Tekanan Bunyi dan Tingkatan Tekanan Bunyi
merubah energi suara menjadi energi vibrasi dan kalor. Membran penyerap sangat efisien pada frekuensi rendah gambar 2.11b. Penambahan porous
absorber pada bagian ruang kosong antara ruang panil dan dinding akan lebih jauh meningkatkan efisiensi dari penyerapan frekuensi rendah.
3. Rongga penyerap cavity resonator, rongga udara dengan volume tertentu dapat dirancang berdasarkan efek resonator Helmholzt. Efek osilasi udara pada
bagian leher neck yang terhubung dengan voulume udara dalam rongga ketika menerima energi suara menghasilkan efek penyerapan suara, menyerap
energi suara paling efisien pada pita frekuensi yang sempit di dekat sumber gaungnya gambar 2.11c. Peredam jenis ini biasanya dalam bentuk elemen
tunggal, seperti blok beton standar dengan rongga yang ditempatkan didalamnya; bentuk lain terdiri dari panil yang berlubang-lubang dan kisi-kisi
kayu dengan selimut absorbsi diantaranya. Selain memberikan nilai estetika arsitektur, sistem yang baru saja dijelaskan bentuk kedua memberikan
absorbsi yang berguna untuk rentang frekuensi yang lebih lebar daripada kemungkinan yang diberikan oleh elemen tunggal berongga struktur
sandwich.
4. Penyerapan suara tiap benda diberikan oleh manusia, meja, kursi dan furnitur kayu seperti terlihat pada gambar 2.11d. Furnitur kayu termasuk didalamnya
adalah kursi dan meja. Untuk kondisi dimana terdapat banyak orang dengan meja dan kursi seperti dapat kita temukan di dalam ruang kelas dan ruang
kuliah, akan lebih cocok jika digunakan peredaman per orang dan per benda dari furnitur yang diberikan pada gambar 2.11d daripada peredaman oleh
manusia saja seperti dilihat pada kurva 1 dari gambar 2.10 dengan menentukan jumlah dan distribusi peredam jenis ini, dapat dimungkinkan untuk merancang
kelakuan waktu gaung terhadap frekuensi untuk memperoleh hampir semua lingkungan akustik yang diinginkan. Hal ini juga dapat memungkinkan untuk
merancang sebuah ruangan dimana karakteristik gaungnya dapat diubah dengan cara menggeser atau merubah posisi panil dimana posisi permukaan
berpengaruh terhadap sifat peredaman yang berbeda. Selama waktu gaung optimum bergantung terhadap fungsi ruangan, dengan cara ini dapat
dimungkinkan untuk merancang sebuah ruangan serba guna multipurpose
rooms. Bagaimanapun, cara seperti ini akan lebih efektif untuk menekan biaya dan memberikan solusi yang fleksibel, khususnya di dalam ruangan yang besar.
Gambar 2.10 Sabine absorptivities of common constructional materials,
1 occupied, audience, orchestra, chorus areas, including the floor beneath. 2 well-upholstered, cloth-covered seat perforated bottoms
without audience. 3a curtain 18 ozyd
2
hung to half area. 3b Leather- covered upholstered seats, without audience, over a reflective floor. 4
Concrete-block wall, unpainted approximate. 5 Wooden platform, with air space below. 6 Wooden floor. 7 Concrete-block wall, painted
approximate. 8a Smooth plaster on brick but see 14 . 8b Poured concrete, unpainted. 9a 2-in fiberglass blanket on rigid backing. 9b
Same with 9a but with 1-in. air space between blanket and backing. 10 Heavy carpet on 40 oz 1.35 kgm
2
underpad. Unpainted acoustic tile. Unpainted acoustic plaster. 11 Heavy carpet on concrete. 12 glass
window. 13 plaster on lath on studs. 14 1-in thick, damped plaster on concrete block, brick, or lath. 2-in thick, well-fitted wooden walls. 15
Heavy plate glass window. adapted from Doelle [13], Beranek, [14] and Knudsen Harris [16]
Gambar 2.11 Absorption properties of acoustic materials. a
1
Glued acoustic tile ceiling on rigid backing. a
2
Material a
1
after two coats of paint brush or roller. b Material a
1
suspended away from wall. c 2.5 cm thick fiberglass 50 kgm
3
on rigid backing. d c but 10 cm thick. e 6 mm plywood 75 mm from rigid backing. f e with sound isolation blanket .
g Slotted two-well concrete block, singe-cavity resonator. h Perforated panerl resonator with isolation blanket, 10 percent open urea [18].