Latar Belakang Rancang bangun bubu lipat modifikasi dan penggunaan cacing tanah (Lumbricus rubellus) sebagai umpan alternatif untuk penangkapan spiny lobster

2 Penggunaan jenis umpan alami yang berbeda dan efektif yang berasal dari daratan dibandingkan dengan jenis umpan standar, yaitu: cacing tanah Lumbricus rubellus. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perbaikan Teknologi

Dalam upaya menciptakan atau melakukan perbaikan teknologi, maka perancangan alat dan metode penangkapan ikan akan selalu diawali dengan mengetahui tingkah laku dari ikan. Tingkah laku ikan menurut He 1989 adalah adaptasi dari badan ikan terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal, sedangkan reaksi ikan merupakan respon yang berhubungan dengan tingkah laku ikan karena adanya rangsangan eksternal. Taxis merupakan salah satu tingkah laku yaitu yang berhubungan dengan arah gerakan terhadap rangsangan secara eksternal. Grofit 1980 menyatakan bahwa pemanfaatan sumberdaya hayati laut khususnya perikanan tangkap bertujuan untuk mendapatkan hasil yang optimum tanpa membahayakan kelestarian sumberdaya ikan dengan biaya yang se-efisien mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka teknologi yang diterapkan perlu memenuhi persyaratan, yaitu alat tangkap yang efektif dan efisien dengan bahan yang baik, perbaikan kapal, alat bantu dan perlengkapan kapal serta metode operasi penangkapan yang handal. Menurut Fridman 1988, merancang alat tangkap adalah proses mempersiapkan uraian teknis dan menggambar alat tangkap agar dapat memenuhi syarat-syarat penanganan alat, teknis, operasional penggunaan, ekonomis dan sosial. Penyelesaian masalah yang terdapat dalam memproduksi alat tangkap agar memenuhi sifat-sifat tersebut adalah komplek, pertama karena sifat teknologi yang komplek dan kedua karena beberapa sifat yang bertentangan harus digabungkan. Pada dasarnya, untuk merancang alat tangkap, cukup bila dipunyai pengalaman praktek menangkap ikan dan mampu melaksanakan perhitungan teknis. Dengan pengetahuan ini, rencana dan spesifikasi alat tangkap ikan dapat dikembangkan dan alat dibuat dan diuji di laut. Jika alat tangkap yang baru kurang memuaskan, maka perlu dimodifikasi atau bahkan dirancang dari permulaan dengan memperhitungkan kesalahan sebelumnya. Selanjutnya Fridman 1988 juga menyatakan bahwa kualitas utama dari alat tangkap dan rancangannya yaitu kelayakan ekonomis dan efisiensi penangkapan, yang tergantung dari banyak faktor seperti adanya sumber daya perikanan, kebutuhan pasar akan ikan dan harganya, biaya operasi armada penangkapan, jumlah, ukuran, dan jenis perahu di tempat tersebut, jauh dekatnya dari pelabuhan, tersedianya bahan dan komponen alat tangkap dan teknik yang mendukung konstruksi dan merawat armada, pengelolaan sumber daya perikanan peraturan dan hambatan operasionalnya, keadaan hidrometeorologi, tersedianya nelayan dan tenaga ahli dan tergantung juga pada kondisi teknik dan kondisi ekonomi lainnya. Rancang bangun yang baru seharusnya disesuaikan sedapat mungkin dengan syarat-syarat tersebut di atas dan kondisi teknik, ekonomi serta sosial lainnya. Ayodhyoa 1981 menyatakan bahwa terdapat indikator perkembangan dan kemajuan metode penangkapan fishing methods dari perikanan tradisional ke perikanan industri, yaitu : 1 Perubahan usaha penangkapan dari seekor demi seekor ke arah usaha penangkapan dalam jumlah banyak. Hasil tangkapan ini tidak hanya diperuntukkan untuk waktu itu, tetapi diharapkan dapat dipergunakan pula untuk sesuatu jangka waktu, menyesuaikan diri dengan situasi harga pasaran. Hal ini menyebabkan alat yang dipergunakan haruslah lebih besar dan efektif; 2 Perubahan fishing ground ke arah yang lebih jauh dari pantai, dan sehubungan dengan itu terjadi pula perubahan dari kedalaman perairan, yaitu dari perairan dangkal ke arah perairan yang lebih dalam; 3 Penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Perkembangan teknologi telah mampu menggantikan manusia yang menjaga alat yang digunakan dengan mesin yang serba otomatis, sehingga dengan pengurangan tenaga buruh maka keuntungan akan lebih besar.

2.2 Bubu

Bubu adalah alat tangkap perangkap atau jebakan yang sifatnya pasif. Penggunaan bubu untuk penangkapan lobster sesungguhnya adalah memakai bubu yang umum digunakan untuk menangkap ikan-ikan karang. Bubu ini ukurannya bermacam-macam yang disesuaikan dengan kedalaman air. Bubu