obat gratis. Selain itu responden yang mengatakan setuju bahwa untuk berobat mereka tidak terlalu memikirkannya karena mereka sudah menjadi peserta
Penerima Bantuan Iuran PBI JKN ada sebanyak 91 responden 91,0, namun sebanyak 92 responden 92,0 mengatakan tidak setuju jika pelayanan kesehatan
yang diakibatkan oleh perilaku merokok tidak ditanggung oleh pemerintah. Hasil jawaban responden tersebut akan dikategorikan menjadi 2 kategori
yaitu persepsi baik dan persepsi buruk. Secara keseluruhan persepsi responden tentang kebiasaan merokok di wilayah kerja Puskesmas Belawan tahun 2015
dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Persepsi di
Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015
No. Persepsi
F
1. Baik
88 88,0
2. Buruk
12 12,0
Total 100
100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki persepsi yang baik yaitu sebanyak 88 orang 88,0 dan 12 orang 12,0
lainnya memiliki persepsi yang buruk tentang kebiasaan merokok.
4.2.5 Karakteristik Peserta JKN PBI di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Berdasarkan Pengeluaran
Berdasarkan wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden maka hasil analisis univariat karakteristik pengeluaran peserta JKN PBI
dan gambaran rata- rata pengeluaran rumah tangga responden untuk konsumsi
rokok, makanan dan bukan makanan perumahan, fasilitas rumah tangga,
Universitas Sumatera Utara
pendidikan, transportasi di wilayah kerja Puskesmas Belawan tahun 2015 dapat
dilihat pada tabel 4.9 berikut ini :
Tabel 4.9 Rata- Rata Pengeluaran Peserta JKN PBI di Wilayah Kerja
Puskesmas Belawan Tahun 2015
No. Jenis Pengeluaran
Mean Rp Min Rp
Maks Rp
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Makanan Rokok
Perumahan Fasilitas Rumah Tangga listrik, air, gas
Pendidikan Transportasi
851.500 228.300
25.600 117.000
46.515 158.100
140.000
40.000 1.800.000
1.200.000 300.000
300.000 300.000
500.000
Total Pengeluaran Sebulan 1.426.715
180.000 2.990.000
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata pengeluaran seluruh responden selama sebulan untuk konsumsi makanan sebesar Rp851.500,-, rata-
rata pengeluaran untuk konsumsi rokok sebesar Rp228.300,-, rata- rata pengeluaran untuk perumahan sebesar Rp25.600,-, rata- rata pengeluaran untuk
fasilitas rumah tangga yang terdiri dari rekening listrik, air, gas, minyak tanah, kayu,dll sebesar Rp117.000,-, dan rata- rata pengeluaran untuk biaya pendidikan
dan transportasi masing-masing sebesar Rp46.515,- dan Rp158.100,-. Berdasarkan tabel di atas juga dapat dilihat bahwa rata- rata total pengeluaran 100
rumah tangga peserta JKN PBI adalah sebesar Rp1.426.715,-. Ability to Pay ATP adalah besarnya kemampuan membayar masyarakat
untuk pelayanan kesehatan. Dalam penelitian ini ability to pay dihitung dari 74 responden yang berperilaku merokok dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
ATP= Pengeluaran rokok + Pengeluaran non pangan x 50 Keterangan:
Pengeluaran non pangan = pengeluaran perumahan + fasilitas rumah tangga + pendidikan + transportasi
Distribusi frekuensi 74 peserta JKN PBI yang berperilaku merokok
berdasarkan Ability to Pay ATP di wilayah kerja Puskesmas Belawan tahun 2015
dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini :
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden yang Berperilaku Merokok
Berdasarkan
Ability to Pay ATP di Wilayah Kerja Puskesmas
Belawan Tahun 2015 No.
Ability to Pay ATP Interval
F 1.
2. 3.
Rendah Sedang
Tinggi Rp 50.000
– Rp249.999 Rp250.000
– Rp399.999 Rp400.000
– Rp735.000 23
25 26
31,1 33,8
35,1
Total 74
100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berperilaku merokok 31,1 memiliki Ability to Pay ATP pada interval
tertinggi yaitu sebesar Rp50.000,- s.d. Rp249.999,- . Selain itu sebanyak 25 responden 33,8 memiliki Ability to Pay ATP pada interval sedang yaitu
Rp250.000,- s.d. Rp399.999,- dan hanya 23 responden 31,1 yang memiliki Ability to Pay ATP pada interval terendah yaitu antara Rp400.000 s.d.
Rp735.000,-. Berikut ini adalah grafik pengeluaran konsumsi rokok, makanan dan
bukan makanan perumahan, fasilitas rumah tangga, pendidikan, transportasi seluruh responden selama sebulan:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Grafik
Pengeluaran Konsumsi Rokok, Makanan dan Bukan Makanan Responden Perbulan
4.3 Analisis Univariat Variabel Dependen