Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 4.4 Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan hasil yang diperoleh kemampuan berpikir kritis, dilihat dari nilai kondisi awal di tiap-tiap indikator meningkat dari kondisi awal sampai dengan kondisi akhir. 5. Hasil Observasi Berpikir Kritis Pengamatan atau observasi berpikir kritis dilaksanakan pada 4 kali pertemuan di setiap siklusnya selama proses pembelajaran. Dari pengamatan yang sudah dilakukan dalam 4 kali pertemuan, didapatkan hasil observasi berpikir kritis sebagai berikut: Tabel 4.18 Hasil Observasi Berpkir Kritis Indikator Siklus I Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria 1 40 STK 51 CK 51 CK 59 CK 2 43 TK 51 CK 51 CK 55 CK 3 39 STK 48 TK 58 CK 60 K 4 41 TK 53 CK 51 CK 59 CK Tabel 4.18 diatas menunjukkan hasil observasi berpikir kritis di setiap siklus yang terdiri dari 4 pertemuan. Tabel tersebut menjelaskan skor yang diperoleh siswa pada setiap indikatornya beserta kriteria yang didapat yaitu Sangat Kritis SK, Kritis K, Cukup Kritis CK, Tidak Kritis TK, dan Sangat Tidak Kritis STK.

B. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran PBL Problem Based Learning siswa kelas III SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 20152016. 1. Penerapan Problem Based Learning PBL Penelitian tentang penerapan PBL pada materi perkalian dan pembagian yang telah dilaksanakan di kelas III SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 20152016 ini meliputi 7 langkah Amir, 2009:24 yaitu membentuk kelompok kecil yaitu; mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas, merumuskan masalah, menganalisis masalah, menata gagasan anda dan secara sistematis menganalisisnya dengan dalam, memformulasikan tujuan pembelajaran, mencari informasi tambahan dari sumber yang lain di luar diskusi kelompok dan , mensintesa menggabungkan dan menguji informasi baru, dan membuat laporan untuk dosenkelas. 2. Hasil Belajar Hasil belajar siswa kelas III SD Kanisius Klepu berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan khususnya pada materi perkalian dan pembagian. Data hasil belajar siswa diperoleh dari jumlah rata-rata hasil evaluasi yang dilakukan disetiap akhir siklus I dan II. Hal ini sejalan dengan pendapat Majid 2014 bahwa hasil belajar dalam pengertian luas, salah satunya mencakup bidang kognitif. Penelitian ini mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari, Budi Suryandari 2013 karena memiliki variable yang sama yaitu hasil belajar . 3. Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II maka didapatkan hasil bahwa adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 20152016 ketika mengikuti pembelajaran matematika materi perkalian dan pembagian. Kemampuan berpikir kritis ini sejalan dengan pendapat Glazer 2001, berpikir kritis dalam matematika adalah kemampuan dan disposisi untuk melibatkan pengetahuan sebelumnya, penalaran matematis, dan strategi kognitif untuk menggeneralisasi, membuktikan atau mengevaluasi situasi matematis yang kurang dikenal dalam cara yang reflektif. Di harapkan dengan meningkatnya kemampuan berpikir kritis siswa dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika. Begitu pula dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Kartika 2015 dengan variable yang sama dengan penelitian ini yaitu tentang berpikir kritis matematika. Setelah dipaparkan hasil peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar menggunakan diagram, agar dapat mengetahui pencapaian dalam penelitian ini, peneliti menjabarkannya dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.19 Perbandingan Pencapaian Penelitian Peubah Indikator Kondisi Awal Siklus I Siklus II Target Capaian Target Capaian Hasil Belajar Nilai rata-rata siswa 63,3 65 74,09 70 79,38 Persentase siswa yang mencapai KKM 50 70 76 80 80 Kemampuan Berpikir Kritis Kondisi Awal Kondisi Akhir Nilai kemampuan berpikir kritis 56,2 65,28 Persentase siswa minimal cukup 8 48 kritis Berdasarkan hasil pengamatan, nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari perolehan saat kondisi awal adalah 63,3 meningkat pada siklus I sebesar 74,09 dengan target pencapaian 65 dan pada siklus II sebesar 79,38 dengan target pencapaian sebesar 70. Selain itu persentase perolehan KKM juga mengalami peningkatan dan telah mencapai target yang ditentukan, hal ini dapat dilihat pada pemerolehan kondisi awal siswa yang mencapai KKM sebesar 50, meningkat pada siklus I sebesar 76 dengan target pencapaian 70 dan siklus II sebesar 80 dengan target pencapaian 80. Sedangkan hasil pengamatan, untuk kemampuan berpikir kritis siswa kuesioner diberikan sebelum proses pembelajaran siklus I dan diakhir siklus II. Perolehan nilai kemampuan berpikir kritis pada kondisi awal sebesar 2,81 kemudian meningkat menjadi 3,11. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis tentang penerapan PBL dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa materi perkalian dan pembagian siswa kelas III SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 20152016. 4. Hasil Observasi Peningkatan kemampuan berpikir kritis berdarakan hasil observasi yang sudah dilakukan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.20 Rata-rata Hasil Observasi Berpikir Kritis Skor Rata-rata setiap indikator Siklus I Siklus II 1 2 3 4 1 2 3 4 46 47 44 47 55 53 59 55 TK TK TK TK CK CK CK CK Rata-rata siklus I Rata-rata siklus II 46 56 TK CK Dari tabel 4.20 tersebut, dapat dilihat bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I sebesar 46 sehingga termasuk dalam kriteria Tidak Kritis TK. Sedangkan pada siklus II, rata-rata yang dicapai sebesar 56 sehingga termasuk dalam kriteria Cukup Kritis CK. Dari data tersebut terlihat bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dilihat dari hasil observasi mengalami peningkatan dari kondisi awal sampai kondisi akhir. 95

BAB V PENUTUP

Dalam bab V ini, peneliti membahas kesimpulan, keterbatasan dan saran pada penelitian ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam peneltian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Upaya peningkatan hasil belajar dan berpikir kritis siswa kelas III pada mata pelajaran matematika materi perkalian dan pembagian di SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 20152016 telah dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: guru menyampaikan materi pembalajaran dengan media, siswa belajar dalam kelompok, siswa mengerjakan lembar kerja siswa dan soal evaluasi mandiri dan guru melakukan refleksi pembelajaran. 2. Penerapan model pembelajaran tipe Problem Based Learning PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi perkalian dan pembagian di SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 20152016. Hal ini terlihat dari meningkatnya rata-rata nilai pada kondisi awal yaitu 72,90 meningkat menjadi 74,09 pada siklus I kemudian meningkat lagi apada siklus II yaitu 79,38. Selain dilihat dari rata-rata nilai, dapat dilihat juga dari presentase ketuntasan hasil belajar sebesar 71 pada kondisi awal, lalu meningkat menjadi 76 pada siklus I dan sebesar 80 pada siklus terakhir yaitu siklus II.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PT

0 5 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PT

0 3 14

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III A pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran PBL di SD Negeri Denggung.

0 1 232