Spesimen Dengan Tebal 20 mm
e f
Gambar 4.5 a. Frekuensi 250 Hz b. Frekuensi 500 Hz c. Frekuensi 750 Hz
d. Frekuensi 1000 Hz e. Frekuensi 1500 Hz f. Frekuensi 2000 Hz Sehingga untuk mendapatkan nilai A1 dan A2 kita dapat menghitungnya
dengan melihat gambar grafik 4.5 di atas dengan cara yang sama seperti pada ketebalan spesimen 20 mm. Maka dapat ditabelkan hasil perhitungannya pada
tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Data untuk tebal spesimen 50 mm
FrekuensiHz A1
A2 250
3,30 0,20
500 4,50
1,02 750
5,90 2,20
1000 5,90
2,10 1500
6,05 2,70
2000 14,4
5,80
Dari gambar 4.5 di atas terlihat bahwa bentuk gelombang untuk tingkat frekuensi yang bervariasi dengan ketebalan spesimen yang sama yaitu 50 mm dihasilkan
amplitudo yang berbeda, terlihat dari frekuensi yang berpengaruh terhadap A1 dengan amplitudo paling besar pada frekuensi 2000 Hz dan terendah 250 Hz
sedangkan untuk A2 amplitudo yang paling besar pada frekuensi 2000 Hz dan terendah 250 Hz.