PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan ekonomi antar perusahaan pada saat ini sangat ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan terhadap pelanggan secara
lebih, baik dari harga maupun kecepatan penyediaan barang dan jasa. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, perusahaan-perusahan berusaha menerapkan cara-cara
agar mereka dapat mencapai efisiensi yang tinggi. Di dalam pengembangannya, suatu perusahaan biasanya menginginkan omset
penjualan yang besar. Satu faktor yang dapat meningkatkan omset penjualan tersebut adalah menjual barang dan jasa sebanyak-banyaknya kepada pelanggan. Untuk dapat
menjual sebanyak mungkin dibutuhkan lebih banyak tenaga penjual sales. Setelah barang terjual dibutuhkan jasa layanan purna jual yang dilakukan oleh para teknisi
untuk melakukan perawatan atau perbaikan preventive maintenance. Kedua tipe karyawan ini memiliki karakter yang sama, yaitu mereka lebih banyak melakukan
pekerjaan di luar kantor. Tipe-tipe karyawan inilah yang disebut sebagai karyawan bergerak mobile user.
Karyawan bergerak umumnya lebih banyak menghabiskan waktu kerja di luar kantor, sehingga lebih sedikit menggunakan fasilitas kerja. Diperkirakan rasio
rata-rata penggunaan fasilitas kerja hanya 40 hingga 60 dari waktu kerja mereka. Dengan demikian, kalau perusahaan ingin menfasilitasi karyawan bergerak,
perusahaan hanya perlu menyediakan fasilitas kerja cukup setengah dari jumlah karyawan bergerak. Asumsi yang digunakan adalah bahwa setiap karyawan bergerak
boleh menggunakan fasilitas kerja secara bebas asalkan belum digunakan oleh karyawan lain. Fasilitas kerja yang dimaksud dalam tesis ini adalah jaringan
komputer dalam bentuk local area network LAN
1
, jaringan telepon dalam bentuk private branch exchange
PABX
2
, meja dan kursi kerja. Namun setiap karyawan sendiri juga memiliki profil berbeda-beda, seperti nomor extensisambungan telepon,
1
Jaringan komputer yang lingkupnya kecillokal seperti dalam satu area gedung atau satu area pabrik.
2
Perlatan LAN-switching telepon yang dipergunakan secara pribadi oleh suatu perusahaan.
grup departemen, hak akses, dan daftar sumber daya informasi teknologi IT resources
yang boleh digunakan. Dalam hal ini, yang menjadi penekanan pada situasi di atas adalah keleluasaan flexibility penggunaan sumber daya yang ada,
personalisasi fasilitas setiap karyawan, dan keamanan karyawan dalam penggunaan fasilitas yang ada. Istilah-istilah di atas dirinci dalam penjelasan berikut ini.
Keleluasaan , berarti kebebasan karyawan bergerak dalam memilih posisi meja kerja
yang ingin dipakai, asalkan meja tersebut tidak sedang dipakai oleh karyawan bergerak yang lain.
Personalisasi , berarti setiap meja yang ditempati harus memiliki fasilitas seperti
layaknya meja pribadi, misalnya nomor ekstensi telepon dan hak akses jaringan komputer. Nomor ekstensi telepon meliputi fasilitas panggilan lokal, panggilan
internasional, dll. Fasilitas jaringan komputer meliputi kecepatan akses, pembagian VLAN, dll.
Keamanan
, berarti meja dan fasilitasnya tersebut tetutup untuk siapa saja kecuali telah dilakukan otorisasi sebelum dipakai. Setelah karyawan bergerak tersebut
mendapat otorisasi, mereka mendapat hak akses internet, server, printer atau scanner yang sesuai dengan profil mereka.
1.2 Permasalahan