9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat mengganggu kesehatan manusia, tanaman dan binatang atau pada benda-benda, dapat pula menggganggu pandangan mata,
kenyamanan hidup dari manusia dan penggunaan benda-benda. Pengaruh yang sangat penting adanya pencemaran udara pada manusia adalah dalam aspek: kesehatan,
kenyamanan, keselamatan, estetika, dan perekonomian Suratmo,2004.
2.1.1. Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan komposisi udara dari keadaan
normalnya Wardhana, 2008. Pencemaran udara adalah adanya bahan kontaminan di atmosfer karena ulah manusia man made. Hal ini untuk membedakan dengan
pencemaran udara alamiah natural air pollution dan pencemaran udara di tempat kerja occupational air pollution Mukono, 2006.
Definisi pencemaran udara menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor : Kep-02MENKLHI1988 adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energy, danatau komponen lain ke udara dan atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya Suradji, 2010.
Universitas Sumatera Utara
10
Peraturan Pemerintah PP 41 tahun 1999 menyebutkan bahwa pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya zat energi dari komponen lain ke dalam
udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya Achmadi, 2012.
2.1.2. Penyebab Pencemar Udara
Secara umum penyebab pencemaran udara menurut Wardhana terdiri dari 2 macam,yaitu :
A. karena faktor internal secara alamiah, contoh :
1 Debu yang beterbangan akibat tiupan angin. 2 Abu debu yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas
vulkanik. 3 Proses pembusukan sampah organik, dll.
B. Karena faktor eksternal karena ulah manusia, contoh :
1 Hasil pembakaran bahan bakar fosil. 2 Debuserbuk dari kegiatan industri.
3 Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara. Publikasi Environmental Protection Agency EPA, yaitu Suplemen No.9
tahun 1979 AP-42, berisi sumber pencemar udara dan fakto beban emisi udara. Faktor beban emisi udara dalam Lampiran 1 untuk sumber pembakaran tetap, sumber
pembakaran bergerak transportasi, proses industri dan kegiatan pembuangan limbah padat Djajadiningrat dkk, 1998.
Menurut Achmadi, sumber utama pencemaran udara terbagi ke dalam dua kategori yakni alamiah dan kegiatan manusia atau antropogenic. Sumber alam yang
Universitas Sumatera Utara
11
utamanya adalah letusan gunung merapi ata uaktivitas magma yang keluar, terutama gas-gas CO
2
, CO, NOx, SO
2
serta berbagai logam berat metal seperti merkuri, Cd serta unsur-unsur bahan kimia lainnya. Sedangkan sumber antropogenik utamanya
adalah kendaraan bermotor, industri, rumah tangga, serta kegiatan lain seperti merokok.
Sumber pencemar udara dapat dikelompokkan menjadi sumber bergerak dan sumber tidak bergerak Suradji, 2010.
a. Sumber bergerak
Sumber pencemar udara bergerak dapat dikelompokkan menjadi : a kendaraan bermotor; b pesawat terbang; c kereta api, dan d kapal laut. Sarana
transportasi sebagai sumber pencemar karena proses pembakaran bahan bakar pada mesin yang digunakan sebagai penggerak kendaraan tersebut.
Penyebab pencemaran lingkungan di atmosfer biasanya berasal dari sumber kendaraan bermotor dan atau industri. Bahan pencemar yang dikeluarkan oleh
kendaraan bermotor antara lain adalah gas NO2, SO2, SO3, ozon, CO , HC, dan partikel debu.
b. Sumber tak bergerak menetap
Yang termasuk sumber pencemar dari bahan bakar bersumber menetap adalah pembakaran beberapa jenis bahan bakar yang diemisikan pada suatu lokasi yang
tetap.
Universitas Sumatera Utara
12
1. Proses industri Proses industri juga merupakan sumber polutan menetap, tetapi karena pada
umumnya memiliki pertumbuhan yang cepat khususnya di wilayah perkotaan, maka dalam menentukan kawasan yang digunakan untuk kegiatan ini perlu mendapat
pertimbangan dari berbagai aspek, baik dari segi tata ruang, maupun rencana tata wilayah.
2. Pembuangan sampah padat Tempat pembuangan sampah padat sebagai sumber pencemar udara karena
gas yang dihasilkan dari proses dekomposisi khususnya sampah organic yang dapat mengurai. Adapula sumber pencemar yang proses pencemarannya tidak dapat diduga
sebelumnya, sehingga emisi yang ditimbulkannya tidak dapatdiprediksi baik kuantitas maupun kualitasnya. Misalnya pencemaran udara yang ditimbulkan oleh
kebakaran hutan, kebakaran gedungbangunan, pembakaran sampah batu baraa, dan pembakaran di daerah pertanian.
2.1.3. Bahan Pencemar Udara
Menurut Achmadi, bahan pencemar bisa dikelompokkan ke dalam : a Kelompok senyawa kimia toksik.
b Kelompok mikroorganisme berasal dari: bakteri, virus, parasit jamur, dan lain sebagainya.
c Bahaan radioaktif berupa limbah yang tidak terkendali baik kegiatan tambang, industri berbahan radioaktif maupun rumah sakit.
d Partikel mikro dihitung ke dalam gabungan TSP Total Suspended Particulate.
Universitas Sumatera Utara
13
Menurut Gunawan Suratmo, bahan pencemar berdasarkan pembagian Miller 1979 adalah sebagai berikut :
a Karbon oksida CO, CO
2
; b Sulfur oksida SO
2,
SO
3
; c Nitrogen oksida N
2
O
,
NO, NO
2
; d Hidrokarbon CH
4,
C
4
H
10,
C
6
H
6
; e Fotokemis oksidan O
3,
PAN dan aldehida; f Partikel asap, debu, jelaga, asbestos, logam, minyak dan garam;
g Senyawa inorganik asbestos, HF, H
2
S, NH
3,
H
2
SO
4,
H
2
NO
3;
h Senyawa inorganik lain pestisida, herbisida, alkohol, asam-asam dan zat kimia lainnya;
i Zat radioaktif; j Panas;
k Debu; l Kebisingan.
Polutan udara menurut Suradji digolongkan menjadi : i Sulfur dioksida SO
2
ii Karbon monoksida CO iii Nitrogen Oksida NOx
iv Debu partikulat v Timah hitam Pb
Universitas Sumatera Utara
14
2.1.4. Efek Bahan Pencemar Udara