4.2.2 Analisa Data Pengujian untuk Tebal Spesimen 30 mm
Untuk menganalisa koefisien absorbsi, koefisien pantul, dan impedansi dengan tebal spesimen 30 mm adalah sama caranya seperti menganalisa pada
tebal spesimen 20 mm, maka dapat langsung ditabelkan hasil perhitungan koefisiennya dari data pengujian pada tabel 4.6, 4.7, dan 4.8 berikut ini.
Tabel 4.6 Nilai koefisien absorbsi untuk tebal spesimen 30 mm
FrekuensiHz A1
A2 A1A2
A2A1 =42+A1A2+A2A1
250
3,350 0,200
16,750 0,060
0,213
500
4,550 1,000
4,550 0,220
0,591
750
5,950 2,100
2,833 0,353
0,771
1000
6,100 2,000
3,050 0,328
0,744
1500
5,800 2,800
2,071 0,483
0,878
2000
14,400 5,800
2,483 0,403
0,819
Tabel 4.7 Nilai Impedansi pada ketebalan spesimen 30 mm
Frekuensi Hz
. kgm2.s 1 + R 1 - R 1+R1-R
Z = 1+R1-R kgm2.s
250 413,3332
1,787 0,213
8,389671 3467,729711
500 413,3332
1,409 0,591
2,384095 985,4255140
750 413,3332
1,229 0,771
1,594034 658,8670594
1000 413,3332
1,256 0,744
1,583979 697,7775527
1500 413,3332
1,122 0,878
1,277904 528,2002852
2000 413,3332
1,181 0,819
1,442002 596,0274838
Tabel 4.8 Nilai Koefisien Absorbsi, Reflection, Impedasi dan NRC untuk tebal
spesimen 30 mm
Frekuensi Hz
Koefisien abrsorbsi Reflection R
Impedansi Z kgm
2
s NRC
250 0,213
0,787 3467,7297
0,5918 500
0,591 0,409
985,4255 750
0,771 0,229
658,8670 1000
0,744 0,256
697,7776 1500
0,878 0,122
528,2002 2000
0,819 0,181
596,0275
Dari hasil data tabel 4.8 maka bisa langsung diplot grafik koefisien absorbsi untuk spesimen tersebut sebagaimana gambar 4.7 berikut.
Gambar 4.7 Grafik Frekuensi Vs Koefisien Absorbsi dengan tebal 30 mm
Dari gambar grafik 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa untuk campuran material polyurethane dan serat batang sawit dengan tebal 30 mm baik untuk menyerap
bunyi pada frekuensi 1500 Hz dengan nilai koefisien absorbsi
0,878
sedangkan pada frekuensi 250 Hz penyerapan bunyi kurang baik karena hanya
0,213. Dari nilai NRC-nya, spesimen dengan ketebalan ini sangat baik untuk dijadikan sistem
kontruksi pada akustik untuk mereduksi kebisingan.
4.2.3 Analisa Data Pengujian untuk Tebal Spesimen 40 mm
Untuk menganalisa koefisien absorbsi, koefisien pantul, dan impedansi dengan tebal spesimen 40 mm adalah sama caranya seperti menganalisa pada
tebal spesimen 20 mm, maka dapat langsung ditabelkan hasil perhitungan koefisiennya dan memplot grafiknya dari data pengujian pada tabel 4.9, 4.10, dan
4.11 berikut ini.
0,213 0,0
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,9 1,0
500
Ko ef
es ie
n Ab
so rb
si
Frekuensi Vs Koefisien Absorbsi
Dari hasil data tabel 4.8 maka bisa langsung diplot grafik koefisien absorbsi untuk spesimen tersebut sebagaimana gambar 4.7 berikut.
Gambar 4.7 Grafik Frekuensi Vs Koefisien Absorbsi dengan tebal 30 mm
Dari gambar grafik 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa untuk campuran material polyurethane dan serat batang sawit dengan tebal 30 mm baik untuk menyerap
bunyi pada frekuensi 1500 Hz dengan nilai koefisien absorbsi
0,878
sedangkan pada frekuensi 250 Hz penyerapan bunyi kurang baik karena hanya
0,213. Dari nilai NRC-nya, spesimen dengan ketebalan ini sangat baik untuk dijadikan sistem
kontruksi pada akustik untuk mereduksi kebisingan.
4.2.3 Analisa Data Pengujian untuk Tebal Spesimen 40 mm
Untuk menganalisa koefisien absorbsi, koefisien pantul, dan impedansi dengan tebal spesimen 40 mm adalah sama caranya seperti menganalisa pada
tebal spesimen 20 mm, maka dapat langsung ditabelkan hasil perhitungan koefisiennya dan memplot grafiknya dari data pengujian pada tabel 4.9, 4.10, dan
4.11 berikut ini.
0,213 0,591
0,771 0,744
0,878 0,819
500 1000
1500 2000
2500
Frekuensi Hz
Frekuensi Vs Koefisien Absorbsi
Dari hasil data tabel 4.8 maka bisa langsung diplot grafik koefisien absorbsi untuk spesimen tersebut sebagaimana gambar 4.7 berikut.
Gambar 4.7 Grafik Frekuensi Vs Koefisien Absorbsi dengan tebal 30 mm
Dari gambar grafik 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa untuk campuran material polyurethane dan serat batang sawit dengan tebal 30 mm baik untuk menyerap
bunyi pada frekuensi 1500 Hz dengan nilai koefisien absorbsi
0,878
sedangkan pada frekuensi 250 Hz penyerapan bunyi kurang baik karena hanya
0,213. Dari nilai NRC-nya, spesimen dengan ketebalan ini sangat baik untuk dijadikan sistem
kontruksi pada akustik untuk mereduksi kebisingan.
4.2.3 Analisa Data Pengujian untuk Tebal Spesimen 40 mm
Untuk menganalisa koefisien absorbsi, koefisien pantul, dan impedansi dengan tebal spesimen 40 mm adalah sama caranya seperti menganalisa pada
tebal spesimen 20 mm, maka dapat langsung ditabelkan hasil perhitungan koefisiennya dan memplot grafiknya dari data pengujian pada tabel 4.9, 4.10, dan
4.11 berikut ini.
Tebal 30 mm
Tabel 4.9 Nilai Koefisien absorbsi untuk tebal spesimen 40 mm
FrekuensiHz A1
A2 A1A2
A2A1 =42+A1A2+A2A1
250
3,300 0,200
16,500 0,061
0,216
500
4,600 1,000
4,600 0,217
0,587
750
5,800 2,200
2,636 0,379
0,798
1000
5,900 2,050
2,878 0,347
0,765
1500
5,750 2,950
1,949 0,513
0,896
2000
14,100 6,100
2,311 0,433
0,843
Tabel 4.10 Nilai Impedansi akustik pada ketebalan spesimen 40 mm
Frekuensi Hz
kgm2.s 1 + R 1 - R 1+R1-R Z = 1+R1-R
kgm2.s 250
413,3332 1,784
0,216 8,259259
3413,826059 500
413,3332 1,413
0,587 2,407155
994,9570896 750
413,3332 1,202
0,798 1,506266
622,5896070 1000
413,3332 1,235
0,765 1,614379
667,2764732 1500
413,3332 1,104
0,896 1,232143
509,2855500 2000
413,3332 1,157
0,843 1,372479
567,2912365
Tabel 4.11 Nilai Koefesien Absorbsi, Reflection, Impedansi, dan NRC untuk tebal
spesimen 40 mm
Frekuensi Hz
Koefisien abrsorbsi Reflection
R Impedansi Z
kgm
2
s NRC
250 0,216
0,784 3413,8261
0,6028 500
0,587 0,413
994,9571 750
0,798 0,202
622,5896 1000
0,765 0,235
667,2765 1500
0,896 0,104
509,2856 2000
0,843 0,157
567,2912
Dari data tabel 4.11 di atas maka dapat langsung diplot grafik untuk koefisien absorbsi pada ketebalan spesimen 40 mm, sebagaimana ditunjukkan
pada gambar 4.8 berikut.