Jenis Penelitian Objek Penelitian Definisi Operasional

40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat Deskriptif dengan tujuan untuk menganalisis kadar debu particulate matter 10 PM 10 dan keluhan ISPA pada daerah industri galangan kapal di Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung Kota Batam tahun 2014. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Permukiman Warga Kavling Melati RW 06 Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung Kota Batam yang memiliki 4 lingkungan. Yakni RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04. Alasan dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian adalah dikarenakan beberapa hal, yaitu : 1. Kecamatan Sagulung merupakan kecamatan di Kota Batam yang memiliki angka kasus ISPA yang tinggi. 2. Terdapat kawasan industri galangan kapal yang kegiatannya dipusatkan di Kelurahan Sei Pelunggut. 3. Pemukiman warga kavling Melati ini memiliki jarak yang terdekat dari industri galangan kapal di Kelurahan Sei Pelenggut yaitu sekitar 500 meter dan lingkungan permukimannya serta kondisi jalan yang sering berdebu karena digunakan sebagai jalur mobilitas industri dan mobilitas warga serta diperparah Universitas Sumatera Utara dengan kondisi jalur yang belum diaspal atau dengan kata lain kondisi jalan di lokasi penelitian masih terbuat dari tanah.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2014. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah seluruh Kepala Keluarga KK yang berada di Kavling Melati Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung Kota Batam yang berjumlah sebanyak 472 Kepala Keluarga KK. Berdasarkan data yang didapatkan pada survey pendahuluan, sampai pada saat pengumpulan data, jumlah kepala keluarga di Kavling Melati Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung Kota Batam sebanyak : 1. Lingkungan I : 101 KK 2. Lingkungan II : 124 KK 3. Lingkungan III : 119 KK 4. Lingkungan IV : 128 KK

3.3.2. Sampel

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagian kepala keluarga yang berada di Kavling Melati Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung Kota Batam tahun 2014 sampai pada saat pengumpulan data.

A. Besar Sampel

Perhitungan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Soekidjo Notoatmojo 1988 dikutip dari buku Kasjono dan Yasril tahun 2009 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara n = N 1+ N d 2 Dengan : N : Jumlah Populasi N : Jumlah Sampel d : Tingkat kepercayaan yang diinginkan 0,1 n = N 1 + N d 2 n = 472 1 + 472 0,1 2 n = 472 5,72 n = 82,52 n = 83 KK Berdasarkan perhitungan dasar sampel tersebut dapat diketahui bahwa besar sampel minimal yang harus dipenuhi dalam penelitian ini berjumlah 83 KK dari total populasi yang ada di permukiman warga Kavling Melati Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung Kota Batam.

B. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik Proportional Random Sampling, dengan perhitungan : Universitas Sumatera Utara nH = Nh X n N total Keterangan ; nH = sampel pada lingkungan H Nh = jumlah Populasi Lingkungan H N total = Populasi total n = sampel yang akan diambil Jadi, sampel tiap lingkungan adalah : Lingkungan 1 = 101 KK 472 KK x 80 KK = 17,76 KK = 18 KK Lingkungan 2 = 124 KK 472 KK x 80 KK = 21,80 KK = 22 KK Lingkungan 3 = 119 KK 472 KK x 80 KK = 20,92 KK = 21 KK Lingkungan 4 = 128 KK 472 KK x 80 KK = 22, 51 KK = 22 KK dengan kriteria Inklusi sebagai berikut: 1. Berdomisili di Kavling Melati Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung Kota Batam. Universitas Sumatera Utara 2. Dilakukan secara Purposive Sampling dimana responden yang akan diwawancarai adalah warga yang berada disekitar titik pengukuran dan bersedia diwawancarai. 3. Suami Istri Anggota keluarga dewasa yang bersedia menjadi responden.

3.4. Objek Penelitian

Adapun objek penelitian ini adalah udara ambien di sekitar Kavling Melati yang terbagi dalam 5 titik pengukuran kadar particulat matter 10 PM 10 dan masyarakat Lingkungan I, II, III dan IV Kavling Melati Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung Kota Batam yang berada sekitar 500 meter dari lokasi industri galangan kapal. 3.5. Metode Pengumpulan Data 3.5.1. Data Primer Data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan melalui beberapa cara yakni : 1. Pengukuran kadar debu di sekitar lokasi penelitian yaitu Kavling melati Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung Kota Batam. Terdapat lima titik pengukuran yang akan dilakukan yaitu masing-masing di Lingkungan Kavling Melati dan 1 dilakukan di jarak terdekat dengan industri. Lokasi ini dipilih untuk mendapatkan kadar debu yang tidak bias disetiap lokasi yang mewakili satu lingkup lingkungan permukiman dan satu di titik yang padat mobilitas industri. Pemeriksaan kadar debu dilakukan di Unit Laboratorium BTKL Kota Batam Universitas Sumatera Utara 2. Wawancara menggunakan kuisioner dan observasi dengan berbagai pertanyaan mengenai keluhan ISPA, karakteristik sosial dan kependudukan, perilaku dan lingkungan fisik rumah.

3.5.2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian adalah data yang diperoleh dari instansi-instansi kesehatan dan administratif terkait seperti Dinas Kesehatan Kota Batam, Puskesmas Sei Langkai, Kantor Kecamatan Sagulung, Kantor Kelurahan Sagulung maupun Kepala Lingkungan lokasi penelitian.

3.6. Definisi Operasional

1. Debu partikulat adalah bagian yang besar dari emisi polutan yang berasal dari berbagai macam sumber seperti mobil, truk, pabik baja, pabrik semen, dan pembuangan sampah terbuka. Dalam penelitian ini, kadar debu yang akan diukur adalah kadar debu PM10 dimana kadar debu yang akan dinilai adalah partikulat yang besarnya 10 mikron dan dari particulat matter 10 PM10 ini akan dinilai apakah sesuai atau tidak dengan baku mutu. 2. Keluhan ISPA adalah tanda atau gejala yang dialami oleh penderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut ISPA yang mencakup pneumonia, batuk-pilek biasa common cold, pharyngitis, tonsillitis, dan otitis dengan keluhan demam, batuk, pilek, serak, tengorokan berwarna merah, telinga sakit, serta iga yang tertarik saat bernapas. Dalam penelitian ini yang diukur adalah ada atau tidaknya keluhan ISPA berdasarkan wawancara dengan responden yang dengan melihat apakah memenuhi syarat dari ada atau tidaknya keluhan. Universitas Sumatera Utara 3. Umur dapat didefinisikan sebagai lama waktu hidup atau adanya responden sejak dilahirkan atau diadakan. Dalam penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai objek penelitian yang meliputi usia bayi sampai lanjut usia. 4. Jenis kelamin adalah suatu keadaan yang membedakan sifat antara pria dan wanita dalam kaitannya perbedaan respon dengan suatu permasalahan. Dalam penelitian ini akan memberikan gambaran distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin. 5. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang di usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Didefinisikan dalam tingkatan SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi maupun Diploma yang akan disajikan dalam bentuk dsitribusi dari variabel karakteristik responden. 6. Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Meliputi kebiasaan merokok, penggunaan masker pada saat berkendara, dan kebiasaan individu maupun keluarga dalam aktivitas pembakaran sampah. 7. Kebersihan rumah didefinisikan sebagai suatu keadaan yang berdasarkan pengetahuan dan keyakinan menggambarkan rumah atau tempat tinggal yang tidak kotor, terawat dan memenuhi standar kesehatan sebagai salah satu aspek penilaian dalam karakteristik lingkungan fisik rumah. 8. Ventilasi adalah lubang tempat udara dapat keluar masuk secara bebas yang memungkinkan pertukaran udara dalam kaitannya untuk mendukung terciptanya udara yang sehat dan terbebas dari masalah pernapasan. Universitas Sumatera Utara 9. Kepadatan hunian rumah adalah keadaan yang menggambarkan rata-rata jumlah anggota keluarga yang mendiami suatu rumah atau tempat tinggal yang memungkinkan perkembangan kejadian penyakit.

3.7. Aspek Pengukuran 1. Kadar Debu

Dokumen yang terkait

Analisis Kadar Nitrogen Dioksida (NO2) Dan Particulate Matter 10 (PM10) Udara Ambien Dan Keluhan Kesehatan Pada Pedagang Kaki Lima Di Sepanjang Jalan Raya Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2014

2 62 113

Analisis kadar Particulate Matter 10 (PM10) di Udara dan Keluhan Gangguan Pernafasan Pada Masyarakat Yang Tinggal di Sepanjang Jalan Raya Kelurahan Lalang Kecamatan Sunggal Medan Tahun 2010

9 85 81

Hubungan Kadar Particulate Matter 10 (Pm10) Di Udara Terhadap Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan Pada Pekerja Industri Arang Di Kecamatan Sunggal Kanan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 16

Hubungan Kadar Particulate Matter 10 (Pm10) Di Udara Terhadap Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan Pada Pekerja Industri Arang Di Kecamatan Sunggal Kanan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 2

Hubungan Kadar Particulate Matter 10 (Pm10) Di Udara Terhadap Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan Pada Pekerja Industri Arang Di Kecamatan Sunggal Kanan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 8

Hubungan Kadar Particulate Matter 10 (Pm10) Di Udara Terhadap Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan Pada Pekerja Industri Arang Di Kecamatan Sunggal Kanan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 39

Analisis Kadar Particulate Matter 10 (pm10) dan Keluhan ISPA Pada Daerah Industri Galangan Kapal di Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun 2014

0 0 45

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran Udara - Analisis Kadar Particulate Matter 10 (pm10) dan Keluhan ISPA Pada Daerah Industri Galangan Kapal di Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun 2014

0 1 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Kadar Particulate Matter 10 (pm10) dan Keluhan ISPA Pada Daerah Industri Galangan Kapal di Kelurahan Sei Pelunggut Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun 2014

0 0 8

ISPA PADA DAERAH INDUSTRI GALANGAN KAPAL DI KELURAHAN SEI PELUNGGUT KECAMATAN SAGULUNG KOTA BATAM TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 17