Kemampuan Berpikir Kritis Hasil Penelitian

mencapai KKM sebesar 50 12 anak sedangkan rata-rata nilai ulangan siswa sebesar 63,33. Pada siklus I setelah menerapkan pembelajaran PBL, nilai rata- rata yang diperoleh siswa mengalami peningkatan menjadi 74,09 dengan 19 siswa 76 dari 25 siswa mencapai KKM dan 6 siswa 24 dari 25 siswa yang tidak mencapai KKM. Perolehan hasil belajar pada siklus I dapat dikatakan berhasil karena telah melampaui kriteria ketuntasan yang diharapkan peneliti yaitu 70 dengan KKM 65, siswa dapat mencapai KKM sebesar 76 . Peneliti melanjutkan pada siklus II untuk meningkatkan lagi hasil belajar siswa. Pada siklus II setelah menerapkan pembelajaran PBL perolehan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Rata-rata yang didapatkan siswa sebesar 79,38 dengan 20 siswa 80 dari 25 siswa mencapai KKM 70 dan 5 siswa 20 dari 25 siswa belum mencapai KKM.

4. Kemampuan Berpikir Kritis

a. Sebelum Siklus Pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Oktober 2015. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika di setiap indikator adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Skor Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa No Nama No Soal Skor Kriteria 1 2 7 15 1 F P M 4 3 3 3 13 Cukup Kritis 2 A K L 4 4 4 4 16 Kritis 3 ADK 3 4 4 2 13 Cukup Kritis 4 APW 4 2 4 3 13 Cukup Kritis 5 AFA 3 3 3 2 11 Tidak Kritis 6 BRRF 3 4 3 2 12 Tidak Kritis 7 CV 3 4 2 3 12 Tidak Kritis 8 DPK 4 3 2 2 11 Tidak Kritis 9 EKN 3 4 2 3 12 Tidak Kritis 10 EDP 4 3 3 4 14 Cukup Kritis 11 FSA 3 4 3 3 13 Cukup Kritis 12 GO 3 3 2 3 11 Tidak Kritis 13 GFW 3 2 2 3 10 Sangat Tidak Kritis 14 GES 2 3 3 2 10 Sangat Tidak Kritis 15 GDS 3 4 4 2 13 Cukup Kritis 16 KJ 3 3 3 3 12 Tidak Kritis 17 MDA 4 4 3 3 14 Cukup Kritis 18 MPA 4 4 4 3 15 Cukup Kritis 19 NARW 3 4 3 2 12 Tidak Kritis 20 OBDN 4 4 4 3 15 Cukup Kritis 21 RRW 3 3 2 3 11 Tidak Kritis 22 VF 3 4 2 2 11 Tidak Kritis 23 PREM 4 4 4 3 15 Cukup Kritis 24 YAPN 3 4 3 2 12 Tidak Kritis 25 ADBA 3 4 3 4 14 Cukup Kritis Jumlah Skor Kelas 315 Rata-rata Skor Kelas 12,6 Tidak Kritis Nilai Rata-rata Kelas 63 Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 12 Persentase jumlah siswa minimal cukup kritis 48 Dari tabel 4.5 diatas, dengan dasar kriteria tabel 3.11 dapat dilihat bahwa dari 25 siswa, 12 48 siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis. Hasil pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa pada indikator 2 adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Skor Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa No Nama No Soal Skor Kriteria 5 6 10 11 12 13 16 1 F P M 2 2 3 2 1 4 2 16 Sangat Tidak Kritis 2 A K L 4 3 4 3 3 5 3 25 Cukup Kritis 3 ADK 4 2 2 2 2 5 3 20 Tidak Kritis 4 APW 3 4 3 3 1 5 4 23 Cukup Kritis 5 AFA 3 2 3 2 2 5 1 18 Sangat Tidak Kritis 6 BRRF 2 2 2 2 2 5 2 17 Sangat Tidak Kritis 7 CV 2 2 2 2 2 4 2 16 Sangat Tidak Kritis 8 DPK 2 2 3 4 2 4 2 19 Sangat Tidak Kritis 9 EKN 1 1 2 1 2 5 1 13 Sangat Tidak Kritis 10 EDP 2 2 3 4 2 4 2 19 Sangat Tidak Kritis 11 FSA 2 2 4 1 2 4 2 17 Sangat Tidak Kritis 12 GO 3 4 4 3 2 3 4 23 Cukup Kritis 13 GFW 3 4 3 4 2 5 3 24 Cukup Kritis 14 GES 3 4 3 2 3 4 4 23 Cukup Kritis 15 GDS 2 3 2 2 2 4 2 17 Sangat Tidak Kritis 16 KJ 3 2 3 4 3 5 3 23 Cukup Kritis 17 MDA 4 4 4 3 3 4 2 24 Cukup Kritis 18 MPA 2 2 2 3 2 3 2 16 Sangat Tidak Kritis 19 NARW 3 3 4 3 3 4 3 23 Cukup Kritis 20 OBDN 3 3 4 3 2 4 4 23 Cukup Kritis 21 RRW 2 2 4 2 2 2 2 16 Sangat Tidak Kritis 22 VF 2 3 4 2 1 4 2 18 Sangat Tidak Kritis 23 PREM 2 2 3 1 2 4 3 17 Sangat Tidak Kritis 24 YAPN 2 3 2 2 2 4 2 17 Sangat Tidak Kritis 25 ADBA 2 2 3 2 2 2 2 15 Sangat Tidak Kritis Jumlah Skor Kelas 482 Rata-rata Skor Kelas 19,28 Tidak Kritis Nilai Rata-rata Kelas 55,08 Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 9 Persentase jumlah siswa minimal cukup kritis 36 Dari tabel 4.6 diatas, berdasarkan kriteria tabel 3.12 dapat dilihat bahwa dari 25 siswa, 9 36 siswa yang memiliki kemampuan berpikir cukup kritis. Hasil pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa pada indikator 3 adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Skor Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa No Nama No Soal Skor Kriteria 3 4 8 9 19 20 1 F P M 3 2 3 2 2 4 16 Sangat Tidak Kritis 2 A K L 3 4 3 3 3 4 20 Cukup Kritis 3 ADK 2 2 3 3 2 4 16 Sangat Tidak Kritis 4 APW 4 2 4 3 4 3 20 Cukup Kritis 5 AFA 3 3 3 3 2 2 16 Sangat Tidak Kritis 6 BRRF 2 3 4 3 2 2 16 Sangat Tidak Kritis 7 CV 3 2 3 3 3 2 16 Sangat Tidak Kritis 8 DPK 2 2 4 3 3 2 16 Sangat Tidak Kritis 9 EKN 2 4 3 2 1 1 13 Sangat Tidak Kritis 10 EDP 2 3 4 3 2 2 16 Sangat Tidak Kritis 11 FSA 3 4 4 4 2 3 20 Cukup Kritis 12 GO 3 2 4 3 4 4 20 Cukup Kritis 13 GFW 3 2 3 3 3 2 16 Sangat Tidak Kritis 14 GES 2 2 3 2 3 3 15 Sangat Tidak Kritis 15 GDS 2 3 4 2 2 2 15 Sangat Tidak Kritis 16 KJ 4 3 3 3 3 4 20 Cukup Kritis 17 MDA 3 3 3 3 2 1 15 Sangat Tidak Kritis 18 MPA 4 3 4 3 4 2 20 Cukup Kritis 19 NARW 3 4 4 3 2 4 20 Cukup Kritis 20 OBDN 2 2 2 3 2 2 13 Sangat Tidak Kritis 21 RRW 3 4 3 2 2 2 16 Sangat Tidak Kritis 22 VF 2 3 2 3 3 2 15 Sangat Tidak Kritis 23 PREM 2 3 4 2 3 2 16 Sangat Tidak Kritis 24 YAPN 3 4 3 4 3 3 20 Cukup Kritis 25 ADBA 3 3 3 2 3 2 16 Sangat Tidak Kritis Jumlah Skor Kelas 422 Rata-rata Skor Kelas 16,88 Sangat Tidak Kritis Nilai Rata-rata Kelas 56,26 Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 8 Presentase jumlah siswa minimal cukup kritis 32 Dari table 4.7 diatas, berdasarkan kriteria tabel 3.13 dapat dilihat bahwa dari 25 siswa, 8 32 siswa yang memiliki kemampuan berpikir cukup kritis. Hasil pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa pada indikator 4 adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Skor Rata-Rata Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa No Nama No Soal Skor Kriteria 14 17 18 1 F P M 1 2 3 6 Sangat Tidak Kritis 2 A K L 2 3 2 7 Sangat Tidak Kritis 3 ADK 3 4 3 10 Cukup Kritis 4 APW 2 3 2 7 Sangat Tidak Kritis 5 AFA 1 2 2 5 Sangat Tidak Kritis 6 BRRF 2 2 2 6 Sangat Tidak Kritis 7 CV 3 4 3 10 Cukup Kritis 8 DPK 2 2 2 6 Sangat Tidak Kritis 9 EKN 1 1 1 3 Sangat Tidak Kritis 10 EDP 2 2 2 6 Sangat Tidak Kritis 11 FSA 1 2 3 6 Sangat Tidak Kritis 12 GO 2 3 2 7 Sangat Tidak Kritis 13 GFW 2 2 3 7 Sangat Tidak Kritis 14 GES 3 3 4 10 Cukup Kritis 15 GDS 2 2 2 6 Sangat Tidak Kritis 16 KJ 2 5 4 11 Cukup Kritis 17 MDA 2 4 4 10 Cukup Kritis 18 MPA 3 3 4 10 Cukup Kritis 19 NARW 1 2 4 7 Sangat Tidak Kritis 20 OBDN 3 2 2 7 Sangat Tidak Kritis 21 RRW 2 2 3 7 Sangat Tidak Kritis 22 VF 2 2 4 8 Tidak Kritis 23 PREM 3 2 2 7 Sangat Tidak Kritis 24 YAPN 2 3 2 7 Sangat Tidak Kritis 25 ADBA 3 3 4 10 Cukup Kritis Jumlah Skor Kelas 186 Rata-rata Skor Kelas 7,44 Sangat Tidak Kritis Nilai Rata-rata Kelas 49,6 Sangat Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 7 Persentase jumlah siswa minimal cukup kritis 28 Dari tabel 4.8 diatas, berdasarkan kriteria tabel 3.14 dapat dilihat bahwa dari 25 siswa, 7 28 siswa yang memiliki kemampuan berpikir cukup kritis. Skor yang diperoleh untuk keseluruhan indikator pada kondisi awal sebagai berikut: Tabel 4.9 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Awal Nama Siswa Indikator Jumlah Keterangan 1 2 3 4 F P M 13 16 16 6 51 Sangat Tidak Kritis A K L 16 25 20 7 68 Cukup Kritis ADK 13 20 16 10 59 Tidak Kritis APW 13 23 20 7 63 Tidak Kritis AFA 11 18 16 5 50 Sangat Tidak Kritis BRRF 12 17 16 6 51 Sangat Tidak Kritis CV 12 16 16 10 54 Sangat Tidak Kritis DPK 11 19 16 6 52 Sangat Tidak Kritis EKN 12 13 13 3 41 Sangat Tidak Kritis EDP 14 19 16 6 55 Sangat Tidak Kritis FSA 13 17 20 6 56 Tidak Kritis GO 11 23 20 7 61 Tidak Kritis GFW 10 24 16 7 57 Tidak Kritis GES 10 23 15 10 58 Tidak Kritis GDS 13 17 15 6 51 Sangat Tidak Kritis KJ 12 23 20 11 66 Cukup Kritis MDA 14 24 15 10 63 Tidak Kritis MPA 15 16 20 10 61 Tidak Kritis NARW 12 23 20 7 62 Tidak Kritis OBDN 15 23 13 7 58 Tidak Kritis RRW 11 16 16 7 50 Sangat Tidak Kritis VF 11 18 15 8 52 Sangat Tidak Kritis PREM 15 17 16 7 55 Sangat Tidak Kritis YAPN 12 17 20 7 56 Tidak Kritis ADBA 14 15 16 10 55 Sangat Tidak Kritis Jumlah Skor Kelas 1405 Rata-rata Skor Kelas 56,2 Tidak Kritis Nilai Rata-rata Kelas 56,2 Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 2 Persentase jumlah siswa minimal cukup kritis 8 Berdasarkan tabel 4.9 dengan dasar kriteria tabel 3.15 diperoleh untuk keseluruhan indikator terdapat 2 siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis dengan presentase 8. Berdasarkan skor rata-rata kemampuan berpikir kritis setiap siswa pada indikator 1 sampai 4 diatas, peneliti menghitung skor rata-rata yang dicapai pada setiap indikator dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.10 Nilai Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis No Indikator Berpikir Kritis Skor Rata- rata yang Dicapai Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Presentase 1 Mengenal masalah 12.6 63 48 2 Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah 19.28 55,08 36 3 Menganalisis data 16.88 56,26 32 4 Mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah 7.44 49,6 28 Keseluruhan 56,2 56,2 8 Berdasarkan tabel 4.10, data kondisi awal kemampuan berpikir kritis untuk indikator mengenal masalah dilihat dari skor rata-rata adalah sebesar 63 dengan presentase siswa minimal cukup kritis 48, indikator menemukan cara – cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah - masalah sebesar 55,08 dengan presentase siswa minimal cukup kritis 36, indikator menganalisis data sebesar 56,26 dengan presentase siswa minimal cukup kritis 32 dan indikator mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah sebesar 49,6 dengan presentase siswa minimal cukup kritis 28. Data kondisi awal kemampuan berpikir kritis lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15. b. Setelah Siklus Kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa setelah pembelajaran di siklus II selesai. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika setelah siklus II di setiap indikator adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Skor Rata-Rata Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa No Nama No Soal Skor Kriteria 1 2 7 15 1 F P M 5 3 3 2 13 Cukup Kritis 2 A K L 4 4 4 4 16 Kritis 3 ADK 4 5 5 4 18 Sangat Kritis 4 APW 4 5 4 4 17 Kritis 5 AFA 4 5 5 2 16 Kritis 6 BRRF 4 5 4 2 15 Cukup Kritis 7 CV 4 5 4 4 17 Kritis 8 DPK 3 3 2 2 10 Sangat Tidak Kritis 9 EKN 4 5 3 4 16 Kritis 10 EDP 3 3 2 2 10 Sangat Tidak Kritis 11 FSA 4 5 5 3 17 Kritis 12 GO 4 2 2 2 10 Sangat Tidak Kritis 13 GFW 4 3 5 3 15 Cukup Kritis 14 GES 5 3 2 3 13 Cukup Kritis 15 GDS 5 5 5 4 19 Sangat Kritis 16 KJ 4 4 4 3 15 Cukup Kritis 17 MDA 5 4 4 3 16 Kritis 18 MPA 4 5 4 4 17 Kritis 19 NARW 5 5 4 4 18 Sangat Kritis 20 OBDN 4 2 2 2 10 Sangat Tidak Kritis 21 RRW 4 2 2 2 10 Sangat Tidak Kritis 22 VF 4 2 2 2 10 Sangat Tidak Kritis 23 PREM 4 3 3 4 14 Cukup Kritis 24 YAPN 3 3 2 2 10 Sangat Tidak Kritis 25 ADBA 4 4 3 4 15 Cukup Kritis Jumlah Skor Kelas 357 Rata-rata Skor Kelas 14,28 Cukup Kritis Nilai Rata-rata Kelas 71,4 Cukup Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 18 Persentase jumlah siswa minimal cukup kritis 72 Dari tabel 4.11 diatas berdasarkan kriteria tabel 3.11, dapat dilihat bahwa dari 25 siswa, 18 72 siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis setiap siswa pada indikator 2 adalah sebagai berikut: Tabel 4.12 Skor Rata-Rata Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa No Nama No Soal Skor Kriteria 5 6 10 11 12 13 16 1 F P M 2 2 3 2 3 2 2 16 Sangat Tidak Kritis 2 A K L 4 3 3 3 4 4 3 24 Cukup Kritis 3 ADK 3 2 3 2 3 3 2 18 Sangat Tidak Kritis 4 APW 4 4 4 3 4 2 3 24 Cukup Kritis 5 AFA 3 2 2 3 2 3 2 17 Sangat Tidak Kritis 6 BRRF 5 3 3 4 3 3 2 23 Cukup Kritis 7 CV 4 2 3 3 2 2 2 18 Sangat Tidak Kritis 8 DPK 4 2 3 4 3 4 3 23 Cukup Kritis 9 EKN 4 1 3 3 4 4 4 23 Cukup Kritis 10 EDP 3 2 3 2 3 2 3 18 Sangat Tidak Kritis 11 FSA 4 2 4 4 3 3 4 24 Cukup Kritis 12 GO 4 3 3 3 4 3 3 23 Cukup Kritis 13 GFW 3 2 3 2 2 3 3 18 Sangat Tidak Kritis 14 GES 3 4 3 2 3 4 4 23 Cukup Kritis 15 GDS 3 2 2 2 3 3 3 18 Sangat Tidak Kritis 16 KJ 4 2 2 3 3 2 2 18 Sangat Tidak Kritis 17 MDA 4 2 2 3 2 2 2 17 Sangat Tidak Kritis 18 MPA 4 3 4 3 4 3 3 24 Cukup Kritis 19 NARW 4 2 3 4 3 3 4 23 Cukup Kritis 20 OBDN 4 3 4 3 2 4 4 24 Cukup Kritis 21 RRW 3 2 2 3 2 2 3 17 Sangat Tidak Kritis 22 VF 3 3 2 2 3 2 3 18 Sangat Tidak Kritis 23 PREM 2 2 3 2 3 3 2 17 Sangat Tidak Kritis 24 YAPN 4 4 2 3 2 4 4 23 Cukup Kritis 25 ADBA 2 2 3 2 2 2 4 17 Sangat Tidak Kritis Jumlah Skor Kelas 508 Rata-rata Skor Kelas 20,32 Tidak Kritis Nilai Rata-rata Kelas 58.05 Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 12 Persentase jumlah siswa minimal cukup kritis 48 Dari tabel 4.12 diatas, berdasarkan kriteria tabel 3.12 dapat dilihat bahwa dari 25 siswa, 12 48 siswa yang memiliki kemampuan cukup kritis. Kemampuan berpikir kritis setiap siswa pada indikator 3 adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Skor Rata-Rata Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa No Nama No Soal Skor Kriteria 3 4 8 9 19 20 1 F P M 2 3 3 2 2 3 15 Sangat Tidak Kritis 2 A K L 5 3 5 3 2 4 22 Cukup Kritis 3 ADK 2 4 5 3 2 4 20 Cukup Kritis 4 APW 5 5 4 3 2 3 22 Cukup Kritis 5 AFA 3 3 3 3 2 2 16 Sangat Tidak Kritis 6 BRRF 2 2 3 3 2 2 14 Sangat Tidak Kritis 7 CV 4 4 5 3 3 2 21 Cukup Kriti 8 DPK 3 4 4 3 3 3 20 Cukup Kritis 9 EKN 2 4 5 2 1 1 15 Sangat Tidak Kritis 10 EDP 2 3 2 3 2 2 14 Sangat Tidak Kritis 11 FSA 5 4 4 5 2 3 23 Cukup Kritis 12 GO 2 3 3 3 2 3 16 Sangat Tidak Kritis 13 GFW 3 4 5 5 3 5 25 Kritis 14 GES 5 2 5 2 3 3 20 Cukup Kritis 15 GDS 4 4 5 4 2 2 21 Cukup Kritis 16 KJ 5 3 5 3 3 4 23 Cukup Kritis 17 MDA 4 3 3 3 2 1 16 Sangat Tidak Kritis 18 MPA 5 3 5 3 5 2 23 Cukup Kritis 19 NARW 4 4 5 3 2 4 22 Cukup Kritis 20 OBDN 3 4 2 3 2 2 16 Sangat Tidak Kritis 21 RRW 3 4 3 2 2 2 16 Sangat Tidak Kritis 22 VF 3 3 2 3 3 2 16 Sangat Tidak Kritis 23 PREM 3 4 4 3 3 4 21 Cukup Kritis 24 YAPN 4 3 3 4 3 3 20 Cukup Kritis 25 ADBA 4 3 4 3 3 3 20 Cukup Kritis Jumlah Skor Kelas 477 Rata-rata Skor Kelas 19,08 Tidak Kritis Nilai Rata-rata Kelas 63,60 Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 15 Persentase jumlah siswa minimal cukup kritis 60 Dari tabel 4.13 diatas, berdasarkan kriteria tabel 3.13 dapat dilihat bahwa dari 25 siswa, 15 60 siswa yang memiliki kemampuan berpikir cukup kritis. Kemampuan berpikir kritis setiap siswa pada indikator 4 adalah sebagai berikut: Tabel 4.14 Skor Rata-Rata Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa No Nama No Soal Skor Kriteria 14 17 18 1 F P M 1 2 3 6 Sangat Tidak Kritis 2 A K L 3 3 4 10 Cukup Kritis 3 ADK 3 3 4 10 Cukup Kritis 4 APW 2 3 2 7 Sangat Tidak Kritis 5 AFA 2 2 2 6 Sangat Tidak Kritis 6 BRRF 2 2 2 6 Sangat Tidak Kritis 7 CV 4 3 3 10 Cukup Kritis 8 DPK 2 2 2 6 Sangat Tidak Kritis 9 EKN 3 1 3 7 Sangat Tidak Kritis 10 EDP 2 2 2 6 Sangat Tidak Kritis 11 FSA 1 2 3 6 Sangat Tidak Kritis 12 GO 3 3 2 8 Tidak Kritis 13 GFW 3 3 4 10 Cukup Kritis 14 GES 4 3 4 11 Cukup Kritis 15 GDS 2 2 2 6 Sangat Tidak Kritis 16 KJ 5 5 4 14 Sangat Kritis 17 MDA 3 4 4 11 Cukup Kritis 18 MPA 3 3 4 10 Cukup Kritis 19 NARW 3 2 4 9 Tidak Kritis 20 OBDN 3 2 2 7 Sangat Tidak Kritis 21 RRW 2 2 3 7 Sangat Tidak Kritis 22 VF 3 3 4 10 Cukup Kritis 23 PREM 3 2 2 7 Sangat Tidak Kritis 24 YAPN 4 3 4 11 Cukup Kritis 25 ADBA 3 3 4 10 Cukup Kritis Jumlah Skor Kelas 211 Rata-rata Skor Kelas 8,44 Tidak Kritis Nilai Rata-rata Kelas 42,2 Sangat Tidak Kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 11 Persentase jumlah siswa minimal cukup kritis 44 Dari tabel 4.14 diatas, berdasarkan kriteria tabel 3.14 dapat dilihat bahwa dari 25 siswa, 11 44 siswa yang memiliki kemampuan berpikir cukup kritis. Skor yang diperoleh untuk keseluruhan indikator pada kondisi akhir siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4.15 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Akhir Nama Siswa Indikator Jumlah Keterangan 1 2 3 4 F P M 13 16 15 6 52 Sangat Tidak Kritis A K L 16 24 22 10 72 Cukup Kritis ADK 18 18 20 10 66 Cukup Kritis APW 17 24 22 7 75 Cukup Kritis AFA 16 17 16 6 65 Cukup Kritis BRRF 15 23 14 6 60 Tidak Kritis CV 17 18 21 10 66 Cukup Kritis DPK 10 23 20 6 59 Tidak Kritis EKN 16 23 15 7 63 Tidak Kritis EDP 10 18 14 6 58 Tidak Kritis FSA 17 24 23 6 70 Cukup Kritis GO 10 23 16 8 60 Tidak Kritis GFW 15 18 25 10 78 Cukup Kritis GES 13 23 20 11 67 Cukup Kritis GDS 19 18 21 6 64 Tidak Kritis KJ 15 18 23 14 70 Cukup Kritis MDA 16 17 16 11 60 Tidak Kritis MPA 17 24 23 10 78 Cukup Kritis NARW 18 23 22 9 72 Cukup Kritis OBDN 10 24 16 7 57 Tidak Kritis RRW 10 17 16 7 61 Tidak Kritis VF 10 18 16 10 64 Tidak Kritis PREM 14 17 21 7 59 Tidak Kritis YAPN 10 23 20 11 64 Tidak Kritis ADBA 15 17 20 10 72 Cukup Kritis Jumlah Skor Kelas 1632 Rata-rata Skor Kelas 65,28 Cukup Kritis Nilai Rata-rata Kelas 65,28 Cukup kritis Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 12 Persentase jumlah siswa minimal cukup kritis 48 Berdasarkan tabel 4.15 dengan dasar kriteria tabel 3.15 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 12 siswa dengan presentase 48. Hasil perhitungan kemampuan berpikir kritis siswa akhir siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.16 Skor Kemampuan Berpikir Kritis Akhir Siklus II No Indikator Berpikir Kritis Skor Rata-rata yang Dicapai Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Presentase 1 Mengenal masalah 14,28 71,4 72 2 Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah- masalah itu 20,32 58,05 48 3 Menganalisis data 19,08 63,6 60 4 Mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah 8,44 56,26 44 Keseluruhan 65,28 65,28 48 Berdasarkan tabel 4.16, data kondisi awal kemampuan berpikir kritis untuk indikator mengenal masalah dilihat dari nilai adalah sebesar 71,40 dengan presentase siswa yang minimal cukup kritis 72, indikator menemukan cara – cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah - masalah sebesar 58,05 dengan presentase siswa yang minimal cukup kritis 48, indikator menganalisis data sebesar 63,60 dengan presentase siswa yang minimal cukup kritis 60 dan indikator mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah- masalah sebesar 56,26 dengan presentase siswa yang minimal cukup kritis 44. Peningkatan skor rata-rata kemampuan berpikir kritis per indator dari kondisi awal dan setelah siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.17 Peningkatan Nilai Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis No Indikator Berpikir Kritis Kondisi Awal Akhir Siklus 1 Mengenal masalah 63 71,4 2 Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah 55,08 58,05 3 Menganalisis data 56,26 63,6 4 Mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah 49,6 56,26 Keseluruhan 56,2 65,28 Berdasarkan tabel 4.17, hasil peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, peneliti menyajikan kedalam bentuk diagram seperti berikut: Gambar 4.4 Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan hasil yang diperoleh kemampuan berpikir kritis, dilihat dari nilai kondisi awal di tiap-tiap indikator meningkat dari kondisi awal sampai dengan kondisi akhir. 5. Hasil Observasi Berpikir Kritis Pengamatan atau observasi berpikir kritis dilaksanakan pada 4 kali pertemuan di setiap siklusnya selama proses pembelajaran. Dari pengamatan yang sudah dilakukan dalam 4 kali pertemuan, didapatkan hasil observasi berpikir kritis sebagai berikut: Tabel 4.18 Hasil Observasi Berpkir Kritis Indikator Siklus I Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria 1 40 STK 51 CK 51 CK 59 CK 2 43 TK 51 CK 51 CK 55 CK 3 39 STK 48 TK 58 CK 60 K 4 41 TK 53 CK 51 CK 59 CK Tabel 4.18 diatas menunjukkan hasil observasi berpikir kritis di setiap siklus yang terdiri dari 4 pertemuan. Tabel tersebut menjelaskan skor yang diperoleh siswa pada setiap indikatornya beserta kriteria yang didapat yaitu Sangat Kritis SK, Kritis K, Cukup Kritis CK, Tidak Kritis TK, dan Sangat Tidak Kritis STK.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PT

0 5 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PT

0 3 14

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III A pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran PBL di SD Negeri Denggung.

0 1 232