Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

perkalian dan pembagian. Tes diberikan di akhir siklus I pertemuan kedua sebagai evaluasi akhir siklus I dan di akhir siklus II pertemuan kedua sebagai evaluasi akhir siklus II serta evaluasi akhir siklus I dan II. 5. Dokumentasi Foto Pengambilan data melalui dokumentasi foto ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peneliti meminta bantuan rekan untuk mengambil gambar, sehingga siswa tetap fokus dan tidak terjadi perubahan perilaku siswa pada saat pengambilan gambar. Doumentasi ini akan memeperkuat analisis hasil penelitian pada setiap siklus. Selain itu melalui dokumentasi foto dapat memperjelas data yang lain yang hanya dideskripsikan melalui observasi. Hasil dokumentasi ini, kemudian dideskripsikan sesuai dengan keadaan yang ada dan dipadukan dengan data lainnya.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, lembar observasi, lembar kuesioner, dan soal tes. Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran matematika, hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa. lembar observasi dan lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa pada mate pelajaran matematika. soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika pada materi perkalian dan pembagian. Masing-masing instrumen pengumpulan data diuraikan sebagai berikut: 1. Lembar Wawancara Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas III SD Kanisius Klepu. berikut ini adalah pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan: Tabel 3.1 Pedoman Wawancara No Pertanyaan 1 Bagaimana karakteristik siswa kelas III dari tahun ke tahun? 2 Bagaimana cara ibu mengajar dikelas? 3 Apakah kendala yang dihadapi dalam mengajar matematika di kelas III ? 4 Apabila ada kesulitan, pada materi apa? 5 Menurut anda apakah penyebab dari kendala tersebut? 6 Bagaimana usaha anda untuk mengatasi kendala tersebut? 7 Apakah anda selalu menggunakan media sebagai sarana pembelajaran Matematika? 8 Media yang digunakan, dibuat sendiri oleh guru atau sudah tersedia disekolah? 9 Apa contoh medianya? 10 Digunakan untuk mengajar materi apa? 11 Bagaimana peran serta siswa dalam penggunaan media ? 12 Menurut anda bagaimana peran media pembelajaran itu sendiri? 13 Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika? 14 Menurut anda pada materi apa hasil belajar siswa rendah dan membutuhkan pemahaman yang lebih? 15 Bagaimana strategi pembelajaran matematika yang anda gunakan untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa? 16 Apakah siswa memahami jika guru memberikan masalah atau kasus sebagai pengantar sebuah materi? 17 Bagaimana menurut anda cara atau metode yang tepat untuk memberikan materi kepada siswa? 18 Apakah siswa pernah mengemukakan jawaban sendiri dengan alternatif cara penyelesaian yang lain? Berdasarkan tabel 3.1, pedoman wawancara yang digunakan peneliti untuk mengetahui proses pembelajaran matematika dan hasil belajar siswa. Dari garis besar pedoman wawancara tersebut peneliti dapat mengembangkan sendiri pertanyaan-pertanyaan kepada guru kelas III saat proses wawancara berlangsung. Hasil wawancara dapat dilihat di lampiran 19. 2. Lembar Kuesioner Lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematika siswa. Kuesioner ini diisi sendiri oleh siswa dengan bentuk checklist. Berikut ini adalah kisi-kisi yang digunakan dalam pengamatan kemampuan berpikir kritis: Tabel 3.2. Kisi-Kisi Indikator Berpikir Kritis No Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Pernyataan Jumlah Favorabel Unfavorabel 1 Mengenal masalah 3 1 4 2 Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah- masalah tersebut 6 1 7 3 Menganalisis data 3 3 6 4 Mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah 1 2 3 Total 20 Tabel 3.2 menjelaskan tentang kisi-kisi lembar kuesioner berpikir kritis. Lembar kuesioner berpikir kritis dapat dilihat di lampiran 13. 3. Lembar Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematika siswa. Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara memberikan tanda checklist √ pada lembar observasi yang sudah dibuat. Glaser dalam Fisher, 2008: 7 menyatakan 12 indikator berpikir kritis yaitu: 1 mengenal masalah, 2 menemukan cara-cara yang dapat dipakai menangani masalah-masalah, 3 mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan, 4 mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan, 5 memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan khas, 6 menganalisis data, 7 menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan-pernyataan, 8 mengenal adanya hubungan yang logis anata masalah-masalah, 9 menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang diperlukan, 10 menguji kesamaan- kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seseorang ambil, 11 menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan pengalaman yang lebih luas; dan 12 membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari- hari. Dari 12 indikator tersebut peneliti mengambil empat indikator yang sesuai dengan kemampuan kelas III sebagai berikut: Tabel 3.3 Indikator Berpikir Kritis No Indikator Berpikir Kritis 1 Mengenal masalah 2 Menemukan cara –cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah- masalah itu 3 Menganalisis data 4 Mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah Tabel 3.3 menunjukkan indikator-indikator berpikir kritis yang kemudian akan dikembangkan menjadi lembar pedoman observasi pada lampiran 17. 4. Soal Tes Soal tes pada instrumen pengumpulan data ini dibuat dalam bentuk soal uraian. Tujuannya adalah untuk mengukur hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Soal evaluasi diujikan sebanyak dua kali yakni pada saat akhir siklus I dan akhir siklus II. Tabel 3.4 Kisi-kisi soal Evaluasi Siklus I Indikator Nomor Soal Jumlah Soal 1.3.1 Mengetahui konsep perkalian 1 dan 2 2 1.3.2 menerapkan sifat-sifat operasi hitung perkalian 3 dan 4 2 Jumlah 4 Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Indikator Nomor Soal Jumlah Soal 1.3.2 Menerapkan sifat pembagian 1 dan 2 2 1.3.3 Menyelesaikan operasi hitung pembagian sebagai pengurangan berulang 3 dan 4 2 Jumlah 4

G. Teknik Pengujian Instrumen

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PT

0 5 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PT

0 3 14

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III A pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran PBL di SD Negeri Denggung.

0 1 232