langsung dengan konsumen tertentu untuk mendapatkan respon segera dan memperpanjang hubungan pelanggan.
2.1.7 Pengertian Keputusan Pembelian
Setiap manusia memiliki kebutuhan dan mereka berupaya untuk dapat memuaskan kebutuhan mereka. Ketika produk atau jasa mulai ditawarkan
perusahaan kepada konsumen, dengan menginformasikan mengenai produk tersebut, harganya, promosinya sampai menarik minat konsumen, terakhir adalah
proses pembelian yang dilakukan konsumen tersebut. Keputusan pembelian adalah suatu proses dimana seseorang rela menukarkan uang atau alat pembayaran
lainnya untuk sebuah barang ataupun jasa untuk dapat memuaskan kebutuhannya. Kotler 2009:184 mendeskripsikan model lima tahap dalam proses
keputusan pembelian, yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan diakhiri oleh perilaku
pascapembelian. Adapun penjelasan lebih lanjutnya adalah seperti ini: 1.
Pengenalan Masalah, yaitu tahapan dimana ketika calon pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan
internal dan eksternalnya. 2.
Pencarian Informasi, yaitu tahapan dimana seseorang mulai mencari informasi tentang sebuah produk yang berasal dari sumber berikut:
pribadi keluarga, teman, tetangga, rekan; komersial iklan, situs web, wiraniaga, kemasan, tampilan; publik koran, majalah, organisasi
pemeringkat konsumen; dan eksperimental penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.
Universitas Sumatera Utara
3. Evaluasi Alternatif, yaitu dimana konsumen melihat atribut dari
produk yang akan memuaskan kebutuhan mereka, dan mereka akan memberikan perhatian terbesar kepada atribut yang mengantarkan
manfaat yang akan memenuhi kebutuhan. Kemudian mereka akan mulai membandingkan dengan produk lain yang memiliki atribut
pemuas kebutuhan serupa. 4.
Keputusan Pembelian, yaitu dimana pada tahapan setelah konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan, maka
konsumen akan membentuk maksud untuk membeli produk yang paling disukai.
5. Perilaku Pascapembelian, yaitu tahapan dimana setelah melakukan
proses pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan atau mendengar hal positif dari merek
lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya.
2.2 Penelitian Terdahulu