buat perio
dalam jam.
ump lebih
pena
Gam
deng berk
laju karen
struk Selan
perc buat
ump berh
alam an yang dib
ode penangk m 1 jam da
Sebalikny an buatan y
h lambat da angkapan M
mbar 3 Tin
cam den
Pikatan gan air dan
kesinambung difusi dari
na atraktan ktur yang ta
njutnya dij obaan ini
an seefekti an segar u
hasil mendo minya denga
buat dari a kapan. Sek
an proses di ya, pelepasa
yang dibuat an laju pel
Mackie et al
ngkat pelepa mpuran bah
ngan umpan
kimiawi a n proses dif
gan sampai umpan bua
n akan laru ak berbentu
elaskan jug menunjukk
f umpan ik untuk lobst
orong tingk an efisiensi y
gar-agar se itar setenga
ifusi pada d an senyawa
dengan gip lepasan me
l. 1978.
asan asam an kimia d
alami
atraktan y fusi yang t
suatu kead atan diuji d
ut dalam fa uk dari fase
ga, bahwa p kan bahwa
kan asin ma ter. Dapat
kah laku pe yang tidak k
ebagai baha ah asam am
dasarnya ter a amino bai
psum atau g endekati ko
amino dari alam 100 g
yang mungk terjadi ke d
daan ekuilib dalam waktu
ase kelebih padat kals
perbandinga campuran
ackerel, teta disimpulka
encarian m kurang dari
an pengemu mino telah te
rjadi secara ik dari dagi
elatin adala nstan setela
umpan bu g bahan pen
kin terkait dalam air l
brium telah u 24 jam h
han air yan ium sulfat
an langsung bahan kim
api hanya s an bahwa
makanan ole setengah d
Keteran ○ = bah
● = bah ∆ = bah
▼= 100 Eu
ulsi lebih da ersebar dari
keseluruha ing ikan seb
ah sebuah pr ah 6-24 jam
uatan yang ngemulsi dib
dengan teg aut akan la
tercapai. S harus jauh l
ng terkandu Mackie et
g yang dib mia di dala
sekitar 50 umpan bu
eh lobster dari umpan a
ngan : han pengemu
han pengemu han pengemu
0 g daging ik uropean plaic
ari 24 jam i agar-agar
an dalam 6 belah atau
roses yang m periode
berisi 2 g bandingkan
gas terikat ambat dan
Sebaliknya, ebih cepat
ung dalam al.
1978. buat dalam
am umpan seefektif
uatan akan di habitat
alami.
ulsi agar ulsi gipsum
ulsi gelatin kan sebelah
ce
2.8 Simulasi Makan dan Pikatan Kimiawi
Hewan air termasuk krustasea memanfaatkan sinyal kimia rangsangan kimia yang terbawa air untuk mengidentifikasi potensi dan berorientasi ke arah
mangsa, untuk menghindari predator dan untuk menemukan lokasi pasangannya Rittschof 1992 diacu dalam Lee and Meyers 1996. Sinyal kimia khusus ini
diakui terlepas dari kompleksitas kimia lingkungan perairan Oleh karena itu, ekologi kimia hewan air sangat penting baik fisiologis dan tingkah laku untuk
memahami status dan peran hewan dalam lingkungan perairan. Fungsi dari sinyal-sinyal kimia tertentu menjadi lebih signifikan dalam mengelola sistem
biologi yang dioptimalkan untuk satu spesies hewan air sejak sinyal kimiawi ini mengatur tingkah laku makan dan mengontrol reproduksi Lee and Meyers
1996. Hirarki tingkah laku krustasea diklasifikasikan berdasarkan responnya
terhadap rangsangan kimia menjadi lima fase Tabel 1, yaitu : 1 deteksi detection, di mana hewan menjadi sadar akan kehadiran rangsangan kimia; 2
orientasi orientation, dimana hewan mempersiapkan untuk melakukan gerakan karena tertarik atau menolak; 3 pergerakan locomotion, di mana terjadi
pergerakan karena tertarik atau menolak; 4 inisiasi untuk makan initiation of feeding
, di mana hewan mulai menangani dan mengkonsumsi makanan incitant atau menekan, dan 5 kelanjutan atau penghentian makan continuation or
termination of feeding , dimana hewan makan sampai kekenyangan atau jera Lee
and Meyers 1996.
Deskripsi model tingkah laku adalah asosiasi tingkah laku tertentu dengan respons lima fase ini. Krustasea menunjukkan empat kategori utama tingkah laku
chemotactic : antennule menjentikkan, yang tampaknya paling sensitif,
menyelidik gerakan-gerakan yang dibuat oleh pereiopods yang mendahului pergerakan; pergerakan oleh krustasea, benar menunjukkan ketertarikan atau
penolakan; dan pergerakan bagian mulut yang menunjukkan stimulasi umum dalam memakan makanan. Akhirnya, makanan dan kualitas lingkungan memiliki
efek langsung pada efektivitas daya tarikstimulan makanan; Pendeteksian makanan dan stimulasi makan pada akhirnya menentukan nilai komersial dari
suatu makanan hewan air Lee and Meyers 1996.
Empat asosiasi tingkah laku dasar yang terkait dengan chemoreception telah dijelaskan bagi sebagian besar spesies krustasea, yaitu : 1 Menjentikkan
Antennule tampaknya yang paling sensitif 2-4 kali lipat dibandingkan dengan
pergerakan dan tingkah laku meresapi terkait dengan perilaku chemoreception dari kejauhan. Menjentikkan Antennule telah digunakan berulang kali untuk
menilai batas-batas fisiologis penerimaan kimia dalam krustasea Pittet et al. 1996 diacu dalam Lee and Meyers 1996. Krustasea dapat mendeteksi larutan
senyawa organik yang sangat encer, terutama asam amino, gula dan nukleotida. 2 Pergerakan oleh bagian mulut menunjukkan rangsangan makan yang umum
dan dapat berfungsi dengan baik dalam jarak dan kontak chemoreception. 3 Gerakan-gerakan menyelidiki yang dibuat oleh pereiopod biasanya mendahului
pergerakkan dan muncul untuk melayani dalam upaya mencari daerah sumber kimiawi, khususnya endapan dasar perairan, untuk kemungkinan adanya mangsa.
4 Pergerakkan oleh krustasea yang menunjukkan benar-benar tertarik atau menolak. Ke-empat asosiasi tingkah laku ini mungkin memiliki korelasi
fisiologis karena penelitian telah menunjukkan bahwa antennule dan pereiopod dactyl
berhubungan dengan jarak yang berkaitan dengan deteksi chemoattraction, orientasi dan pergerakkan, sementara bagian mulut berhubungan dengan kontak
chemoreception yang terkait dengan penanganan makanan dan konsumsi Derby
and Atema 1982 diacu dalam Lee and Meyers 1996.
Tabel 1 Deskripsi dan respons tingkah laku krustasea terhadap rangsangan kimiawi
Lee and Meyers 1996a
No. Fase
Respons tingkah laku
1. Detection
1. Antennule flick antennule dijentikkan
atau dikibaskan Antennule
digerakkan dengan cepat dari satu sisi ke sisi lainnya
2. Antennule wipe antennule diseka
Antennule dibelai oleh maxilliped
3. Maxilliped beat maxilliped bergerak
dengan tempo Maxilliped
melakukan gerakan tempo cepat 10 beatmenit
4. Dactyl wave Gerakan bergelombang dari dactyl
Mactyl pereiopod melambai
perlahan 1 gelombang = 10 detik 5. Dactyl wipe Dactyl diseka
Dactyl dibelai oleh maxilliped
6. Head bob Bagian anterior terangkat dari
substrat dasar