PEMBAHASAN
5.1 Analisis Tingkat Keamanan Protokol
Definisi protokol adalah algoritma yang melibatkan banyak partai multi party
dengan urutan langkah-langkah yang tepat dan cermat dalam menuju satu tujuan Menezes 1997. Protokol yang dianalis adalah protokol otentikasi, protkol
pemilihan meja, protokol pengesetan parameter karyawan pada peralatan dan protokol pemantauan penggunaan fasilitas.
5.1.1 Analisis Protokol Otentikasi
Definisi protokol otentikasi adalah suatu prosess pengenalanidentifikasi terhadap suatu pihak dengan menyediakan derajat asuransi tertentu tergantung dari
identitas yang dimiliki untuk keperluan komunikasi selanjutnya. 1. Karyawan menunjukkan identitas berupa smartcard, dengan cara
mendekatkan atau menggesek smartcard pada alat pembaca smartcard kemudian memasukkan nomor PIN dan menempelkan sidik jari. Hal ini
dilakukan untuk memperkuat proses pengenalan identitas. 2. Isi smartcard dibaca oleh alat pembaca smartcard dan dikirim ke server untuk
dibandingkan dengan data identitas yang tersimpan dalan server. 3. Server menyimpan informasi PIN dalam bentuk MD5, fungsi pemakaian
MD5 adalah untuk meningkatkan keamanan penyimpanan PIN karena semua PIN yang ada di server disimpan dalam bentuk karakter yang sudah diacak
encrypt. MD5 adalah sebuah fungsi satu arah yang yang mengubah PIN dalam bentuk urutan karakter yang berjumlah tetap. Nilai PIN dimasukkan
kedalam fungsi MD5, kemudian dihitung nilai HASH nya. Nilai HASH ini yang nantinya akan dibandingkan dengan nilai HASH yang tersedia di server.
Apabila data tersebut benar, server akan mengirimkan sinyal ke layar monitor di depan pintu untuk menampilkan lokasi meja yang masih kosong dan siap
dipilih oleh karyawan.
4. Sistem memberikan dua pilihan yaitu memilih meja atau masuk tanpa memilih meja, mengingat ada karyawan yang tidak akan menggunakan
fasilitas yang disediakan namun hanya ingin masuk untuk bertemu seseorang atau mengambil barang di lemari pribadinya.
5.1.2 Analisis Protokol Pemilihan Meja Kosong
1. Sistem melakukan pemeriksaan status setiap meja yang ada dan akan memperlihatkan meja yang masih kosong.
2. Pengguna hanya diperbolehkan memilih satu meja yang diinginkan. 3. Setelah nomor meja dipilih, sistem akan mengirim sinyal pada pintu untuk
membuka kunci pintu untuk beberapa saat. Pintu hanya bisa dibuka dari luar apabila ada instruksi dari sistem, sedangkan pintu dapat dibuka bebas dari
dalam. Hal ini untuk menghindari kemungkinan karyawan terkunci di dalam ruangan atau untuk mengantisipasi dalam keadaan darurat seperti kebakaran
atau gempa. 4. Saat kunci pintu terbuka, karyawan bisa memasuki ruangan untuk beberapa
saat kemudian pintu ditutup kembali. Pada saat itu pintu secara otomatis terkunci.
5. Apabila pintu terbuka lebih dari 10 detik maka akan ada tanda peringatan berupa bunyi sirinebel bahwa pintu masih terbuka dan harus ditutup kembali.
Hal ini dilakukan untuk menghindari pintu lupa ditutup. 6. Apabila 5 detik semenjak pintu tidak terkunci, pintu tidak dibuka oleh
karyawan maka kunci pintu akan secara otomatis mengunci pintu kembali dan karyawan harus mengulangi kembali prosudur ini dari awal. Hal ini dilakukan
untuk menghindari pintu terbuka selamanya karena karyawan tidak jadi masuk ruangan karyawan bergerak.
5.1.3 Analisis Protokol Pengesetan Parameter Fasilitas Karyawan.
1. Setelah pintu dibuka dan ditutup kembali, sistem akan melakukan pengesetan parameter fasilitas kerja yang berhubungan dengan jaringan telepon dan
fasilitas jaringan komputer. 2. Data-data personal karyawan seperti hak akses yang telah tersimpan dalam
server yang berhubungan fasilitas jaringan telepon dan fasilitas jaringan
komputer mulai diset secara otomatis ke PABX atau ke LAN-switch. 3. Karyawan dapat langsung menggunakan meja tersebut dengan cara memasang
kabel jaringan komputer ke outlet yang telah tersedia di meja. Apabila 5 menit semenjak meja tersebut diset ternyata karyawan tidak memasang kabel
jaringan komputer, dianggap meja tersebut tidak jadi dipakai oleh karyawan tersebut. Sistem secara otomatis akan meriset semua fasilitas meja tersebut
dan status meja tersebut bisa dipilih oleh karyawan lain. Nilai 5 menit dipilih dengan asumsi 1 menit menyiapkan peralatan komputer dan mengambil
dokumen yang diperlukan 3 menit untuk menghidupkan komputer hingga siap dipakai dan 1 menit untuk teloransi cadangan waktu. Nilai ini dapat diubah
sesuai dengan keadaan yang ada. 4. Untuk jaringan telepon sudah tersedia lengkap dengan pesawat teleponnya
tanpa harus memasang atau mencabut kabel telepon namun nomor ekstensi dan fasilitas dari telepon tersebut akan disesuaikan secara otomatis oleh
sistem sesuai dengan informasi karyawan yang memakainya.
5.1.3 Analisis Protokol Pemantauan Penggunaan Fasilitas
1. Setelah karyawan mulai memasukkan kabel jaringan komputer maka saat itu sudah mulai dicatat waktunya oleh sistem bahwa meja tersebut mulai terisi
dan dipakai. 2. Dalam sistem pemantauan diberlakukan mekanisme apabila jumlah meja terisi
mencapai 80 dari kapasitas meja maka sistem akan memberikan peringatan pertama pada tiga pemakai yang telah menggunakan meja paling lama melalui
email. Namun apabila jumlah meja mulai terisi mencapai 85 akan diberikan