c. Individualized Consideration
Individualized Consideration mengacu pada perilaku pimpinan untuk memberikan pertimbangan dan perhatian terhadap anggota secara individual.
Pimpinan mengakui perbedaan individual bawahan, baik dari sisi kebutuhan, potensi maupun karakteristik lainnya. Tiap individu dipertimbangkan, dihargai
dan dinilai secara individual. Bawahan dipertimbangkan sebagai individu- individu yang unik. Brown, Wheeler, 1996: 3. Pimpinan memenuhi
kebutuhan untuk aktualisasi diri, pemenuhan diri dan pengakuan diri terhadap masing-masing anggota. Pimpinan juga memberikan tugas, kewenangan dan
saran secara individual terhadap bawahan. Individualized consideration melibatkan hubungan antara pimpinan
dan anggota pada dua dimensi, yaitu dimensi pengembangan dan orientasi individual. Pada orientasi pengembangan, pimpinan merancang tugas yang
memungkinkan peningkatan potensi dan motivasi individu, pimpinan mengusahakan saling memahami, saling komunikasi dan menciptakan suasana
kekeluargaan antara satu dengan yang lainnya, untuk itu pimpinan merancang tugas sesuai dengan kebutuhan anggota dan organisasi agar lebih berkembang
secara optimal. Secara singkat dapat dikatakan bahwa individualized consideration
mengacu pada perilaku pimpinan yang memberi perhatian khusus kepada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebutuhan setiap individu untuk tumbuh dan berkembang. Pimpinan menerima perbedaan anggota secara individual, membantu meningkatkan kemampuan
setiap anggota, melakukan komunikasi dua arah, melakukan hubungan secara akrab, dan memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota untuk
berkembang Hoy Miskel, 2001: 416. Beach Reinharzt 2004: 36 mengemukakan bahwa individualized consideration dapat ditunjukkan dengan
memberikan dukungan perhatian, dorongan, dan sumber-sumber yang dibutuhkan sehingga anggota melakukan yang terbaik.
d. Inspirational Motivation
Inspirational Motivation mengacu pada perilaku pimpinan dalam memberikan motivasi yang diilhami oleh nilai-nilai dan cita-cita yang tinggi
kepada anggota. Inspirational motivation menekankan pada penanaman visi ke depan. Pimpinan mengidentifikasi ide-ide kedepan dan mendorong anggota
untuk mencapai visi dan tujuan organisasi. Dengan kata lain, inspirational motivation merupakan dimensi yang direfleksikan dengan perilaku yang
memberikan makna dan tantangan kerja bagi anggota serta membangkitkan semangat dengan antusias dan optimism tinggi mencapai tujuan organisasi.
Bass Riggio 2006: 7 menyatakan: Transformational leaders behave in ways that motivate and inspire those
around them by providing meaning and challenge to their followers ’ work.
Team spirit is aroused. Enthusiasm and optimism are displayed. Leaders get followers involved in envisioning attractive future states; they create clearly
communicated expectations that followers want to meet and also demonstrate commitment to goals and the shared vision.
Maksud kutipan diatas adalah para pemimpin transformasional berkelakuan melalui cara-cara yang memotivasi dan menginspirasi orang-
orang sekitarnya dengan memberikan tantangan pada pekerjaan pengikutnya. Semangat tim ditingkatkan. Antusiasme dan optimisme diperlihatkan.
Pemimpin ini melibatkan pengikutnya dalam memimpikan kondisi masa depan yang menarik dan menciptakan ekspektasi yang dikomunikasikan
secara jelas yang ingin dipenuhi oleh pengikutnya dan juga memperlihatkan komitmen pada tujuan dan visi bersama. Secara lebih sederhana, inspirational
motivation menunjuk pada kemampuan pimpinan untuk menanamkan visi dan tujuan organisasi dengan cara yang menarik.
Secara lebih jelas, Bass dan Avolio mengemukakan beberapa perilaku yang menunjukkan faktor inspirational motivation, yaitu melibatkan anggota
dalam menetapkan visi organisasi ke depan, menyampaikan harapan yang tinggi kepada anggota dalam mencapai tujuan, meningkatkan optimism,
antusiasme, dan komitmen anggota, serta memberikan pengertian dan tantangan kepada anggota dalam mencapai tujuan Hoy Miskel, 2001: 415.
Keempat ciri
perilaku tersebut
merupakan dimensi
pokok kepemimpinan transformasional. Perilaku kepemimpinan dilakukan dengan
terintegrasi dalam proses pelaksanaan tugas sehari-hari, mulai dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI