Analisa Data Pengujian untuk Tebal Spesimen 50 mm Analisa Data Pengujian untuk Tebal Spesimen 50 mm Analisa Data Pengujian untuk Tebal Spesimen 50 mm

TL = 14,1 dB + 10 log , , . , = 14,1 dB + 1,1 dB = 15,2 dB d. Untuk Frekuensi 1000 Hz Diketahui : NR = 17,8 dB S = 5150,385 mm 2 = 0,840 TL = 17,8 dB + 10 log , , . , = 17,8 dB + 0,8 dB = 18,6 dB e. Untuk frekuensi 1500 Hz Diketahui : NR = 31,6 dB S = 5150,385 mm 2 = 0,886 TL = 31,6 dB + 10 log , , . , = 31,6 dB + 0,5 dB = 32,1 dB f. Untuk frekuensi 2000 Hz Diketahui : NR = 35,7 dB S = 5150,385 mm 2 = 0,875 TL = 35,7 dB + 10 log , , . , = 35,7 dB + 0,6 dB = 36,3 dB Dari hasil perhitungan transmission loss TL tersebut, maka dapat langsung diplot grafik transmission loss-nya agar lebih mudah untuk menyimpulkan hasil analisa dari pengujian yang telah dilakukan, sebagaimana ditunjukkan pada gambar grafik 4.12 berikut. Gambar 4.12 Grafik Transmission Loss dengan tebal spesimen 20 mm Dari gambar grafik 4.12 di atas dapat dilihat bahwa nilai transmission loss yang berbeda-beda untuk berbagai variasi frekuensi yang telah ditentukan dengan ketebalan yang sama yaitu pada tebal 20 mm. Dapat simpulkan bahwa frekuensi sangat mempengaruhi besar kecilnya nilai TL dalam pengukuran suatu material akustik. Dengan grafik transmission loss yang telah didapat pada gambar 4.12 tersebut maka dapat ditentukan atau dianalisa nilai sound transmission class-nya STC dengan membandingkan grafik TL yang telah diperoleh dengan kontur acuan standar STC yaitu dengan menggeser kontur STC secara vertikal relatif terhadap kurva TL hingga didapat posisi kontur STC paling tinggi yang dapat dicapai terhadap kurva TL dengan mengikuti ketentuan pada tinjauan pustaka hal. 51, sebagaimana hasil yang ditunjukkan pada gambar grafik 4.13 berikut. 26,4 16,5 15,2 18,6 32,1 36,3 5 10 15 20 25 30 35 40 500 1000 1500 2000 2500 Tr an sm iss io n Lo ss d B Frekuensi Hz Frekuensi Vs Transmission Loss Tebal 20 mm Gambar 4.13 Grafik untuk menentukan nilai STC pada tebal 20 mm Dari gambar grafik 4.13 di atas, pembacaan untuk nilai STC dilakukan pada frekuensi 500 Hz sesuai ketentuan standar ASTM E-413 tentang pengklasifikasian untuk rating sound insulation. Maka dari grafik tersebut didapatkan nilai STC-nya adalah 27.

4.4.2 Analisa Data Hasil Pengujian Untuk Tebal Spesimen 30 mm

Untuk menganalisa transmission loss TL untuk tebal spesimen 30 mm adalah sama caranya seperti menganalisa pada tebal spesimen 20 mm, sehingga kita dapat langsung membuatnya dalam bentuk tabel 4.17 dan gambar grafik 4.14 berikut ini. Tabel 4.17 Nilai Transmission Loss untuk tebal spesimen 30 mm Frekuensi Hz NR dB S mm2 Koefisien absorbsi A2 = S. sabin.mm2 TL = NR + 10 log SA2 dB 250 32,0 5150,384 0,213 1097,031792 38,7 500 16,6 5150,384 0,591 3043,876944 18,9 750 17,8 5150,384 0,771 3970,946064 19,0 1000 38,1 5150,384 0,744 3831,885696 39,4 1500 48,1 5150,384 0,878 4522,037152 48,7 2000 25,9 5150,384 0,819 4218,164496 26,8 26,4 16,5 15,2 18,6 32,1 36,3 STC 27 5 10 15 20 25 30 35 40 500 1000 1500 2000 2500 3000 So un d Tr an sm iss io n Lo ss d B Frekuensi Hz kontur TL Kontur STC Gambar 4.14 Grafik Transmission Loss dengan tebal spesimen 30 mm Dari gambar grafik 4.14 di atas menunjukkan bahwa spesimen dengan tebal 30 mm baik sebagai partisi atau penghalang dinding suatu kontruksi mesin pada frekuensi 1500 Hz dengan nilai TL maksimum yaitu 48,7 dB dan kurang baik pada frekuensi 500 Hz karena nilai TL-nya hanya 18,9 dB. Dengan grafik TL pada gambar 4.14 di atas maka dapat langsung dicari nilai STC pada tebal spesimen 30 mm dengan memplot grafik TL dan grafik standar STC sesuai ketentuannya. Sehingga kemudian membandingan kedua grafik tersebut untuk mendapatkan nilai STC yang sesuai, seperti ditunjukkan pada gambar 4.15 berikut. 38,7 18,9 19 39,4 48,7 26,8 10 20 30 40 50 60 500 1000 1500 2000 2500 Tr an sm iss io n Lo ss d B Frekuensi Hz Frekuensi Vs Transmission Loss Tebal 30 mm Gambar 4.15 Grafik untuk menentukan nilai STC pada tebal 30 mm Pembacaan titik atau nilai STC pada frekuensi 500 Hz yang ditunjukkan pada gambar grafik 4.15 bahwa nilai STC pada tebal spesimen 30 mm adalah 37.

4.4.3 Analisa Data Hasil Pengujian Untuk Tebal Spesimen 40 mm

Untuk menganalisa transmission loss TL untuk tebal spesimen 40 mm adalah sama caranya seperti menganalisa pada tebal spesimen 20 mm, sehingga dapat langsung membuatnya dalam bentuk tabel 4.18 dan gambar grafik 4.16 berikut ini. Tabel 4.18 Nilai Transmission Loss untuk tebal spesimen 40 mm Frekuensi Hz NR dB S mm2 Koefisien absorbsi A2 = S. sabin.mm2 TL = NR + 10 log SA2 dB 250 35,8 5150,384 0,216 1112,482944 42,5 500 33,1 5150,384 0,587 3023,275408 35,4 750 15,3 5150,384 0,798 4110,006432 16,6 1000 25,7 5150,384 0,765 3940,04376 27,0 1500 57,4 5150,384 0,896 4614,744064 57,9 2000 28,7 5150,384 0,843 4341,773712 29,4 38,7 18,9 19 39,4 48,7 26,8 STC 37 10 20 30 40 50 60 500 1000 1500 2000 2500 3000 So un d Tr an sm iss io n Lo ss d B Frekuensi Hz kontur TL kontur STC Gambar 4.16 Grafik Transmission Loss dengan tebal spesimen 40 mm Dari gambar grafik 4.16 di atas menunjukkan bahwa spesimen dengan tebal 40 mm baik sebagai material akustik suatu kontruksi mesin atau bangunan pada frekuensi 1500 Hz dengan nilai TL maksimum yaitu 57,9 dB dan kurang baik pada frekuensi 750 Hz karena nilai TL-nya hanya 16,6 dB. Dengan grafik TL pada gambar 4.16 di atas maka dapat langsung dianalisa nilai STC pada tebal spesimen 40 mm dengan memplot grafik TL dan grafik standar STC sesuai ketentuannya. Sehingga kemudian membandingan kedua grafik tersebut untuk mendapatkan nilai STC yang sesuai, seperti ditunjukkan pada gambar 4.17 berikut. 42,5 35,4 16,6 27 57,9 29,4 10 20 30 40 50 60 70 500 1000 1500 2000 2500 Tr an sm iss io n Lo ss d B Frekuensi Hz Frekuensi Vs Transmission Loss Tebal 40 mm

Dokumen yang terkait

Kajian Eksperimental Pengukuran Transmission Loss dari Paduan Aluminium-Magnesium Menggunakan Metode Impedance Tube

0 35 143

Pemanfaatan Kompos Tandan Kosong Sawit (TKS) SEBAGAI Campuran Media Tumbuh Dan Pemberian Mikoriza Terhadap Pertumbuhan Bibit Mindi (Melia azedarach L.)

2 25 76

Penyelidikan Karakteristik Akustik (Acoustical Properties) Material Komposit Polimer Yang Terbuat Dari Serat Batang Kelapa Sawit Menggunakan Variabel Komposisi Dan Ketebalan

10 96 132

Kajian Koefisien Absorpsi Bunyi Dari Material Komposit Serat Gergajian Batang Sawit Dan Gypsum Sebagai Material Penyerap Suara Menggunakan Metode Impedance Tube

5 92 107

Kualitas Serat dari Limbah Batang Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Papan Serat

4 62 61

PENGUJIAN SIFAT FISIS PAPAN DARI CAMPURAN LIMBAH SERAT BATANG KELAPA SAWIT DAN SERBUK KAYU INDUSTRI DENGAN PEREKAT POLIESTER.

0 4 21

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Gelombang dan Bunyi - Kajian Eksperimental Pengukuran Transmission Loss dari Paduan Aluminium-Magnesium Menggunakan Metode Impedance Tube

0 0 44

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGUKURAN TRANSMISSION LOSS DARI PADUAN ALUMINIUM-MAGNESIUM MENGGUNAKAN METODE IMPEDANCE TUBE SKRIPSI

0 0 21

Sintesis Dan Karakterisasi Komposit Polyurethane Berpenguat Nanocellulose Dari Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Akustik - ITS Repository

0 0 132

Studi Bahan Akustik dan Insulasi Termal Poliester Berpenguat Nanoselulosa dari Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Metode Penuangan (Casting) - ITS Repository

1 6 151