Tahap Dalam Perilaku Merokok Tipe Perokok

tanpa rokok. Ketiga, dia berpikir bahwa hanya rokok yang dapat mengurangi penderitaannya, dan tidak ada yang dapat menggantikannya. Keempat, hanya merokok yang akan membangkitkan afektif positifnya. Kelima, afektif negatifnya akan meningkat intensitasnya sampai tak terhankan, sampai dia tidak bisa merokok. Keenam, harapannya bahwa merokok akan mengurangi penderitaannya dan membangkitkan efek positif.

2.4.1 Tahap Dalam Perilaku Merokok

Pada dasarnya perilaku merokok merupakan sebuah perilaku yang kompleks yang melibatkan beberapa tahap. Menurut Leventhal dan Cleary dalam Aisyah 2014, terdapat 4 tahap dalam perilaku merokok sehingga seorang individu benar- benar menjadi perokok, yaitu: 1. Tahap Preparation Pada tahap ini, seorang individu mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai merokok. Individu mengembangkan sikap terhadap rokok dan sebelum mencobanya mereka sudah mempunyai gambaran seperti apa merokok itu. Tahap persiapan ini melibatkan persepsi tentang apa yang dilibatkan dalam merokok dan apa fungsi merokok. 2. Tahap Initiation Tahap initiation adalah tahap ketika seseorang benar- benar merokok untuk pertama kalinya. Tahap ini merupakan tahap kritis bagi seseorang untuk menuju tahap becoming a smoker. Pada tahap inilah seorang individu akan memutuskan untuk melanjutkan percobaannya atau tidak. Meskipun saat pertama kali mengonsumsi rokok, gejala-gejala yang mungkin terjadi adalah Universitas Sumatera Utara batuk- batuk, lidah terasa getir, dan perut terasa mual, tetapi sebagian dari pemula itu berlanjut menjadi kebiasaan, dan akhirnya menjadi ketergantungan. 3. Tahap Becoming a Smoker Pada tahap ini seseorang yang merokok empat batang setiap harinya melalui percobaan berulang dan pemakaian secara teratur dapat membuat seseorang menjadi perokok aktif pada masa dewasa. 4. Tahap Maintenance of Smoking Pada tahap ini merokok sudah menjadi bagian dari cara pengaturan diri self regulating seseorang dalam berbagai situasi dan kesempatan. Tahap ini juga membangun alasan merokok bagi perokok adalah untuk meringankan kecemasan, ketegangan dan rasa tertekan, sedangkan lainnya karena ingin memunculkan efek stimulant perangsang dan merasa santai.

2.4.2 Tipe Perokok

Menurut Mu’tadin dalam Lubis 2012 tipe perokok dapat dibagi menjadi empat, yaitu: 1. Perokok sangat berat, yaitu seseorang yang mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang sehari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi. 2. Perokok berat, yaitu seseorang yang mengkonsumsi rokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6-30 menit. 3. Perokok sedang, yaitu seseorang yang menghabiskan rokok sekitar 11-21 batang sehari dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi. Universitas Sumatera Utara 4. Perokok ringan, yaitu seseorang yang menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi.

2.4.3 Alasan Merokok

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

1 58 114

Determinan Pemanfaatan Puskesmas Kecamatan Pematang Sidamanik Oleh Peserta Penerima Bantuan Iuran (Pbi) Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Kabupaten Simalungun Tahun 2015

1 1 19

Determinan Pemanfaatan Puskesmas Kecamatan Pematang Sidamanik Oleh Peserta Penerima Bantuan Iuran (Pbi) Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Kabupaten Simalungun Tahun 2015

0 0 2

Determinan Pemanfaatan Puskesmas Kecamatan Pematang Sidamanik Oleh Peserta Penerima Bantuan Iuran (Pbi) Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Kabupaten Simalungun Tahun 2015

2 3 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 Pengertian Perilaku Kesehatan - Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015

0 1 37

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015

0 0 11

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015

0 0 17

1. Nomor Responden - Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku 2.1.1. Pengertian Perilaku - Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

0 0 12