Gambar 2.11 Absorption properties of acoustic materials. a
1
Glued acoustic tile ceiling on rigid backing. a
2
Material a
1
after two coats of paint brush or roller. b Material a
1
suspended away from wall. c 2.5 cm thick fiberglass 50 kgm
3
on rigid backing. d c but 10 cm thick. e 6 mm plywood 75 mm from rigid backing. f e with sound isolation blanket .
g Slotted two-well concrete block, singe-cavity resonator. h Perforated panerl resonator with isolation blanket, 10 percent open urea [18].
2.2.1 Gejala Penyerapan Suara Dalam Material
Energi suara datang yang tiba pada suatu bahan akan diubah sebagian oleh bahan tersebut menjadi energi lain, seperti misalnya getar vibrasi atau energi
panas. Oleh karena itu, bahan yang mampu menyerap suara pada umumnya mempunyai struktur berpori atau berserat.
Nilai absorpsivitas suara dihitung menggunakan persamaan dibawah ini:
=
2-20 Dimana Wa dan Wi masing-masing adalah daya suara yang diserap dan daya
suara yang tiba pada permukaan bahan. Secara ilustratif, gejala penyerapan suara oleh suatu bahan akustik dapat dilihat pada gambar 2.12 berikut.
Gambar 2.12 Ilustrasi penyerapan energi suara oleh bahan akustik [19, Trihandoko].
Bahan-bahan akustik yang tergolong sebagai bahan penyerap suara antara lain adalah glass wool, rock wool, soft board, carpet, kain, busa, acoustic tiles,
resonator, dan lain-lain.
2.3 MATERIAL KOMPOSIT
Material komposit adalah penggabungan atau pencampuran bahan yang sekurang-kurangnya teridiri dari dua bahan material yang berbeda phasa dan sifat
mikroskopisnya dengan menggunakan aturan tertentu [3, hal 129]. Contoh material komposit yang tradisional adalah batubara, yang merupakan campuran
dari tanah liat yang dicampur dengan rumput dan konkrit yang merupakan campuran antara semen dengan pasir atau batu kerikil. Material komposit
biasanya terdiri dari bahan penyusun dan bahan yang mengisolasi bahan lain.
Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda yaitu : 1. Penguat reinforcement, yang mempunyai sifat yang kurang ductile tetapi
lebih rigid serta lebih kuat. 2. Matriks umumnya lebih ductile tetapi mempunyai kekuatan dan regiditas
yang lebih rendah. Saat ini jenis komposit yang paling banyak digunakan adalah komposit
berpenguat serat. Hal ini karena serat sebagai penguat memiliki keuntungan sebagai berikut:
1. Memiliki perbandingan panjang dengan diameter aspect ratio yang besar. Hal ini menggambarkan bahwa bila digunakan sebagai penguat
dalam komposit, serat akan memiliki luas daerah kontak yang luas dengan matriks dibanding bila menggunakan penguat lain. Dengan demikian
diharapkan akan terbentuk ikatan yang baik antara serat dengan matriks.
2. Size effect . Serat memiliki ukuran yang kecil sehingga jumlah cacat per satuan volume serat akan lebih kecil dibandingkan material lain. Dengan
demikian serat akan memiliki sifat mekanik yang baik dan konsisten.
3. Serat memiliki densitas yang rendah sehingga memilki sifat mekanik spesifik sifak mekanik per satuan densitas yang tinggi.
4. Fleksibilitas serat dan diameternya yang kecil membuat proses manufaktur serat menjadi mudah.
2.3.1 Jenis Jenis Material Komposit
Komposit didefinisikan sebagai material yang terdiri dua atau lebih material penyusun yang berbeda, umumnya matriks dan penguat reinforcement.
Matriks adalah bagian komposit yang secara kontinyu melingkupi penguat dan berfungsi mengikat penguat yang satu dengan yang lain serta meneruskan beban
yang diterima oleh komposit ke penguat. Sedangkan penguat adalah komponen yang dimasukkan ke dalam matriks yang berfungsi sebagai penerima atau
penahan beban utama yang dialami oleh komposit.