kebiasaan merokok adalah karena ketergantungan psikologis. Secara fisik, individu merasa ketagihan untuk merokok dan ia tidak dapat menghindari atau
menolak permintaan yang berasal dari dalam dirinya internal. Ini berarti alasan mengapa responden tersebut tidak bisa bekerja tanpa rokok karena perokok yang
sudah masuk tahap kecanduan, menderita setiap kali dia tanpa rokok. Dan dia berpikir bahwa hanya rokok yang dapat mengurangi penderitaannya, dan tidak ada
yang dapat menggantikannya.
5.6 Hubungan Karakteristik Pengetahuan Peserta JKN PBI dengan
Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya mata, hidung, telinga, dan
sebagainya Notoatmodjo, 2010. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang overt behavior. Pengetahuan dalam penelitian ini meliputi pengetahuan tentang rokok, kandungan
rokok, bahaya merokok, efek dari merokok dan maksud dari program JKN.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berpengetahuan baik tentang rokok dan program JKN yaitu sebanyak 87 orang dimana 65
responden 74,7 memiliki perilaku merokok dan 22 responden lainnya 25,3 tidak memiliki perilaku merokok. Analisis statistik dengan menggunakan uji Chi
square tidak dapat dilakukan karena terdapat 1 sel 25,0 yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga menggunakana uji Exact Fisher dan diperoleh nilai
p= 0,737, sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan peserta JKN PBI dengan perilaku merokok di wilayah kerja Puskesmas Belawan tahun 2015.
Selain itu hasil analisis statistik yang dilakukan hanya terhadap jenis kelamin laki- laki, didapatkan hasil bahwa memang tidak ada hubungan antara
pengetahuan peserta JKN PBI dengan perilaku merokok di wilayah kerja Puskesmas Belawan tahun 2015. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji
Exact Fisher dan diperoleh nilai p= 0,703 p 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Mawaddah 2012 yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kebiasaan merokok keluarga miskin dengan nilai p= 0,665, dimana
responden memiliki pengetahuan yang baik tentang rokok dan bahaya rokok namun memiliki kebiasaan merokok yang sangat buruk yaitu sebanyak 48
responden 50,5. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan responden didapatkan hasil
bahwa mayoritas responden menyadari dan mengakui merokok itu berbahaya bagi kesehatan mereka. Pada setiap bungkus rokok yang mereka beli juga terdapat
peringatan wajib dari pemerintah yang berbunyi,“Merokok Membunuhmu.” Namun mereka menyadari bahwa sering kali kuatnya ketergantungan terhadap
rokok membuat orang tidak mau berhenti mengisapnya, bahkan ada responden yang berkata ketika dia sakit nanti baru ada rencana untuk berhenti merokok.Jadi
pengetahuan seseorang tidak berpengaruh terhadap perilaku merokoknya.
Universitas Sumatera Utara
5.7 Hubungan Karakteristik Sikap Peserta JKN PBI dengan Perilaku