BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian ini terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, persepsi dan pengeluaran.
Berikut ini akan dibahas hubungan setiap unsur karakteristik responden dengan perilaku merokok peserta JKN PBI.
5.2 Hubungan Karakteristik Umur Peserta JKN PBI dengan Perilaku
Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden paling banyak berada pada kelompok umur tua ≥36 tahun yaitu sebanyak 72 orang dengan 52
responden 72,2 yang memiliki perilaku merokok dan 20 responden 27,8 lainnya tidak memiliki perilaku merokok. Hasil analisis statistik dengan
menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p =0,516 0,05. Berarti secara
statistik dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan antara umur peserta JKN PBI
dengan perilaku merokok di wilayah kerja Puskesmas Belawan tahun 2015. Selain itu hasil analisis statistik yang dilakukan hanya terhadap jenis
kelamin laki- laki, didapatkan hasil bahwa memang tidak ada hubungan antara umur peserta JKN PBI dengan perilaku merokok di wilayah kerja Puskesmas
Belawan tahun 2015. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji Exact Fisher dan diperoleh nilai p= 1,000 p 0,05.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Mawaddah 2012 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan kebiasaan merokok
keluarga miskin dengan nilai p = 0,943, dimana responden berumur ≥35 tahun
Universitas Sumatera Utara
merupakan umur responden yang paling banyak yaitu sebanyak 61 responden 64,1. Hal ini sejalan dengan hasil Riskesdas 2013 yang menyatakan semakin
tua kelompok umur, semakin banyak yang merokok di dalam rumah ketika bersama anggota keluarga lainnya.
Selain itu menurut Notoatmodjo 2003 meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme
orang, namun dalam memberikan respons sangat bergantung pada karakteristik atau faktor- faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor- faktor yang
membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda ini dibedakan menjadi dua yaitu determinan atau faktor internal karakteristik orang yang bersangkutan yang
bersifat given atau bawaan, misalnya jenis kelamin, tingkat kecerdasan, tingkat emosional, dan sebagainya dan determinan atau faktor eksternal, yakni
lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Oleh sebab itu umur bukanlah satu-satunya faktor yang
mempengaruhi perilaku merokok responden karena masih banyak faktor- faktor lainnya yang membentuk perilaku seseorang. Selain itu dalam Notoatmodjo
2010 dikatakan bahwa ada faktor psikologis yang sangat besar pengaruhnya terhadap terjadinya perilaku. Faktor psikologis ini adalah sikap. Sikap merupakan
konsep yang sangat penting dalam komponen sosio psikologis karena merupakan kecenderungan bertindak, dan berpersepsi.
Peneliti sendiri berpendapat bahwa perilaku merokok pada masyarakat miskin sudah menjadi kebiasaan dan merupakan hal yang dianggap wajar. Hal ini
sesuai dengan Tomkins 1966 yang menyatakan bahwa alasan individu untuk
Universitas Sumatera Utara
memiliki perilaku kebiasaan merokok adalah karena ketergantungan psikologis. Secara fisik, individu merasa ketagihan untuk merokok dan ia tidak dapat
menghindari atau menolak permintaan yang berasal dari dalam dirinya internal.
5.3 Hubungan Karakteristik Jenis Kelamin Peserta JKN PBI dengan