Bahan Rangsangan Umpan bersifat Kimiawi

Empat asosiasi tingkah laku dasar yang terkait dengan chemoreception telah dijelaskan bagi sebagian besar spesies krustasea, yaitu : 1 Menjentikkan Antennule tampaknya yang paling sensitif 2-4 kali lipat dibandingkan dengan pergerakan dan tingkah laku meresapi terkait dengan perilaku chemoreception dari kejauhan. Menjentikkan Antennule telah digunakan berulang kali untuk menilai batas-batas fisiologis penerimaan kimia dalam krustasea Pittet et al. 1996 diacu dalam Lee and Meyers 1996. Krustasea dapat mendeteksi larutan senyawa organik yang sangat encer, terutama asam amino, gula dan nukleotida. 2 Pergerakan oleh bagian mulut menunjukkan rangsangan makan yang umum dan dapat berfungsi dengan baik dalam jarak dan kontak chemoreception. 3 Gerakan-gerakan menyelidiki yang dibuat oleh pereiopod biasanya mendahului pergerakkan dan muncul untuk melayani dalam upaya mencari daerah sumber kimiawi, khususnya endapan dasar perairan, untuk kemungkinan adanya mangsa. 4 Pergerakkan oleh krustasea yang menunjukkan benar-benar tertarik atau menolak. Ke-empat asosiasi tingkah laku ini mungkin memiliki korelasi fisiologis karena penelitian telah menunjukkan bahwa antennule dan pereiopod dactyl berhubungan dengan jarak yang berkaitan dengan deteksi chemoattraction, orientasi dan pergerakkan, sementara bagian mulut berhubungan dengan kontak chemoreception yang terkait dengan penanganan makanan dan konsumsi Derby and Atema 1982 diacu dalam Lee and Meyers 1996. Tabel 1 Deskripsi dan respons tingkah laku krustasea terhadap rangsangan kimiawi Lee and Meyers 1996a No. Fase Respons tingkah laku 1. Detection 1. Antennule flick antennule dijentikkan atau dikibaskan Antennule digerakkan dengan cepat dari satu sisi ke sisi lainnya 2. Antennule wipe antennule diseka Antennule dibelai oleh maxilliped 3. Maxilliped beat maxilliped bergerak dengan tempo Maxilliped melakukan gerakan tempo cepat 10 beatmenit 4. Dactyl wave Gerakan bergelombang dari dactyl Mactyl pereiopod melambai perlahan 1 gelombang = 10 detik 5. Dactyl wipe Dactyl diseka Dactyl dibelai oleh maxilliped 6. Head bob Bagian anterior terangkat dari substrat dasar Tabel 1 Lanjutan No. Fase Respons tingkah laku 2. Orientation 7. Dactyl rake Dactyl melakukan Penyapuan di dasar Dactyl pereiopod menyeret di permukaan substrat 8. Dactyl probe Dactyl mengorek Dactyl pereiopod digunakan untuk mengorek substrat 9. Dactyl dig Dactyl menggali Dactyl pereiopod digunakan untuk menggali ke dalam substrat dan substrat menyentuh tubuh 10. Turn Menoleh Krustasea menoleh kea rah atau menjauh dari sinyal kimiawi 3. Locomotion 11. Walk Berjalan Krustasea berjalan dari satu lokasi ke lokasi lainnya 12. Run Berlari Krustasea berlari dari satu lokasi ke lokasi lainnya 13. Search Mencari atau berjalan Krustasea mencari sebuah tempat yang luas atau berjalan dengan cara yang disengaja 14. Frantic search Mencari dengan panik Tingkah laku pencarian yang intensif berlari 4. Initiation of feeding 15. Grab Menggenggam Krustasea menyambar sumber atau mengambil pada sumber dengan cheliped atau dactyl 16. Lunge Menyergap Krustasea melompat maju ke arah sumber 17. Pounce Menerkam Krustasea melompat maju ke arah bawah menyentuh sumber atau substrat dengan thorax 18. Hold Memegang Sumber sinyal kimia dipegang dengan cheliped 19. Taste Rasa Sumber sinyal kimia pindah ke mulut, kontak langsung dengan mulut 5. Continuation of feeding 20. Ingest Menelan Sumber sinyal kimiawi pindah ke mulut dan tertelan seluruhnya atau sebagian 21. Reject Menolak Sumber sinyal kimiawi dijatuhkan dan krustasea mengabaikannya Keterangan : 1 Detection : Persepsi sinyal kimia oleh chemoreceptor di antennule , mulut dan pereipod 2 Orientation : Posisi krustasea berubah relatif terhadap posisi sebelum stimulasi, tetapi tidak bergerak dan terus melakukan respon seperti pada fase 1 3 Locomotion : Krustasea mulai melakukan gerakkan, baik menuju atau menjauhi dari sumber sinyal kimiawi, dan sesekali terus melakukan respon seperti pada fase 1 dan fase 2 4 Initiation of feeding : Krustasea tiba pada sumber sinyal kimia, berhenti bergerak dan menangani makanan dengan cheliped dan bagian mulut sehingga chemoreceptor terkena sinyal kimiawi. Krustasea terus melakukan respon seperti pada fase 1 dan fase 2 5 Continuation of feeding : Krustasea baik menelan atau menolak makanan, mengakhiri makan dan terus melakukan respon seperti pada fase 1, fase 2 dan fase 4

2.9 Taksonomi, Morfologi, Habitat dan Penyebaran Lobster

Tubuh lobster diselubungi dengan kerangka kulit yang keras dan berzat kapur serta terdapat duri-duri. Pada kerangka kulit ini terdapat warna-warna yang indah. Duri-duri besar dan kecil yang kukuh serta tajam-tajam mulai dari ujung sungut kedua second antenna, kepala, bagian belakang badannya abdomen dan lembaran ekornya Subani 1978.