F. EVALUASI KEGIATAN PROMOSI
Evaluasi mencakup penilaian terhadap proses berlangsungnya kegiatan promosi dan dampak komunikasi yang dilakukan. Beberapa aspek
yang perlu dievaluasi selama komunikasi berlangsung antara lain adalah ada atau tidaknya gangguan selama proses komunikasi berlangsung.
Evaluasi terhadap dampak komunikasi dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai berikut : 1 audience coverage, menggali
pertanyaan yang mencakup aspek jenis dan seberapa luas khalayak yang dapat dicapai dan apakah mereka mewakili khalayak yang dituju; 2 audience
response, menggali pertanyaan yang mencakup unsur pengaruh dari isi pesan yang disampaikan kepada khalayak, apakah isi pesan menguntungkan dan
menarik perhatian khalayak; 3 communication impact, menggali pertanyaan tentang efek atau akibat yang terjadi pada khalayak setelah proses komunikasi
terjadi, apakah efeknya positif atau negatif; 4 process of influence, menggali pertanyaan dengan mencakup aspek proses komunikasi yang dapat
mempengaruhi khalayak Anonim
1
, 2002. G.
LANDASAN TEORI PELAKSANAAN SURVEI EVEKTIFITAS PROMOSI POSTER PESAN KEAMANAN PANGAN
1. Metode Pengambilan Sampel
Menurut Supranto 2003, metode pengambilan contoh dibagi menjadi dua, yaitu metode penarikan contoh probabilitas atau acak dan
metode penarikan contoh non probabilitas. Metode pengambilan contoh probabilitas atau acak adalah suatu teknik sampling dimana pemilihan
objek atau elemen dari populasi yang akan dimasukkan dalam sampel didasarkan atas nilai probabilitas. Setiap unsur dalam populasi mempunyai
kesampatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel, sedangkan metode penarikan contoh non probabilitasnon acak adalah teknik sampling
dimana sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu.
2. Uji Kuesioner
Sebelum daftar kuesioner disebarkan kepada responden, kuesioner diuji terlebih dahulu. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah
pertanyaan tertentu perlu ditambahkan atau dihilangkan, apakah responden dapat mengerti arti pertanyaan tersebut, apakah urutan pertanyaan perlu
diubah dan apakah pertanyaan yang sensitif dapat diperhalus dengan mengubah bahasa.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Dua hal yang diuji adalah validitas dan reliabilitas kuesioner. Uji validitas berfungsi mengetahui hubungan atau korelasi antara pertanyaan
dengan skor total, sedangkan uji reliabilitas mengujikan sekelompok pertanyaan apakah saling berhubungan dan konsisten dalam mengukur
suatu konsep pertanyaan. Terdapat enam golongan validitas, yaitu validitas konstruk, isi, prediktif, eksternal, rupa dan validitas Budaya
Singarimbun dan Effendi, 1989. Pada penelitian ini jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk construct validity. Dari jenis
pertanyaan yang diajukan di dalam kuesioner, maka validitas dan reliabilitas yang akan diuji pada penelitian ini dibatasi hanya pada
penyusunan skala sikap pendapat responden terhadap poster. Menurut Pratisto 2004 uji validitas dan reliabilitas dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu : 1 Repetitive measurement pengukuran secara berulang. Prinsipnya adalah dengan membandingkan hasil pengukuran pertama
dengan hasil pengukuran kedua; 2 One shot sekali ukur sistem ini sering disebut juga dengan pengujian internal.
4. Uji Chi-Kuadrat