pemeliharaan kesehatan dan perlindungan akan pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan.
2.5.1 Kepesertaan JKN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 peserta JKN adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 enam bulan di
Indonesia, yang telah membayar iuran. Peserta program JKN terdiri dari 2 kelompok yaitu:
1. Peserta Penerima Bantuan Iuran PBI jaminan kesehatan
Peserta PBI jaminan kesehatan adalah fakir miskin dan orang tidak mampu. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang PBI,
fakir miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian danatau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak
mempunyai dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan atau keluarganya, sedangkan orang tidak mampu adalah orang yang mempunyai sumber mata
pencaharian, gaji atau upah, yang hanya mampu memenuhi kebutuhan dasar yang layak namun tidak mampu membayar iuran bagi dirinya dan
keluarganya. Kriteria fakir miskin dan orang tidak mampu ditetapkan oleh menteri
setelah berkoordinasi dengan menteri dan atau pimpinan lembaga terkait. Setelah itu seluruh fakir miskin dan orang tidak mampu tersebut didata oleh
lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik. Hasil pendataan ini kemudian diverifikasi dan divalidasi oleh menteri untuk
dijadikan data terpadu. Dan untuk pelaksanaan program jaminan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
bagi PBI jaminan kesehatan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN.
2. Peserta bukan PBI jaminan kesehatan.
Peserta bukan PBI jaminan kesehatan adalah pekerja penerima upah dan anggota keluarganya, pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya,
serta bukan pekerja dan anggota keluarganya. Untuk pelaksanaan program jaminan kesehatan bagi peserta bukan PBI jaminan kesehatan bersumber dari
dana mandiri peserta.
2.5.2 Pelayanan JKN
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.28 Tahun 2014 setiap peserta mempunyai hak untuk mendapat pelayanan kesehatan meliputi:
1. Pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama RJTP dan Rawat Inap
Tingkat Pertama RITP. Fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama FKTP yaitu puskesmas, klinik
pratama, praktek dokter dan dokter gigi, Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara.
2. Pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan RJTL dan Rawat
Inap Tingkat
Lanjutan RJTL.
Fasilitas kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan FKRTL
yaitu klinik utama, Rumah Sakit Umum, dan Rumah Sakit Khusus. 3.
Pelayanan gawat darurat 4.
Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh menteri
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan kesehatan dalam program JKN dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat
kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan
dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama, kecuali pada keadaan gawat darurat, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, pertimbangan
geografis, dan pertimbangan ketersediaan fasilitas. Manfaat JKN sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu manfaat medis dan manfaat
non-medis. Manfaat medis berupa pelayanan kesehatan yang komprehensif promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai indikasi medis yang tidak
terikat dengan besaran iuran yang dibayarkan. Manfaat non-medis meliputi akomodasi dan ambulans.
2.6 Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas