Pengertian Bunyi TEORI GELOMBANG DAN BUNYI
Ambang batas pendengaran manusia, yaitu nilai minimum intensitas daya bunyi yang dapat dideteksi telinga manusia, adalah 10
-6
Wcm
2
. Tingkat tekanan bunyi beberapa macam bising dan bunyi tertentu ditunjukkan dalam tabel 2.3.
Tabel 2.3 Skala intensitas Kebisingan Jenis BisingBunyi
Desibel Kriteria
Jet tinggal landas, meriam, mesin, uap, halilintar, band rock.
100-130 Menulikan
Bising lalu lintas, peluit polisi, knalpot truk.
80-100 Sangat keras
Kantor yang bising, radio pada umumnya, perusahaan.
60-80 Keras
Percakapan pada umumnya, radio perlahan, rumah bising.
40-60 Sedang
Kantor pribadi, ruang tenang, percakapan yang tenang.
20-40 Lemah
Gemirisik daun, bisikan, nafas manusia.
Sd 20 Sangat lemah
2.1.3.f Kecepatan Partikel
Radiasi bunyi yang dihasilkan suatu sumber bunyi akan mengelilingi udara sekitarnya. Radiasi bunyi ini akan mendorong patikel udara yang dekat
dengan permukaan luar sumber bunyi. Hal ini akan menyebabkan bergeraknya partikel-partikel di sekitar radiasi bunyi yang disebut dengan kecepatan partikel
pada persamaan.
= 2-8
dimana : = Kecepatan partikel ms p = Tekanan Pa
= Massa jenis bahan Kgm
3
c = cepat rambat bunyi ms Dengan menggunakan kesetimbangan momentum antara momentum linear
dan impuls gaya pada gelombang longitudinal untuk permasalahan solid borne maka dapat dianologikan menjadi persamaannya adalah :
= 2-9
dimana : = Tegangan pada solid Nm
2
= Massa jenis bahan Kgm
3
c = Kecepatan bunyi merambat pada batang ms v = Kecepatan partikel ms
dengan asumsi bahwa : 1. Gelombang yang terjadi di solid adalah gelombang bidang
2. Persamaan di atas dapat diturunkan menjadi gerak di benda solid 3. Reaksi medium solid berupa tegangan, sedangkan pada udara berupa
tekanan.
2.1.3.g Titinada
Sifat sensasi pendengaran yang memungkinkan kita menyusun bunyi dalam suatu skala yang berkisar dari frekuensi rendah ke tinggi disebut dengan
titinada. Secara subyektif fisiologis, titinada sama dengan frekuensi. Titinada terutama tergantung pada frekuensi bunyi perangsang, makin tinggi frekuensinya,
makin tinggi pula titinadanya.
2.1.3.h Warna Nada
Sensasi bunyi yang mempunyai titinada disebut nada. Nada murni adalah sensasi bunyi frekuensi tunggal, ditandai dengan ketunggalan titinadanya. Bunyi
ini dapat dihasilkan dengan memukul garpu tala atau dengan memainkan nada rendah secara lembut pada suling.
Kebanyakan bunyi musik tidak menghasilkan nada murni saja, tetapi menghasilkan bunyi yang terdiri dari beberapa frekuensi tambahan, yang disebut
dengan nada kompleks. Nada kompleks adalah sensasi bunyi yang ditandai oleh lebih dari satu frekuensi. Frekuensi terendah yang berada dalam suatu nada
kompleks disebut nada dasar, sedangkan komponen-komponen dengan frekuensi lebih tinggi disebut nada atas atau parsial.
2.1.3.i Kekerasan Bunyi
Kekerasan bunyi adalah sifat sensasi pendengaran yang subyektif dan dalam besaran kekerasan ini, bunyi dapat disusun pada skala yang berkisar dari
lemah sampai keras. Kekerasan adalah tanggapan subyektif terhadap tekanan
bunyi dan intensitas bunyi. Phon adalah satuan tingkat kekerasan bunyi, yang dibentuk oleh suatu percobaan psikologis yang sangat luas. Skala phon ikut
memperhatikan kepekaan telinga yang berbeda terhadap bunyi dengan frekuensi yang berbeda.