Pusat Data Datacenter Penempatan Peralatan Sistem Pengaturan Karyawan Bergerak

Gambar 19. Gambar penempatan peralatan sistem pengaturan karyawan bergerak • Akses kontrol pintu masuk ruangan pusat data. Penempatan peralatan ini pada pintu masuk ruangan pusat data. Metode pemantauan orang yang keluar masuk ruangan pusat data ada dua yaitu memantau orang yang masuk saja atau memantau orang yang masuk dan keluar dari pusat data. Bila diinginkan memantau orang yang masuk saja dibutuhkan satu alat akses kontrol di bagian luar saja. Sedangkan untuk memantau orang yang keluar dan masuk dibutuhkan dua alat akses kontrol di dalam dan di luar ruang pusat data. Mekanisme pembacaan identitas orng yang keluar-masuk dapat menggunakan kartu ID atau biometrik. • Video kamera yang berfungsi untuk merekam setiap aktivitas orang yang berada di ruangan ruang pusat data tersebut. Diharapkan data hasil rekaman video kamera ini dapat disimpan dalam media yang cukup aman dan dapat diputar kembali bila diperlukan. Periode penyimpanan data ini disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan kapasitas perlatan yang dipakai.

4.8.2 Pintu Masuk

Pintu ini harus selalu terkunci secara otamatis untuk menghindari orang yang tidak berkepentingan masuk kedalam ruang karyawan bergerak. Pintu ini terintegrasi dengan sistem pengaturan karyawan bergerak. Apabila sistem memberikan sinyal untuk membuka pintu, baru pintu bisa dibuka. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan pada saat listrik padam, perlu dibuat aturan buka-tutup pintu. Apabila terjadi listrik padam, secara otomatis pintu ini akan terbuka sehingga memungkinkan karyawan untuk keluar ruangan sehingga tidak terkunci di dalam ruangan. Mekanisme lain yang perlu dipertimbangkan adalah pintu kalau dibuka dari luar harus menggukan kartu ID, namun kalau dibuka dari dalam ruangan tidak menggunakan kartu ID. Arah buka daun pintu sebaiknya mengarah keluar ruangan karena pada saat darurat akan mempermudah orang yang ada di dalam ruangan untuk keluar dengan cara mendorong pintu.

4.8.3 Ruang Karyawan Bergerak

Ruangan karyawan bergerak adalah tempat kerja para karyawan bergerak yang telah disiapkan dengan fasilitas meja, kursi, jaringan telepon, jaringan komputer dan lemari pribadi locker sebagai tempat penyimpanan barang pribadi masing- masing karyawan bergerak seperti buku dan dokuemen pribadi. Lemari pribadi jumlahnya sama dengan jumlah karyawan bergerak. Ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan karyawan dan diharapkan karyawan hanya menyimpan barang-barang yang penting saja dalam lemari ini mengingat ukurannya terbatas. Jumlah meja, kursi, fasilitas telepon dan fasilitas komputer disesuaikan dengan rasio karyawan bergerak terhadap jumlah fasilitas kerja yang telah ditetapkan.

4.9 Sistem Koordinasi Seluruh Sistem

Sistem koordiansi seluruh jaringan merupakan pusat pengaturan untuk semua sistem yang ada. Sistem kordinasi dilakukan melalui media jaringan komputer dengan menggunakan protokol TCPIP. Satu syarat dalam sistem kordinasi adalah semua alat yang diatur harus memiliki fasilitas pengaturan melalui TCPIP. Dalam proses pembuatan prototipe, simulasi sistem kordinasi hanya menggunakan peralatan LAN-switch perangkat jaringan komputer dan DHCP server karena keterbatasan biaya dan waktu. Sistem ini dibangun di atas perangkat lunak bahasa pemrograman Visual Basic.

4.9.1 Spesifikasi Teknis Sitem Koordinasi Seluruh Sistem

Spesifikasi teknis perangkat yang digunakan dalam simulasi adalah sebagai berikut. Spesifikasi perangkat keras PC. • Processor: Pentium III atau sekelasnya • Hard disk: 2 GB • Memory: 64 MB • NIC network interface card: 10100Base-T • Sistem operasi: Windows NT server atau Windows 2000 atau Windows 2003 server . Spesifikasi perangkat lunak. • Visual Basic Versi 6. • Microsof Access.

4.9.2 Cara Kerja dan Peletakan Sitem Koordinasi Seluruh Sistem

Prototipe sistem koordinasi mempunyai kemampuan mengatur penyeleksian karyawan, mengatur konfiguasi LAN-switch dan memberikan laporan penggunaan meja kerja yang ada. Mengingat LAN-switch yang diatur oleh sistem koordinasi menggunakan fasilitas jaringan komputer, maka LAN-switch perlu diberikan IP address . Pemberian IP adddrss pada LAN-switch untuk pertama kalinya harus melalui port conslole serial RS232 yang ada di LAN-switch. Dengan menggunakan perangkat lunak hyperterminal yang ada pada sistem operasi Microsoft Windows. Parameter yang diset pada LAN-switch adalah IP address, subnet mask, default gateway dan host name . Apabila semua sudah diset, LAN-switch tersebut sudah dapat dikontrol atau diatur melalui jaringan komputer dengan protokol TCPIP. PC yang dipakai sebagai sistem koordinasi dipasang progrm Microsoft Visual Basic dan menjalankan program aplikasi sistem pengaturan karyawan bergerak yang telah dibuat. PC ini dihubungkan ke jaringan komputer seperti terlihat pada Gambar 20. Pada saat program sistem pengaturan dijalankan, program ini akan mencari LAN switch untuk dikendalikan konfigurasinya. Program ini juga memantau aktifitas LAN-Switch, bila ada perubahan status dari setiap port LAN-switch akan dipakai sebagai pemicu tindakan yang harus dilakukan oleh program tersebut. Status port yang dipakai sebagai pemicu adalah bila port berstatus hidupup terhubung dengan perlatan seperti PCnotebook dan matidown terputus dari peralatan.