Set Up Peralatan Pengujian Koefisien Absorbsi

Gambar 3.15 Set Up Peralatan Pengujian Transmission Loss 2. Amplifier 100 watt 1. Komputer 4. Sound Level Meter 3. Impedance Tube mengacu Standar ASTM E-1050 Ke Speaker Bunyi dari komputer diatur frekuensinya pada aplikasi function generator dan diteruskan ke amplifier. Bunyi dikuatkan sinyalnyan pada amplifier. Lalu menuju speaker dalam tabung. Intesitas bunyi akan dibaca pada SLM dalam ruang sumber dan penerima bunyi diantara spesimen dalam tabung impedansi. Gambar 3.16 Sistem pengukuran pada pengujian transmission loss mengacu standar ASTM E-1050 Peralatan pengujian untuk Transmission loss ini adalah sebagaimana tabel 3.7 : Tabel 3.7 Peralatan Pengujian Transmission Loss NO ALAT SPESIFIKASI Fungsi 1. 2. 3. 4. 5. Sound Level Meter SLM Software Function Generator Impedance Tube Speaker Amplifier 5 KRISBOW Instrument Type KW02301RA Pembobotan A dan C Lo 35 dB 100 dB dan Hi 65 dB 130 dB, Made in China. Aplikasi Uniscope Signal Generator Version 2.0. Pipa paralon merk Maspion diameter 89 mm, tebal 5 mm dan panjang 860 mm Berkapasitas 50 Watt, 8 ohm. Kapasitas frekuensi respon 8 16 100 Watt Stereo Merk Seico Type AV-299 Mendapatkan data tingkat tekanan bunyi dB Sebagai sumber bunyi dan untuk pengaturan frekuensi suara. Sebagai ruang uji, Untuk tempat pengujian spesimen. Sebagai pengeras suara dari amplifier. Untuk meningkatkan sinyal frekuensi suara dari function generator. Prosedur Pengujian Transmission Loss : 1. Siapkan semua peralatan uji dengan diatur sesuai gambar set up peralatan pengujian untuk Transmission Loss . 2. Masukkan spesimen uji dalam tabung impedansi, yaitu ditengah ruang uji dengan posisi tegak lurus terhadap arah ruang tabung. 3. Pengukuran dilakukan pada frekuensi 250, 500, 750, 1000, 1500, dan 2000 Hz untuk setiap tebal spesimen yang telah dibuat. 4. Masukkan mikroponsensor SLM pada lubang pertama ruang sumber bunyi yang telah ditentukan pada tabung impedansi, lalu letakkan dan aktifkan SLM- nya seperti pada gambar 3.17. Gambar 3.17 Posisi SLM diletakkan pada lubang ruang sumber bunyi 5. Software Function generator lalu diaktifkan pada komputer dengan mengatur frekuensi yang telah ditentukan dengan menyesuaikan dulu pada amplifier dalam waktu yang singkat. 6. Pengukuran dimulai dari frekuensi rendah yaitu 250 Hz dengan menentukan terlebih dahulu pembacaan angka decibel-nya pada High dBA dengan menekan tombol menu pada SLM. Gambar 3.18 Data decibel Sound Level Meter sebelum diletakkan spesimen 7. Lakukan pembacaan data tingkat tekanan bunyi pada alat ukur SLM sampai angka dB-nya berhenti tidak berubah lagi dan catat pada kolom L 1 dalam tabel 3.8 data pengujian Transmission Loss, lalu lakukan berulang-ulang untuk mendapatkan data yang valid. 8. Kemudian pindahkan SLM tersebut pada lubang kedua ruang sumber bunyi yang telah ditentukan dan tutup lubang pertama dengan penutupnya seperti ditunjukkan pada gambar 3.19. Lalu lakukan prosedur nomor 6 dan 7, tapi data dicatat pada kolom L 2 dalam tabel 3.8 berikut. Gambar 3.19 Posisi SLM diletakkan pada lubang ruang penerima bunyi Tabel 3.8 Data Pengujian Transmission Loss Frekuensi Tingkat Tekanan Bunyi dari Setiap Ketebalan Spesimen 20 mm 30 mm 40 mm 50 mm L 1 dB L 2 dB NR dB L 1 dB L 2 dB NR dB L 1 dB L 2 dB NR dB L 1 dB L 2 dB NR dB 250 Hz 500 Hz 750 Hz 1000 Hz 1500 Hz 2000 Hz Dimana : L 1 = tingkat tekanan bunyi dalam ruang sumber bunyi dB L 2 = tingkat tekanan bunyi dalam ruang penerima dB NR = reduksi bising dB = L 1 L 2 9. Lakukan prosedur di atas secara berulang untuk masing-masing frekuensi pada setiap ketebalan spesimen. 10. Kemudian masukkan data yang diperoleh kedalam persamaan berikut untuk mendapatkan nilai Transmission Loss-nya: TL = NR + 10 log dimana : NR = L 1 L 2 dB S = luas permukaan spesimen m 2 = . r 2 = 40,5 mm 2 = 5150,385 mm 2 A 2 = penyerapan total ruang penerima sabin.m 2 11. Setelah pada analisa TL diperoleh, masukkan ke dalam bentuk tabel dan plot grafik TL-nya pada setiap ketebalan spesimen. 12. Cari nilai Sound transmission Class STC dengan memasukkan kurva standar STC pada grafik TL yang telah diplot untuk setiap ketebalan spesimen, dengan ketentuan pada tinjauan pustaka halaman 51, nilai STC dibaca pada frekuensi 500 Hz, maka akan didapat nilai STC spesimen. Gambar 3.20 Grafik kontur STC untuk penentuan nilai STC-nya

3.4.2 Teknik Pengukuran dan Analisa Data Pengujian Transmission Loss

Pengukuran tingkat tekanan bunyi dilakukan untuk mendapatkan karakteristik transmission loss dari material uji dengan membaca angka yang telihat pada sound lever meter dan kemudian menganalisanya. Hasil analisa data akan ditampilkan dalam bentuk tabel 3.9 berikut agar kita dapat membandingkan ketebalan yang paling baik untuk dibuat material akustik. Untuk lebih memudahkan pengolahan data maka kita akan tentukan variabel-variabel dalam pengujian transmission loss ini yaitu sebagaimana berikut. Variabel Bebas VB : 1. Perbandingan berat serat batang sawit dengan resin polyurethane 1: 3 2. Ketebalan spesimen 20 mm, 30 mm, 40 mm, dan 50 mm 3. Frekuensi pengujian 250 Hz, 500 Hz, 750 Hz, 1000 Hz, dan 3000 Hz Variabel Terikat VT : 1. Sound Transmission Loss TL  dB 2. Sound Transmission Class STC Bentuk tabel data pengamatan dari analisa hasil pengujian Transmisson Loss adalah sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut. Tabel 3.9 Data Pengamatan Transmission Loss Tebal Spesimen TRANSMISSION LOSS TL dB STC Frekuensi Hz 250 500 750 1000 1500 2000 20 mm 30 mm 40 mm 50 mm

3.5 FLOW CHART

Untuk memudahkan pelaksanaan riset serta sistematis dalam monitoring dan evaluasi, maka dibuat flow chart seperti berikut ini :

Dokumen yang terkait

Kajian Eksperimental Pengukuran Transmission Loss dari Paduan Aluminium-Magnesium Menggunakan Metode Impedance Tube

0 35 143

Pemanfaatan Kompos Tandan Kosong Sawit (TKS) SEBAGAI Campuran Media Tumbuh Dan Pemberian Mikoriza Terhadap Pertumbuhan Bibit Mindi (Melia azedarach L.)

2 25 76

Penyelidikan Karakteristik Akustik (Acoustical Properties) Material Komposit Polimer Yang Terbuat Dari Serat Batang Kelapa Sawit Menggunakan Variabel Komposisi Dan Ketebalan

10 96 132

Kajian Koefisien Absorpsi Bunyi Dari Material Komposit Serat Gergajian Batang Sawit Dan Gypsum Sebagai Material Penyerap Suara Menggunakan Metode Impedance Tube

5 92 107

Kualitas Serat dari Limbah Batang Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Papan Serat

4 62 61

PENGUJIAN SIFAT FISIS PAPAN DARI CAMPURAN LIMBAH SERAT BATANG KELAPA SAWIT DAN SERBUK KAYU INDUSTRI DENGAN PEREKAT POLIESTER.

0 4 21

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Gelombang dan Bunyi - Kajian Eksperimental Pengukuran Transmission Loss dari Paduan Aluminium-Magnesium Menggunakan Metode Impedance Tube

0 0 44

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGUKURAN TRANSMISSION LOSS DARI PADUAN ALUMINIUM-MAGNESIUM MENGGUNAKAN METODE IMPEDANCE TUBE SKRIPSI

0 0 21

Sintesis Dan Karakterisasi Komposit Polyurethane Berpenguat Nanocellulose Dari Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Akustik - ITS Repository

0 0 132

Studi Bahan Akustik dan Insulasi Termal Poliester Berpenguat Nanoselulosa dari Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Metode Penuangan (Casting) - ITS Repository

1 6 151