Dari gambar grafik 4.11 terlihat bahwa koefisien absorbsi maksimum untuk frekuensi 250 Hz terjadi pada spesimen dengan ketebalan 20 mm, 40 mm dan 50
mm yaitu 0,216 dan minimum pada ketebalan 30 mm yaitu 0,213. Untuk frekuensi 500 Hz koefisien absorbsi maksimum terjadi pada spesimen dengan
ketebalan 20 mm yaitu 0,614 dan minimum pada ketebalan 40 mm adalah 0,587. Untuk frekuensi 750 Hz koefisien absorbsi maksimum terjadi pada spesimen
dengan ketebalan 40 mm yaitu 0,798 dan minimum pada ketebalan 30 mm adalah 0,771. Untuk frekuensi 1000 Hz koefisien absorbsi maksimum terjadi pada
spesimen dengan ketebalan 20 mm yaitu 0,840 dan minimum pada ketebalan 30 mm adalah 0,744. Untuk frekuensi 1500 Hz koefisien absorbsi maksimum terjadi
pada spesimen dengan ketebalan 40 mm yaitu 0,896 dan minimum pada ketebalan 50 mm adalah 0,853. Dan untuk frekuensi 2000 Hz koefisien absorbsi maksimum
terjadi pada spesimen dengan ketebalan 20 mm yaitu 0,875 dan minimum pada ketebalan 30 mm dan 50 mm adalah 0,819.
4.3 DATA PENGUJIAN TRANSMISSION LOSS
Secara teoritik untuk mendapatkan nilai Transmission Loss dengan Metode tabung impedansi dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
TL = NR + 10 log dimana : NR = L
1
L
2
dB S = luas permukaan spesimen atau luas diameter tabung m
2
= r
2
= 40,5 mm
2
= 5150,385 mm
2
A
2
= penyerapan total ruang penerima sabin.m
2
= S. sabin.mm
2
Data hasil pengujian transmission loss untuk material serat batang kelapa sawit yang dicampur dengan resin polyurethane dengan ketebalan yang telah
ditentukan, dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini.
Tabel 4.16 Data Hasil Pengujian Transmission Loss
Frekuensi Tingkat Tekanan Bunyi dari Setiap Ketebalan Spesimen
20 mm 30 mm
40 mm 50 mm
L
1
dB L
2
dB NR
dB L
1
dB L
2
dB NR
dB L
1
dB L
2
dB NR
dB L
1
dB L
2
dB NR
dB 250 Hz
107,7 88,0 19,7 102,2 70,2 32,0 118,4 82,6 35,8
120,3 85,6 34,7 500 Hz
114,2 99,8 14,4 108,7 92,1 16,6 120,6 87,5 33,1
121,9 80,9 41,0 750 Hz
91,9 77,8 14,1 93,0 75,2 17,8 100,7 85,4 15,3
109,7 82,4 27,3 1000 Hz 104,4 84,6 17,8 107,7 69,6 38,1 112,5 86,8
25,7 120,2 92,2 28,0
1500 Hz 111,4 79,8 31,6 113,3 65,1 48,1 121,9 64,5 57,4
118,9 77,7 41,2 2000 Hz 101,4 65,7 35,7 100,7 74,8 25,9 113,7 85,0
28,7 108,9 86,3 22,6
Dimana : L
1
= tingkat tekanan bunyi dalam ruang sumber bunyi dB L
2
= tingkat tekanan bunyi dalam ruang penerima dB NR = reduksi bising dB
= L
1
L
2
Pengukuran untuk mendapatkan intensitas bunyi pada pengujian transmission loss ini dilakukan dalam ruang tabung impedansi dengan 2 titik lubang yang telah
ditentukan yaitu :
1. Ruang sumber bunyi dengan : - Temperatur
: 29,8
o
C - RH kelembapan relatif : 64,4
2. Ruang penerima bunyi ruang setelah melewati spesimen dengan : - Temperatur
: 29,4
o
C - RH kelembapan relatif : 64,8