Tabel 3.2 Peralatan yang di gunakan dalam pembuatan spesimen
NO ALAT
KETERANGAN 1
2 3
4
5
6 7
8
9 Gergaji
Mistar Timbangan
Kuas
Amplas
Mangkok Sendok
Gelas ukur
Pisau 5
Berfungsi untuk memotong batang kelapa sawit Berfungsi untuk mengukur dimensi alat dan bahan
Berfungsi  untuk  mengukur  berat  serat  batang  kelapa sawit dan polimer polyurethane
Berfungsi  untuk  mengoleskan  polimer  pada  perakitan lembaran komposit
Berfungsi  untuk  menghaluskan  permukaan  cetakan  dan permukaan komposit serat batang kelapa sawit
Berfungsi sebagai tempat adonan polimer Berfungsi sebagai pengaduk
Berfungsi untuk mengukur  campuran  perbandingan polimer
Berfungsi untuk mengirismemotong bagian-bagian serat batang sawit dengan merata.
3.2.2. Pembuatan Spesimen
Pembuatan spesimen ini dilakukan dengan mencampur serat batang kelapa sawit dan resin polyurethane dengan perbandingan berat 1:3 dengan ketebalan 20
mm,  30  mm,  40  mm,  dan  50  mm. Spesimen  komposit  ini  dibuat  dengan menggunakan Standar Metode Pengukuran ASTM C384. Tabel 3.3 menunjukkan
informasi propertis mengenai kelapa sawit.
Tabel 3.3 Karakteristik sifat fisik dan mekanis  batang  kelapa sawit
Bagian Kerapatan
gcm
3
Jumlah serat per
cm
2
Tegangan patah kgcm
2
Modulus elastisitas kgcm
2
Kulit 0,53
67 217
15685 Tengah
0,42 52
194 9473
Inti 0,39
39 127
780
Gambar 3.1 Penampang permukaan dan inti batang kelapa sawit
Adapun prosedur  untuk pembuatan spesimen dari komposit ini adalah : 1. Batang  kelapa  sawit  yang berumur 25 tahun atau  lebih dipotonggergaji
dan diambil bagian  tengahnya. Kemudiaan dibentuk batang balok dengan ukuran 12 x12 x 20 cm.
2. Lakukan  pengeringan  lebih  kurang  dua  minggu  untuk  menghilangkan kadar airnya dan kemudian ambil seratnya.
3. Lakukan pemotongan serat batang kelapa sawit hingga panjangnya 5 mm.
Gambar 3.2 Pemotongan serat batang kelapa sawit dengan panjang 5 mm
4. Buat cetakan dari pipa untuk  tiap-tiap spesimen dengan tebal 20 mm, 30 mm, 40 mm, dan 50 mm. Kemudian  lapiskan permukaan bawah cetakan
tersebut dengan isolasi bening.
a                                                   b
Gambar 3.3 a. Pemotongan cetakan    b. Cetakan yang telah jadi dan
telah  dilapisi isolasi bening.
5. Menimbang  berat  serat  batang  sawit  yang    telah  dipotong  dan  juga menimbang berat polyurethane dengan perbandingan berat 1:3.
a b
Gambar 3.4 a. Penimbangan sawit   b. Mengukur banyaknya polyurethane
6. Lapisi permukaan  dalam  dengan  wax  agar  pada  waktu  spesimen mengembang akan mudah untuk dibuka.
7. Campurkan  serat  batang  sawit  yang  telah  diiris  dengan polyurethane. Kemudian aduk sampai rata sebelum mengembang.
a                                                            b
Gambar 3.5 a. Polyurethane b. Pencampuran polyurethane dengan sawit
8. Letakkan campuran ke dalam cetakan kemudian tutup permukaan atas agar mengembangnya rata dan membetuk sesuai cetakan. Lakukan pencetakan
dengan  cara  pengepresan  pada  permukaan  material  dengan  ukuran diameter sesuai dengan diameter tabung impedance tube.
a                                                b
Gambar 3.6 a. Memasukkan campuran polyurethane dengan serat sawit ke dalam cetakan  b. Pengepresan pada permukaan material
9. Cetakan  dibuka  dan  kemudian  spesimen  diukur  kembali  untuk mendapatkan ketebalan yang sesuai kita inginkan.
a b
c
Gambar 3.7 a. Spesimen yag telah dibuka b. Pengukuran spesimen c. Spesimen yang telah jadi
Tabel 3.4 berikut adalah data spesimen uji setelah selesai pembuatan dan siap untuk dilakukan pengujian eksperimental.
Tabel 3.4 Data spesimen uji
No. Tebal Spesimen mm
Berat gr Diameter mm
1. 20
12,19 890
2. 30
15,80 890
3. 40
22,80 890
4. 50
30,95 890
Berikut adalah pada gambar 3.8 skematik untuk keseluruhan kegiatan untuk pembuatan  spesimen  dari  campuran  serat  batang  kelapa  sawit  dan
polyurethane pada perbandingan berat 1:3.
Gambar 3.8 Skematik untuk pembuatan spesimen
1.  Serat batang sawit    yang
telah kering dipotong
menjadi panjangnya 5
mm. 2.  Membuat
cetakan dari bahan pipa
PVC dengan memotongnya.
3.  Membentuk cetakan
seperti pada gambar.
4.  Menimbang berat bahan
kimia polyol dan isocyanate
untuk mendapatkan
polyurethane. 5.  Menimbang berat
serat batang sawit dengan
menyesuaikan perbandingan
beratnya dengan polyurethane.
6.  Mencampur bahan kimia
polyol dan isocyanate
lalu mengaduk
hingga rata.
7.  Mencampur serat dengan
polyurethane lalu diaduk.
8.  Memasukkan campuran
serat dan polyurethane
ke dalam cetakan.
9.  Spesimen dibuka dari
cetakan setelah
spesimen telah jadi.
10.  Mengukur spesimen
dan siap untuk
dilakukan pengujian.
3.3  PENGUJIAN KOEFISIEN SERAPAN BUNYI