Tindakan Perencanaan Refleksi Observasi Perencanaan Observasi

Gambar 3.1 Skema Penelitian adaptasi dari Kemmis dan Mc Taggart dalam Suyadi, 2012: 19 Peneliti mengadaptasi model penelitian dari Kemmis dan Mc Taggart ini, namun karena adanya keterbatasan dalam hal waktu dan perijinan peneliti menggunakan model penelitian ini hanya sampai siklus 2. Penjelasan dari setiap tahapan tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut: 1. Tahap I: Perencanaan Langkah pertama adalah membuat perencanaan secara matang. Dalam perencanaan ini terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah. Masing-masing kegiatan

2. Tindakan

1. Perencanaan

SIKLUS I

4. Refleksi

3. Observasi

1. Perencanaan

2.Tindakan 4.Refleksi SIKLUS II

3. Observasi

tersebut terdapat sub-sub kegiatan yang akan menunjang perencanaan yang lebih sempurna. 2. Tahap II: Tindakan Langkah kedua adalah pelaksanaan. Yang dimaksud pelaksanaan dalam tahap ini adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap pertama yaitu bertindak di kelas. Tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan rencana namun terkesan alamiah dan tidak direkayasa. Hal ini akan mempengaruhi ketika refleksi pada tahp empat sehingga hasilnya dapat disesuaikan dengan maksud awal. 3. Tahap III: Observasi Langkah ketiga yaitu pengamatan. Pengamatan atau observasi ini adalah alat untuk melihat seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada tahap ini peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat atau instrument pengumpulan datanya yang dapat berupa angket, wawancara, observasi, dan lain-lain. 4. Tahap IV: Refleksi Langkah yang terakhir adalah refleksi. Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi ini baru bisa dilakukan jika pelaksanaan tindakan sudah selesai dilakukan. refleksi akan lebih efektif bila anatar guru yang melakukan tindakan berhadapan langsung atau diskusi dengan pengamat atau kolaborator kepala sekolah. Jika PTK dilakukan sendirian, refleksi yang paling efektif adalah berdialog dengan diri sendiri untuk mengetahui sisi-sisi pembelajaran yang harus dipertahankan dan sisi-sisi yang harus diperbaiki.

B. Setting Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PT

0 5 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PT

0 3 14

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III A pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran PBL di SD Negeri Denggung.

0 1 232