Penelitian skala lapangan Alat dan Bahan Penelitian
Gam
2
setting ala dan salinit
Gambar 15
mbar 17 Pema
Soaking ti
Soaking t dilakukan
Berdasark soaking t
malam ha bersifat n
malam ha yang lebih
perairan y meter Mo
Phillips a liang untu
at tangkap tas pada tem
Perahu pene
asangan ump
ime alat tan
time atau l selama ±
kan hasil pen time bubu
ari Miller a nocturnal, d
ari untuk m h dalam pad
yang lebih oosa dan A
nd Cobb 1 uk mencari m
bubu lipat mpat dan wa
elitian
pan tembang
ngkap
lama peren 12 jam, ya
nelitian yan untuk pena
and Rodger dimana lob
mencari mak da siang ha
dangkal sam Aswandy 19
1980, bahw makan pada
juga dilaku aktu tersebu
Gambar
g Gam
daman alat aitu mulai s
ng telah dila angkapan lo
r 1996. Lo bster kelua
kan. Meskip ari, pada ma
mpai denga 984. Hal i
wa pada m a daerah ter
ukan pengu ut.
r 16 Pemasan
mbar 18 Sett
t tangkap b sore hari hi
akukan, bah obster adala
obster terma r dari pers
pun lobster alam hari b
an kedalam ini juga dip
malam hari l rdekat deng
ukuran terh
ngan umpan
ting alat tang
bubu lipat ingga keeso
hwa lama pe ah 12 jam, y
asuk organi sembunyian
r hidup pad biasanya aka
man kurang perkuat oleh
lobster men gan habitatn
adap suhu
cacing
gkap
penelitian okan pagi.
erendaman yaitu pada
isme yang nnya pada
da perairan an menuju
lebih satu h pendapat
ninggalkan nya, seperti
pada batu karang datar dan hamparan rumput laut dan karena lobster adalah hewan nocturnal.
3 Hauling alat tangkap
Hauling atau pengangkatan alat tangkap bubu lipat penelitian ke atas perahu dilakukan pada sore hari kurang lebih antara pukul 06.00 – 07.30 WIB.
Kegiatan hauling didahului dengan pengangkatan pelampung tanda, tali pelampung hingga pemberat, kemudian satu-persatu bubu lipat penelitian
diangkat dengan memperhatikan kondisi substrat dasar pada bubu lipat. Hasil tangkapan dikeluarkan dari bubu lipat penelitian dan dilakukan
pengukuran, yaitu jumlah ekor lobster per bubu, berat gram lobster per ekor, panjang karapas lobster, begitu juga dengan hasil tangkapan lainnya.
Kemudian dicatat jenis lobster dan hasil tangkapan lainnya. Kegiatan hauling membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Sebelum kembali ke pantai,
hasil tangkapan lobster dan ikan dimasukkan ke dalam karamba untuk ditampung dan dibesarkan.
Gambar 19 Hauling alat tangkap
Gambar 20 Hasil tangkapan lobster Gambar 21 Hasil tangkapan rajungan
3.4.3 Analisis Data 3.4.3.1 Penelitian
skala laboratorium
1 Kajian desain dan konstruksi dan pembuatan bubu lobster penelitian serta pemilihan umpan alternatif
Informasi yang terkait dengan gambar desain dan konstruksi bubu serta target spesies akan menentukan dalam analisis pemilihan desain bubu
standar, bentuk bubu lobster, dimensi bubu lobster dan bahan bubu lobster. Analisis pemilihan desain bubu standar dilakukan melalui tahap kajian
perkembangan penangkapan lobster dan perkembangan desain bubu lobster. Demikian juga dengan pemilihan umpan alternatif. Berdasarkan hasil
kajian akan dilakukan pembuatan gambar desain bubu lobster yang secara teknis dapat menjadi acuan pengembangan rancang bangun bubu lobster
yang ”diduga” efektif.
2 Analisis protein dan lemak umpan
a Analisis protein kasar dilakukan dengan mengambil sebanyak 0,25 gram sampel, dimasukkan ke dalam labu kjeldahl 100 ml dan
tambahkan selenium 0,25 gram dan 3 ml H
2
SO
4
pekat. Kemudian dilakukan destruksi pemanasan dalam keadaan mendidih selama 1
jam, sampai larutan jernih. Setelah dingin ditambahkan 50 ml aquades dan 20 ml NaOH 40, lalu didestilasi. Hasil destilasi
ditampung dalam labu erlenmeyer yang berisi campuran 10 ml H
3
BO
3
2 dan 2 tetes indicator Brom Cresol Green-Methyl Red warna merah muda. Setelah volume hasil tampungan destilat menjadi 10 ml dan
berwarna hijau kebiruan, destilasi dihentikan dan destilasi dititrasi dengan HCL 0,1 N sampai dengan berwarna merah muda. Perlakuan
yang sama juga dilakukan terhadap blanko. Dengan metode ini akan diperoleh kadar Nitrogen total yang dihitung dengan rumus:
S-B x NHCL x 14 N =
x 100 W x 1000
N = volume titran sampel ml
B = volume titran blanko ml
W = bobot sampel kering mg
Kadar protein diperoleh dengan mengalikan kadar Nitrogen dengan faktor perkalian untuk berbagai bahan pangan berkisar antara 5,18 –
6,38 AOAC 1980. b Analisis kadar lemak kasar dilakukan dengan mengambil 2 gram
sampel disebar di atas kapas yang beralaskan kertas saring dan digulung membentuk thimble, lalu dimasukkan ke dalam labu soxhlet.
Kemudian dilakukan ekstrasi selama 6 jam dengan pelarut lemak berupa heksan sebanyak 150 ml. Lemak yang terekstrak dikeringkan
dalam oven pada suhu 100°C selama 1 jam. Kadar lemak kasar dihitung dengan rumus
Bobot lemak terekstrak Kadar lemak =
x 100 Bobot sampel