Yang kedua dengan cara memanfaatkan beberapa modul yang sudah pernah dibuat atau modul yang sudah tersedia di pasaran.
2.3 Strategi Perencanaan Informasi
Langkah pertama dalam rekayasa informasi adalah perencanaan strategi informasi ISP-information strategy planning [PRES97]. Tujuan utama dari ISP
adalah sebagai berikut. 1. Menentukan tujuan strategi bisnis dan cita-cita perusahaan.
2. Memisahkan faktor yang paling menentukan critical success factor yang menyebabkan tercapainya tujuan strategi bisnis dan cita-cita perusahaan.
3. Menganalisis pengaruh teknologi dan otomatisasi terhadap tujuan bisnis dan cita-cita perusahaan.
4. Menganalisis informasi yang ada untuk nenentukan aturan yang akan diterapkan dalam mencapai tujuan bisnis dan cita-cita perusahaan.
2.3.1 Model Bisnis
Model bisnis akan memberikan pandangan tiga dimensi terhadap sebuah bisnis. Dimensi pertama berhubungan dengan struktur organisasi dan fungsi-fungsi
yang akan menjalankan bisnis tersebut. Dimensi kedua menghubungkan masing- masing fungsi bisnis tersebut agar semua fungsi yang ada mempunyai peranan dalam
bisnis. Dimensi ketiga berhubungan dengan tujuan, cita-cita, dan faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan CSF-critical success factor pada organisasi dan fungsi
yang ada. Sebagai tambahan, model bisnis akan dilengkapi dengan data-data untuk setiap tingkatan bisnis yang menjelaskan data obyek dan hubungan antar elemen pada
model bisnis. Gambar 1 menggambarkan contoh model bisnis klasik yang dijelaskan dengan
sebuah bagan organisasi yang berbentuk hirarki. Setiap kotak pada bagan organisasi itu memperlihatkan sebuah area bisnis pada perusahaan. Setiap kotak didefinisikan
hingga kelompok kerja terkecil yang diinginkan.
2.3.2 Analisis Bisnis Area
Analisis bisnis area akan memperlihatkan kerangka kerja yang lebih jelas dalam membangun perusahaan yang berbasis informasi. Dalam hal ini akan diambil
salah satu bisnis area dan dianalisis secara seksama dengan menggunakan diagram dan matriks untuk memodelkan dan merekam data dan aktivitas dalam perusahaan
tersebut dan akan memberikan pemahaman yang jelas informasi apa saja yang berhubungan erat dengan bisnis perusahaan tersebut.
Dalam melaksanakan analisis bisnis area dapat diggunakan beberapa model berikut ini.
• Data model menjelaskan secara seksama pada level bisnis area. • Aliran proses model.
• Diagram proses dekomposisi. • Matriks variety of cross-reference.
Perusahaan XYZ
Adm inistrasi Penjualan
Pem asaran Rekasyasa
Produksi Pelayanan
Purna jual
Keuangan Pajak
Perencanaan Sum ber daya
manusia Inform asi
Teknologi Pem asaran
Penjualan Pelayanan
pelanggan R D
Rekayasa Produk
Rekayasa Software
Quality control
Perbaikan perawatan
Suku cadang
Pem belian Logistik
Produksi
Perusahaan XYZ
Adm inistrasi Penjualan
Pem asaran Rekasyasa
Produksi Pelayanan
Purna jual
Keuangan Pajak
Perencanaan Sum ber daya
manusia Inform asi
Teknologi Pem asaran
Penjualan Pelayanan
pelanggan R D
Rekayasa Produk
Rekayasa Software
Quality control
Perbaikan perawatan
Suku cadang
Pem belian Logistik
Produksi
Gambar 1. Contoh model bisnis
2.3.3 Model Prosess