3.1.1.3 Observasi
Pada tahap ini dilakukan kegiatan mengamati untuk memperoleh data. Data diperoleh melalui beberapa cara, yakni 1 tes, digunakan untuk mengetahui
keterampilan siswa dalam kompetensi menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas, 2 observasi, digunakan untuk mengetahui semua perilaku atau
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek yang diobservasi adalah keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita,
respon atau sikap siswa saat proses pembelajaran berlangsung, dan semangat siswa, 3 angket, digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap proses
pembelajaran menulis teks berita, 4 wawancara, dilakukan dengan untuk menyaring data melalui pendapat siswa yang dilakukan di luar kegiatan belajar
mengajar, dan 5 dokumentasi foto, peneliti sengaja memilih untuk merekam peristiwa penting aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung guna
menambah data penelitian selain data nontes.
3.1.1.4 Refleksi
Refleksi dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi atau menilai hasil pembelajaran berupa tes dan nontes, yaitu
hasil penyekoran tes keterampilan siswa dalam menulis teks berita, hasil obervasi, hasil angket, hasil wawancara, dan hasil dokumentasi yang telah dilakukan pada
siklus I. Target nilai yang harus dicapai oleh siswa ≥ 70. Apabila pada siklus I siswa belum mendapat nilai ≥ 70, maka perlu diadakan perbaikan perencanaan
pada siklus II, dengan harapan nilai pada siklus II akan meningkat dan perubahan perilaku siswa lebih baik.
Pembelajaran menulis teks berita dengan teknik reportase melalui model student facilitator and explaning yang telah dilakukan guru pada siklus I terlihat
mulai disukai oleh sebagian siswa. Hal ini tampak pada minat dan antusias siswa saat pembelajaran, namun keterampilan siswa dalam menulis teks berita
berdasarkan hasil tes di akhir pembelajaran siklus I masih rendah. Hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas untuk kompetensi menulis teks berita dari seluruh
aspek penilaian berdasarkan hasil tes siklus I baru mencapai 68,47. Terdapat 21
orang atau sebesar 65,63 siswa yang mendapat nilai ≥ 70. Rata-rata kelas ini
belum mencapai batas ketuntasan belajar klasikal sebesar 75 dari 32 siswa yang mendapat nilai
≥70. Hal tersebut disebabkan oleh masih banyak siswa yang belum menguasai aspek teknik penulisan berita. Oleh karena itu, teks berita siswa
banyak yang tidak sesuai dengan pola piramida terbalik. Dari 32 hasil teks berita milik siswa hanya 5 teks berita saja yang penyajian beritanya runtut sesuai dengan
pola piramida terbalik dengan kategori penilaian sangat baik, sedangkan teks berita milik siswa yang lain belum disajikan dengan runtut sesuai dengan pola
piramida terbaik. Aspek-aspek yang lain, seperti penggunaan kalimat, pilihan kata, kemenarikan judul, dan ketepatan penggunaan EYD dan tanda baca juga
masih belum maksimal. Dari keenam aspek penilaian keterampilan menulis teks berita, hanya aspek kelengkapan unsur beritalah yang sudah mencapai KKM.
Berdasarkan hasil nontes selama pembelajaran, masih didapati tingkah laku negatif siswa. Pada saat proses pembelajaran berlangsung masih ada
beberapa siswa yang mencontek saat mengerjakan tugas dari guru, mengobrol saat guru memberikan penjelasan, gaduh saat diskusi, malas mencatat, pasif dalam
diskusi, tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, dll. Saat proses pembelajaran menulis teks berita siklus I kebanyakan siswa masih kurang berminat mengikuti
pembelajaran, hal tersebut dikarenakann siswa masih menganggap menulis teks berita sulit dan membosankan.
Hasil tindakan siklus I baik dari segi proses maupun dari segi hasil belum memenuhi KKM dan persentase keberhasilan yang ditetatapkan. Oleh karena itu,
perlu diadakan tindakan siklus II untuk menperbaiki hasil tindakan siklus I.
3.1.2 Proses Tindakan Siklus II