B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Klepu yang terletak di Klepu, Sendangmulyo, Minggir, Sleman.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah para siswa-siswi kelas III di SD Kanisius Klepu yang berjumlah 25 anak pada tahun pelajaran 20152016.
3. Objek Penelitian
Objek penelitiannya adalah peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika dengan penggunaan tipe pembelajaran Problem
Based Learning PBL pada mata pelajaran matematika tentang materi perkalian dan pembagian kelas III di SD Kanisius Klepu.
C. Persiapan
Persiapan dalam penelitian ini meliputi: 1.
Meminta ijin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Klepu 2.
Melakukan wawancara dengan guru kelas III untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada siswa
3. Melakukan observasi pembelajaran siswa di kelas III guna memperoleh
gambaran mengenai kegiatan pembelajaran serta karakteristik siswa. 4.
Peneliti menyebarkan kuesioner untuk mengetahui kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa kelas III.
5. Meminta dokumen nilai siswa dari guru kelas III dari tahun ajaran
sebelumnya. 6.
Mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang ada di kelas III tentang perkalian dan pembagian.
7. Merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis.
8. Menyusun rencana penelitian
9. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, LKS,
Soal Evaluasi Siklus I dan II, kunci jawaban dan instrument penelitian. 10.
Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari validasi perangkat pembelajaran dua dosen ahli dan guru kelas.
D. Rencana Tindakan
Rencana tindakan dalam penelitian ini terdiri dari perencanaan sebelum penelitian dan rencana setiap siklus. Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi
tiga tahap yaitu:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, materi yang akan diajarkan, LKS,
media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan soal evaluasi
siklus I.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilakukan dalam 2 pertemuan dimana setiap pertemuan dilakukan selama 2 jam pelajaran. Setiap 1
jam pelajaran berlangsung selama 35 menit. Tahapan proses pelaksanaan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:
1 Pertemuan I
a Kegiatan awal
Pada kegiatan awal, guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan presensi, kemudian guru
membagikan kuesioner mengenai kemampuan berpikir kritis siswa. Setelah itu guru melakukan kegiatan apersepsi dengan
tujuan untuk membangkitkan semangat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas serta menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b
Kegiatan inti Dalam kegiatan inti ini, guru melakukan demonstrasi
penggunaan media berupa beberapa gambar benda-benda yang ditempel di atas kertas karton untuk menjelaskan konsep
perkalian sebagai penjumlahan berulang. Hal ini dilakukan untuk mengarahkan siswa pada sebuah masalah. Kemudian
beberapa siswa diminta maju kedepan untuk berpartisipasi dalam
penggunaan media.
Setelah itu,
untuk mengorganisasikan siswa untuk belajar, siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok untuk mengerjakan LKS. Beberapa perwakilan siswa di setiap kelompok maju kedepan kelas untuk
menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. c
Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup atau akhir, guru bersama dengan siswa melakukan tanya jawab kemudian membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran yang sudah dipelajari. Kemudian guru meminta siswa untuk membuat refleksi pembelajaran
untuk mengevaluasi proses pemecahan masalah. 2
Pertemuan II a
Kegiatan Awal Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya
jawab kepada siswa tentang materi sebelumnya. b
Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang sifat operasi hitung perkalian
yaitu sifat penyebaran dan tentang cara mengalikan bilangan satu angka dengan bilangan dua angka dengan membacakan
sebuah soal cerita untuk memberikan stimulus siswa menemukan masalah. Kemudian untuk mengarahkan siswa
untuk belajar, siswa mengerjakan LKS yang dibagikan oleh guru.
c Kegiatan Akhir
Untuk mengevaluasi proses pemecahan masalah, sebelum kegiatan pembelajaran berakhir, siswa diminta untuk
mengerjakan soal evaluasi akhir siklus. Kemudian guru dan
siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari.
c. Observasi
Observasi dilakukan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung pada siklus I. Peneliti mengobservasi tentang kemampuan berpikir kritis
sesuai dengan pedoman observasi kemampuan berpikir kritis yang sudah dibuat. Pelaksanaan proses pembelajaran ini sudah sesuai
dengan model pembelajaran yang digunakan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran PBL.
d. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi setelah melakukan tindakan pada siklus I. Refleksi ini bertujuan untuk memberikan penilaian dan mengetahui
kekurangan maupun kelebihan yang terjadi ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan refleksi pada siklus ini akan
digunakan sebagai pertimbangan untuk merencakan pembelajaran pada siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, materi yang akan diajarkan, LKS, media yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dan soal evaluasi siklus I. b.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan dalam 2 pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan selama 2 jam pelajaran dengan waktu 35
menit setiap 1 jam pelajaran. Tahapan proses pelaksanaan
pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:
1 Pertemuan I
a Kegiatan Awal
Guru bertanya mengenai pengetahuan siswa seputar kegiatan sehari-hari dengan materi pembagian.
b Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi pembagian sebagai pengurangan berulang dengan menggunakan media kelereng. Kemudian
untuk mengarahkan siswa untuk belajar siswa dibagi menjadi 5 kelompok untuk mengerjakan LKS bergambar tentang
pembagian supaya siswa dapat menyelidiki masalah secara bersama-sama.
c Kegiatan Akhir
Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang belum jelas. Kemudian siswa melakukan refleksi kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan untuk mengevaluasi proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa.
2 Pertemuan II
a Kegiatan Awal
Guru bertanya kepada siswa tentang materi sebelumnya tentang pembagian sebagai penjumlahan berulang.
b Kegiatan Inti
Guru memberikan penjelasan tentang bagaimana membagi bilangan dua angka dengan bilangan satu angka. Untuk
mengarahkan siswa dalam belajar siswa dibagi kedalam 5 kelompok untuk berdiskusi mengerjakan LKS. Perwakilan
kelompok maju kedepan kelas untuk menuliskan jawabannya dipapan tulis.
c Kegiatan Akhir
Sebelum kegiatan pembelajaran berakhir, guru memberikan kuesioner tentang berpikir kritis. Selanjutnya guru dan siswa
melakukan tanya jawab tentang materi yang belum jelas. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi akhir siklus.
Setelah itu guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
c. Observasi
Observasi dilakukan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung pada siklus II ini. Peneliti mengobservasi tentang kemampuan berpikir kritis
sesuai dengan pedoman observasi kemampuan berpikir kritis yang sudah dibuat.
d. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi setelah melakukan tindakan pada siklus II. Refleksi ini bertujuan untuk memberikan penilaian dan mengetahui
kekurangan maupun kelebihan yang terjadi ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes yang meliputi:
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses tanya jawab sepihak antara pewawancara interviewer dan yang diwawancarai interviewee, yang
dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan maksud memperoleh jawaban dari interviewee
Masidjo, 1995:72. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis wawancara tak berstruktur atau terbuka sehingga Interviewee bebas
dalam menjawab atau mengemukakan pendapat. Peneliti melakukan wawancara pada tanggal 22 Juni 2015. Wawancara
ini bertujuan untuk mengetahui kondisi umum dan karakteristik siswa dari kelas III. Informasi yang peneliti dapatkan dari wawancara ini
adalah gambaran-gambaran baik dari proses pembelajaran, cara mengajar dari guru kelas III itu sendiri maupun karakteristik masing-
masing anak. 2.
Observasi Observasi dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan dan indra
pendukung lainnya, seperti pendengaran, penciuman, dan lain-lain utnuk mencermati secara langsung fenomena atau objek yang sedang
diteliti Gani, 2014: 143. Observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung di setiap pertemuan, yaitu empat kali
pertemuan pada tanggal 8 Oktober 2015, 12 Oktober 2015, 2
November 2015 dan 4 November 2015. Peneliti membuat lembar pengamatan berpikir kritis untuk mempermudah ketika melakukan
pengamatan. Peneliti melakukan pengamatan dengan dibantu seorang teman atau observer. Lembar pengamatan berpikir kritis dapat dilihat
pada lampiran17 3.
Kuesioner Kuesioner diberikan di awal sebelum siklus dan di akhir siklus. Dari
segi informasi yang dikumpulkan, kuesioner ini bertujuan untuk mengungkap fakta dan jika dilihat dari sifatnya termasuk kuesioner
tertutup. Jawaban yang berisi kemungkinan fakta yang diharapkan sudah tersedia atau disajikan sehingga murid tinggal memilih dengan
cara memberi tanda, pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan dirinya Supratiknya, 2012:40. Sedangkan menurut
Masidjo 1995:70, kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang
pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya, seperti bagaimana kondisi siswa, bagaimana karakteristik setiap siswa, bagaiman cara mengatasi,
dan lain-lain. 4.
Tes Tes adalah suatu teknik pengukuran yang di dalamnya terdapat
berbagai pertanyaan, pernyataan , atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab dan pembagian jenis-jenis dapat ditinjau dari
berbagai sudut pandang Arifin,2011: 226. Tes berupa soal uraian atau soal cerita untuk kelas III mata pelajaran matematika tentang materi
perkalian dan pembagian. Tes diberikan di akhir siklus I pertemuan kedua sebagai evaluasi akhir siklus I dan di akhir siklus II pertemuan
kedua sebagai evaluasi akhir siklus II serta evaluasi akhir siklus I dan II.
5. Dokumentasi Foto
Pengambilan data melalui dokumentasi foto ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peneliti meminta bantuan rekan
untuk mengambil gambar, sehingga siswa tetap fokus dan tidak terjadi perubahan perilaku siswa pada saat pengambilan gambar.
Doumentasi ini akan memeperkuat analisis hasil penelitian pada setiap siklus. Selain itu melalui dokumentasi foto dapat memperjelas data
yang lain yang hanya dideskripsikan melalui observasi. Hasil dokumentasi ini, kemudian dideskripsikan sesuai dengan keadaan yang
ada dan dipadukan dengan data lainnya.
F. Instrumen Penelitian