kegiatan  reportase  yang  telah  mereka  lakukan  dan  menyampaikan  pokok- pokok  hasil  reportase  yang  telah  mereka  dapat,  15  siswa  anggota  kelompok
lain menanggapi kesesuaian antara pokok hasil reportase dan fakta dilapangan, 16  guru  memberikan  tanggapan  mengenai  kesesuaian  antara  pokok  hasil
reportase yang diperoleh siswa dengan fakta yang ada di lapangan, 17 siswa merangkai data pokok-pokok berita menjadi teks berita, 18 siswa menyunting
hasil  pekerjaan  milik  teman,  dan  19  siswa  mengumpulkan  hasil  pekerjaan mereka.
c. Tahap  penutup,  yaitu  1  guru  dan  siswa  memberikan  simpulan  mengenai
pembelajaran hari ini, 2 guru dan siswa melakukan refleksi, 3 guru dan siswa melakukan evaluasi terhadap pembelajaran teks berita yang telah berlangsung,
dan  4  guru  memberikan  tugas  kepada  siswa  untuk  banyak  membaca referensi-referensi yang berkaitan dengan menulis teks berita.
3.1.2.3 Observasi
Pada  siklus  II  ini  peneliti  mengamati  kinerja  siswa  selama  pembelajaran berlangsung  yang meliputi; sikap siswa, keantusiasan siswa, motivasi siswa,  dan
respon terhadap pembelajaran menulis teks berita dengan teknik reportase melalui model  student  facilitator  and  explaining,  serta  ketercapaian  ketuntasan  hasil
belajar menulis teks berita. Data dalam langkah ini diambil dari data tes maupun nontes,  sama  halnya  dengan  siklus  I.  Melalui  pengamatan  ini  akan  diketahui
apakah  keterampilan  menulis  teks  berita  siswa  menjadi  lebih  baik  atau  tetap bahkan dapat juga menurun.
3.1.2.4 Refleksi
Peneliti  merefleksi  hasil  evaluasi  belajar  siswa  untuk  menemukan kemajuan yang telah dicapai selama proses pembelajaran berlangsung. Kemudian
meneliti  dan  membandingkan  hasil  tes  siklus  I  dan  hasil  tes  siklus  II  dalam  hal ketuntasan belajar maupun proses. Hasil analisis berasal  dari data tes dan nontes
dengan jenis alat penelitian yang sama pada siklus sebelumnya. Pada siklus II diharapkan adanya perubahan sikap siswa menjadi lebih baik
dari  sebelumnya.  Selain  itu,  berapa  besar  peningkatan  hasil  belajar  menulis  teks berita  dengan  teknik  reportase  melalui  model  student  facilitator  and  explaning.
Peningkatan keberhasilan dilihat dari nilai rata-rata siswa dapat meningkat dengan ketuntasan nilai ≥70 dan persentase keberhasilan klasikal sebesar 75.
Pembelajaran  menulis  teks  berita  dengan  teknik  reportase  melalui  model student  facilitator  and  explaining  yang  dilakukan  pada  siklus  II  sudah  dapat
diikuti  siswa  dengan  baik  oleh  siswa.  Keterampilan  menulis  teks  berita  siswa berdasarkan hasil tes akhir siklus II menunjukkan peningkatan dari hasil tes siklus
I.  Pada  siklus  II    ini  nilai  rata-rata  kelas  untuk  keterampilan  menulis  teks  berita sudah  mencapai  KKM.  Perilaku  siswa  pada  siklus  II  pun  sudah  semakin  baik,
sehingga pembelajaran semakin kondusif. Siswa  mengikuti pembelajaran dengan tertib, tidak ada lagi siswa yang mencontek, siswa mencatat penjelasan dari guru
tanpa  diminta,  siswa  aktif  dalam  diskusi,  dll.  Tanggapan  siswa  mengenai pembelajaran  menulis  teks  berita  pun  semakin  positif,  siswa  tidak  lagi
menganggap  menulis  teks  berita  sulit  dan  mereka  merasa  senang  mengikuti pembelajaran menulis teks berita.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis  teks berita siswa kelas VIII E SMP N 3 Kajen tahun ajaran 20102011. Adapun sumber data adalah siswa
kelas VIII E SMP N 3 Kajen. Jumlah siswa dalam satu kelas yang dipilih sebagai responden  sebanyak  32  siswa.  Terdapat  24  orang  siswa  perempuan  dan  8  orang
siswa  laki-laki.  Siswa  yang  dijadikan  responden  adalah  siswa  yang  benar-benar mengikuti  pembelajaran  dari  awal  hingga  akhir  selama  tahap  prasiklus,  siklus  I,
dan  siklus  II.  Hal  tersebut,  bertujuan  untuk  mendapat  data  dengan    jumlah responden yang sama pada setiap tahap tindakan.
Alasan  peneliti  memilih  kelas  VIII  E  sebagai  subjek  penelitian  karena kelas  VIII  E  kurang  begitu  memahami  cara  dan  langkah  dalam  menulis  teks
berita.  Hal  ini  dibuktikan  dengan  argumen  guru  bahasa  Indonesia  yang mengatakan  bahwa  keterampilan  menulis  teks  berita  siswa  kelas  VIII  E  lebih
rendah  daripada  kelas  lainnya.  Pemahaman  siswa  masih  kurang  dalam  menulis teks berita baik itu dalam penggunaan ejaan, pemilihan kata, keefektifan kalimat,
kerapian  tulisan,  kelengakapan  isi  berita,  kemenarikan  judul,  dan  keruntutan pemaparan.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka penelitian dilakukan di kelas VIII E dengan  harapan  keterampilan  menulis  teks  berita  siswa  tidak  tertinggal  dengan
kelas lainnya.