Dampak Rokok Bagi Kesehatan

13. Methyl Chloride juga disebut sebagai klorometana, R-40 atau HCC 40 merupakan campuran zat- zat bervalensa satu dengan hidrogen dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini merupakan compound bahan campuran organis yang sangat beracun dan uapnya bersifat sama dengan pembius. 14. Methanol CH 3 OH, cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika diminum dan dihisap, dapat mengakibatkan kebutaan dan kematian.

2.3.2 Dampak Rokok Bagi Kesehatan

Rokok merupakan salah satu pembunuh paling berbahaya di dunia. Merokok membahayakan bagi hampir semua organ tubuh, menimbulkan banyak penyakit, dan memengaruhi kesehatan perokok secara umum. Tidak hanya perokok yang merasakan akibat dari bahaya rokok tersebut, namun orang- orang sekitar perokok juga beresiko menderita berbagai masalah kesehatan. Oleh sebab itu bila seorang perokok berhenti merokok, manfaatnya dapat dirasakan secara langsung maupun jangka panjang bagi perokok maupun orang-orang disekitarnya. Besarnya bahaya merokok sebenarnya bukan tidak disadari oleh para perokok karena pada setiap bungkus rokok terdapat peringatan wajib dari pemerintah yang berbunyi, “Merokok Membunuhmu.” Bahkan mulai tahun 2014 pada setiap bungkus rokok wajib dicantumkan peringatan berupa gambar kanker mulut, kanker paru dan bronkitis akut, kanker tenggorokan, merokok membahayakan anak, serta gambar tengkorak. Namun, sering kali kuatnya ketergantungan terhadap rokok membuat orang tidak mau berhenti mengisapnya, sampai sudah terlambat ketika seorang perokok mengidap salah satu penyakit Universitas Sumatera Utara akibat merokok tersebut Salma,2014. Menurut Soenarwo 2013 terdapat beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kebiasaan merokok yaitu: 1. Kanker Paru Diketahui sekitar 90 kasus kanker paru pada laki-laki dan 80 pada perempuan diakibatkan oleh kebiasaan merokok. Hal ini karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru- paru menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal akibat kanker paru. 2. Kanker Kandung Kemih Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 perokok. Studi ilmiah menemukan kadar tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogenik yang mengarah pada kanker kandung kemih. 3. Kanker Payudara Perempuan yang merokok lebih beresiko mengembangkan kanker payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum dia hamil pertama kali, beresiko lebih besar terkena kanker payudara. 4. Kanker Serviks Sekitar 30 keatian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual. 5. Kanker Kerongkongan Universitas Sumatera Utara Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esophagus sehingga menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80 kasus kanker esophagus telah dikaitkan dengan merokok. 6. Kanker Pencernaan Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap yang tertelan. Sehingga meningkatkan resiko kanker gastrointestinal penceranaan. 7. Kanker Ginjal Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya, seperti karbon monoksida dan tar menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan, sirkulasi, dan tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker. 8. Kanker Mulut Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang merokok tembakau tanpa asap beresiko 50 kali lipat lebih besar. 9. Kanker Tenggorokan Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati tenggorokan, karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok. Universitas Sumatera Utara 10. Serangan Jantung Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon-monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih banyak, yang membuat jantung memompa darah lebih banyak pula. Jika jantung bekerja terlalu keras, ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa menyebabkan serangan jantung. 11. Penyakit Jantung Koroner PJK Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok, dan akan semakin memburuk jika memiliki penyakit lain, seperti diabetes mellitus. 12. Aterosklerosis Nikotin dalam asap rokok berpotensi mempercepat penyumbatan arteri yang bisa disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri yang menyebabkan arterosklerosis. 13. Stroke Gangguan akibat rokok juga berimbas pada pembuluh darah yang melayani otak. Penyempitan dan bendungan pembuluh darah otak menyebabkan seseorang beresiko menderita stroke. Meskipun stroke tidak membunuh, penyakit ini beresiko menimbulkan kecacatan atau kelumpuhan jangka panjang. 14. Penyakit Paru Obstruktif Kronik PPOK Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi, sehingga membuat seseorang sulit bernapas, dan sekitar 80 kasus PPOK disebabkan oleh rokok. Universitas Sumatera Utara Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya emfisema sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara atau alveoli dan bronkitis kronis batuk dengan banyak lender yang terjadi terus-menerus selama 3 bulan. 15. Kebutaan Perilaku merokok menyebabkan seseorang menderita kebutaan karena degenerasi makular hilangnya penglihatan secara bertahap. Hal ini dikarenakan merokok menyebabkan pembuluh darah yang melayani retina mengalami gangguan. 16. Nyeri Tulang Belakang Kronis Tulang belakang memang tidak terus- menerus dalam kondisi bagus, tetapi merokok bisa mempercepat terjadinya masalah pada tulang belakang. Lempengan sendi tulang belakang terjadi secara bertahap akan kehilangan cairan dan tidak mampu menyangga tubuh dengan baik sehingga menyebabkan seseorang kerap menderita sakit pinggang dan gangguan tulang belakang lainnya. 17. Gangren Gangren adalah jaringan tubuh yang membusuk dan mengeluarkan bau yang sangat khas. Gangren terjadi saat jaringan tubuh, khususnya pada anggota gerak, tidak mendapat suplai darah yang mencukupi. Dalam jangka panjang, merokok bisa menyempitkan pembuluh darah sehingga rentan terjadi bendungan, inilah cikal bakal gangren pada perokok. 18. Impotensi Universitas Sumatera Utara Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa meningkatkan disfungsi ereksi sekitar 50. Hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh darah. Nikotin mempersempit arteri, sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis. Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini bahwa roko sudah merusak daerah lain dari tubuh. 19. Gangguan Janin Merokok berakibat buruk terhadap kesehatan reproduksi dan janin dalam kandungan, termasuk infertilitas kemandulan, keguguran, kematian janin, bayi lahir berberat badan rendah, dan sindrom kematian mendadak bayi. 20. Gangguan medis lainnya Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah tinggi hipertensi, memperburuk asma dan radang saluran napas, katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dan gusi, menyebabkan gangguan pada penciuman dan pengecapan, menurunkan stamina berolahraga, merusak penampilan, serta mengakibatkan penuaan dini.

2.4 Perilaku Merokok

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

1 58 114

Determinan Pemanfaatan Puskesmas Kecamatan Pematang Sidamanik Oleh Peserta Penerima Bantuan Iuran (Pbi) Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Kabupaten Simalungun Tahun 2015

1 1 19

Determinan Pemanfaatan Puskesmas Kecamatan Pematang Sidamanik Oleh Peserta Penerima Bantuan Iuran (Pbi) Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Kabupaten Simalungun Tahun 2015

0 0 2

Determinan Pemanfaatan Puskesmas Kecamatan Pematang Sidamanik Oleh Peserta Penerima Bantuan Iuran (Pbi) Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Kabupaten Simalungun Tahun 2015

2 3 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 Pengertian Perilaku Kesehatan - Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015

0 1 37

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015

0 0 11

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015

0 0 17

1. Nomor Responden - Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku 2.1.1. Pengertian Perilaku - Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

0 0 12