Peralatan dan Bahan Spesimen Pembuatan Spesimen
                                                                                Gambar 3.9 Skema alat uji koefisien absorbsi
Gambar 3.10 Set Up Peralatan Pengujian Koefisien absorbsi
3. Impedance Tube
1. Function Generator 2. Amplifier 250 watt
4. Oscilloscope Ke Speaker
Bunyi yang ditangkap mic pada tabung diteruskan ke
amplifier.
Bunyi diteruskan ke Oscilloscope
Frekuensi ditampilkan pada Oscilloscope
Gambar 3.11 Sistem pengukuran koefisien absorbsi mengacu standar ASTM C-384
Peralatan pengujian yang digunakan adalah sebagaimana ditunjukkan pada tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5 Peralatan pengujian koefisien absorbsi
NO ALAT
SPESIFIKASI Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
6. Oscilloscope
Function Generator
Impedance Tube
Speaker
Microphone
Amplifier 5
ATTEN  Instrument  Type  ADS2202CA DIGITAL  STORAGE  OSILOSCOPE
kapasitas 200 MHz made in China.
Type GW Instek GFG-8216A Kapasitas 1 MHz Made In Malaysia
Pipa paralon merk Maspion diameter 89 mm, tebal 5 mm dan panjang 500 mm.
Berkapasitas 20 Watt, 8 ohm.
Merk Professional Wired Condenser Microphone Type Condenser dengan
kapasitas frekuensi respon 50 Hz 18 KHz
250 Watt Stereo Merk Piwie Type AV-299 Mendapatkan bentuk
Gelombang bunyi.
Mengatur Frekuensi suara yang dikeluarkan  atau
sebagai sumber bunyi.
Sebagai Alat Uji untuk tempat spesimen dan
mendapatkan suara yang diserap.
Mengeluarkan Suara yang diatur pada Function
Generator.
Untuk Menyerap Suara atau sebagai penerima
bunyi.
Untuk meningkatkan sinyal frekuensi suara dari
microphone.
Prosedur Pengujian koefisien absorbsi : 1. Siapkan Impedance Tube dalam keadaan kosong.
2. Hubungkan  kabel  pembangkit Function  Generator ke  kabel amplifier
pembangkit frekuensi. 3.  Hubungkan  kabel    mic  ke  Amplifier  250  Watt  dan  dari  output  Amplifier  ke
Oscilloscope pada chanel 1. 5. Hidupkan Oscilloscope dan  lihat  gelombang  pada  monitor,  atur  posisi
gelombang sehingga garis gelombang sempurna tidak miring dengan dengan garis layar pengukuran di monitor.
4. Hidupkan Function  Generator dan  atur  potensiometer  frekuensi  yang diinginkan yaitu pada frekuensi 250, 500, 750, 1000, 1500, dan 2000 Hz.
5. Lihat perubahan gelombang di monitor Oscilloscope.
Gambar 3.12 Bentuk gelombang sebelum diletakkan spesimen
6. Masukkan  spesimen  ke  dalam  tabung  kemudian  atur  frekuensi  yang  telah ditentukan tersebut dan mulai pengujian pada frekuensi 250 Hz sampai 2000
Hz pada masing-masing ketebalan spesimen yang telah dibuat.
7. Ambil data dari grafik sinus yang keluar pada oscilloscope. 8. Kemudian  masukkan  data  tersebut  kedalam  persamaan  untuk  mencari
koefesien absorbsi, koefesien pantul dan normal impedansinya dengan : a. Koefisien absorbsi
=
A1 A2
A2 A1
2 4
 
untuk  mendapatkan  A1  dimulai  dengan  mengukur  tinggi  maksimum gelombang  dari base  line-nya  sedangkan  untuk  mendapatkan  A2  diukur
dari base line ke tinggi minimum gelombang yang terjadi.
Gambar 3.13 Gambar untuk mendapatkan A1 dan A2
b. Nilai koefisien  pantul R = 1-
c. Normal impedansi
9. Masukkan data tersebut ke dalam tabel dan diplot ke dalam bentuk grafik agar dapat  melihat  perbandingan  koefisien  absorbsi  yang  ditimbulkan  dari
perbandingan frekuensi dan ketebalan material.
A1 A2
                