5. Menetapkan Sumber Pesan
Peran sumber komunikasi sebagai perencana dan sekaligus pelaksana strategi komunikasi sangat penting dalam menumbuhkan proses
komunikasi efektif. Sumber atau komunikator adalah orang atau lembaga yang merumuskan dan berusaha menyampaiakan kepada orang lain.
Berbagai peran dilakukan dalam suatu sistem yang saling mendukung. Dengan keseluruhan peran itu, komunikator menyampaikan pesan kepada
khalayak Effendi, 1994. Berlo 1960 menyebutkan beberapa aspek yang mempengaruhi kualitas sumber untuk menghasilkan komunikasi yang
tepat yaitu : 1 kemampuan sumber komunikasi; 2 sikap; 3 tingkat pengetahuan dan 4 posisi sosial budaya.
D. AWARENESS CAMPAIGN KEAMANAN PANGAN
Program komunikasi dan promosi untuk mengkampanyekan pengertian ”Keamanan Pangan” telah dilakukan oleh Direktorat Surveilan dan
Penyuluhan Keamanan Pangan Badan POM RI dengan memperluasnya melalui Jejaring Promosi. Mengkampanyekan suatu istilah agar masyarakat
mengerti atau membangun kesadaran tentang pangan aman bukan hal yang mudah karena kondisi masyarakat yang belum sadar dan istilah keamanan
pangan merupakan sesuatu yang tidak berwujud Herlina, 2004. Dalam mengkomunikasikan istilah ”Keamanan Pangan” sampai
terwujudnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan memerlukan proses komunikasi yang berkesinambungan dan terintegrasi
dalam suatu strategi. Kesadaran akan ”Keamanan Pangan” harus ditanamkan di benak audiens baik kalangan menengah ke bawah maupun kalangan
menengah atas melalui upaya promosi dan komunikasi secara komprehensif, berkesinambungan dan terintegrasi.
Kegiatan promosi dilakukan baik yang bersifat above the line iklan terbuka dan bellow the line iklan terselubung. Pendekatan kampanye
yang dilakukan Badan POM RI menggunakan Awareness Campaign Strategy ACS yang dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu : 1 capturing market
share, kegiatan kampanye dan promosi diarahkan untuk menangkap, menyebarkan dan atau menanamkan pesan kepada sebanyak-banyaknya
audiens; 2 capturing mind share, kegiatan kampanye atau promosi dengan sasaran utamanya adalah mengedukasi target audiens dengan cara mengolah
rasio atau pikiran; 3 capturing hearth share, kegiatan yang memfokuskan pengolahan emosi agar diperoleh image atau citra sesuai tema kampanye,
membangun loyalitas terhadap pesan yang dikampanyekan Herlina, 2004. Masing-masing strategi disusun dengan kegiatan-kegiatan yang
spesifik sesuai dengan tujuanya, semuanya bersinergi dalam satu strategi kampanye kesadaran akan keamanan pangan. Strategi pesan yang digunakan
adalah yang positif, memfokuskan kepada manfaat yang diperoleh dibandingkan bahayanya serta tidak terkesan mengajari. Kegiatan yang di
laksanakan diantaranya adalah desain strategi komunikasi keamanan pangan, pelatihan strategi komunikasi keamanan pangan, jejaring promosi keamanan
pangan, pengadaan bahan pustaka, penerbitan buletin keamanan pangan, pembuatan dan pencetakan materi promosi keamanan pangan, distribusi
compact disc CD poster keamanan pangan, pembuatan komik dan buku saku bergambar mengenai keamanan pangan, pembuatan kalender keamanan
pangan, pameran keamanan pangan, promosi keamanan pangan melalui radio, majalah dinding, penyuluhan keamanan pangan bagi guru sekolah serta
pengadaan seminar-seminar.
E. POSTER KEAMANAN PANGAN