Spesifikasi Teknis Sitem Koordinasi Seluruh Sistem Cara Kerja dan Peletakan Sitem Koordinasi Seluruh Sistem

Gambar 20. Diagram prototipe sistem pengaturan karyawan bergerak

4.10 Pengujian dan Penggantian Sistem

Pengujian sistem dilakuakn untuk membuktikan bahwa sistem yang dibuat memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan sebelumnya. Proses pengujian yang dilakukan disini mengikuti dua skenario berikut ini. • Skenario pertama adalah semua masukkan data input yang benar. Semua parameter yang diminta oleh sistem dimasukkan nilai yang benar baik dari segi nilai maupun tipe data yang diminta oleh sistem. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap output yang dihasilkan apakah sesuai dengan output yang diharapkan. Pengujian dilakukan untuk beberapa kombinasi data-data input yang benar. S w itch C isco W S-C 2950-12 S erver P engatur K aryaw an bergerak dan D H C P server P C K aryaw an bergerak K abel U T P S w itch C isco W S-C 2950-12 S erver P engatur K aryaw an bergerak dan D H C P server P C K aryaw an bergerak K abel U T P • Skenario kedua masukkan data input yang salah, data input yang dimasukkan sengaja dibuat salah, baik dari segi nilai maupun jenis datanya. Kemudian dilihat reaksi sistem, apakah sistem memberikan tanggapan yang sesuai dengan yang diharapkan. Pada pengujian ini dilakukan kombinasi kesalahan data input. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan kesalahan yang dapat dilakukan pengguna. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 3. PEMBAHASAN

5.1 Analisis Tingkat Keamanan Protokol

Definisi protokol adalah algoritma yang melibatkan banyak partai multi party dengan urutan langkah-langkah yang tepat dan cermat dalam menuju satu tujuan Menezes 1997. Protokol yang dianalis adalah protokol otentikasi, protkol pemilihan meja, protokol pengesetan parameter karyawan pada peralatan dan protokol pemantauan penggunaan fasilitas.

5.1.1 Analisis Protokol Otentikasi

Definisi protokol otentikasi adalah suatu prosess pengenalanidentifikasi terhadap suatu pihak dengan menyediakan derajat asuransi tertentu tergantung dari identitas yang dimiliki untuk keperluan komunikasi selanjutnya. 1. Karyawan menunjukkan identitas berupa smartcard, dengan cara mendekatkan atau menggesek smartcard pada alat pembaca smartcard kemudian memasukkan nomor PIN dan menempelkan sidik jari. Hal ini dilakukan untuk memperkuat proses pengenalan identitas. 2. Isi smartcard dibaca oleh alat pembaca smartcard dan dikirim ke server untuk dibandingkan dengan data identitas yang tersimpan dalan server. 3. Server menyimpan informasi PIN dalam bentuk MD5, fungsi pemakaian MD5 adalah untuk meningkatkan keamanan penyimpanan PIN karena semua PIN yang ada di server disimpan dalam bentuk karakter yang sudah diacak encrypt. MD5 adalah sebuah fungsi satu arah yang yang mengubah PIN dalam bentuk urutan karakter yang berjumlah tetap. Nilai PIN dimasukkan kedalam fungsi MD5, kemudian dihitung nilai HASH nya. Nilai HASH ini yang nantinya akan dibandingkan dengan nilai HASH yang tersedia di server. Apabila data tersebut benar, server akan mengirimkan sinyal ke layar monitor di depan pintu untuk menampilkan lokasi meja yang masih kosong dan siap dipilih oleh karyawan.