dilakukan untuk membatasi karyawan yang tidak memiliki akses penggunaan telepon dan untuk mempermudah mengetahui data-data penggunaan telepon seperti siapa saja yang menggunakan telepon, nomor telepon tujuan dan lama pembicaraan.

2.5.3 Parameter Yang Dijadikan Acuan Pada Sistem Telepon PABX