Metode Ceramah Metode Promosi Kesehatan

2.2. Metode Promosi Kesehatan

Tersedia banyak metode untuk menyampaikan informasi dalam pelaksanaan promosi kesehatan. Pemilihan metode dalam pelaksanaan promosi kesehatan harus dipertimbangkan secara cermat dengan memperhatikan materi atau informasi yang akan disampaikan, keadaan penerima informasi termasuk sosial budaya atau sasaran, dan hal-hal lain yang merupakan lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu. Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga penggunaan gabungan beberapa metode sering dilakukan untuk memaksimalkan hasil Depkes, 2008. Pemberdayaan dapat dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, dialog, debat, seminar, kampanye, petisiresolusi, dan lain-lain. Sedangkan advokasi, dapat dilakukan dengan pilihan metode seminar, lobi dialog, negosiasi, debat, petisiresolusi, mobilisasi, dan lain-lain Notoatmodjo, 2007.

2.2.1 Metode Ceramah

Metode ceramah merupakan metode pertemuan yang paling sederhana dan sering digunakan serta paling sering diselenggarakan untuk menggugah kesadaran dan minat sasaran. Ceramah merupakan suatu penyampaian informasi yang sifatnya searah, yakni dari penceramah kepada hadirin ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Dalam metode ini penceramah lebih banyak memegang peran untuk menyampaikan dan menjelaskan materi dengan sedikit memberikan kesempatan kepada sasaran untuk menyampaikan tanggapannya Notoatmodjo, 2007. Universita Sumatera Utara Beberapa keuntungan menggunakan metode ceramah adalah murah dari segi biaya, mudah mengulang kembali jika ada materi yang kurang jelas ditangkap peserta daripada proses membaca sendiri, lebih dapat dipastikan tersampaikannya informasi yang telah disusun dan disiapkan. Apalagi kalau waktu yang tersedia sangat minim, maka metode inilah yang dapat menyampaikan banyak pesan dalam waktu singkat. Selain keuntungan ada juga kelemahan menggunakan metode ceramah, salah satunya adalah pesan yang terinci mudah dilupakan setelah beberapa lama Lunandi, 1993. Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah tersebut dapat menguasai sasaran ceramah, penceramah itu sendiri menguasai materi apa yang akan diceramahkan. Untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri dengan mempelajari materi dengan sistematika yang baik, lebih baik lagi kalau disusun dalam diagram atau skema serta mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran, misalnya makalah singkat, slide, transparan, sound system, dan sebagainya. Penceramah juga harus mempunyai sikap dan penampilan yang menyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah, suara hendaknya cukup keras dan jelas, pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah, berdiri di depan dipertengahan, sebaiknya tidak duduk. Ceramah juga akan berhasil apabila teknik ceramah dimodifikasi dengan melakukan tanya jawab sesudah penyampaian materi. Hal ini bertujuan agar peserta dapat bertanya tentang hal-hal yang belum dipahaminya tentang materi yang sudah diberikan penceramah Notoatmodjo, 2007. Adapun kelebihan metode ceramah, adalah : Universita Sumatera Utara a Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan. Murah dalam arti, proses ceramah tidak memerlukan peralatan dan perlengkapan yang rumit seperti pada metode demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah berarti ceramah hanya mengandalkan suara penceramah. b Ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi dapat diatur penceramah secara langsung, materi dan waktu sangat ditentikan oleh sistem nilai yang dimiliki oleh penceramah yang bersangkutan. c Ceramah dapat menjangkau penyajian materi pembelajaran yang lebih luas. Ini berarti banyak materi pembelajaran yang dapat dirangkum dan dijelaskan pokok-pokoknya saja oleh penceramah dalam waktu singkat. d Ceramah dapat terfokus hanya pada pokok-pokok materi inti. Dalam arti, penceramah dapat mengatur pada materi mana yang menjadi prioritas sesuai dengan kebutuhan dan tujuan indikator yang ingin dicapai. e Dengan metode ceramah, penceramah dapat memantau keadaan ruangan, karena kelas sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya saat menyampaikan materi pembelajaran. f Bahan materi sudah dipilih atau dipersiapkan sehingga memudahkan untuk mengklasifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pembelajaran. g Dengan metode ceramah pengorganisasian ruang menjadi lebih sederhana dan praktis, oleh karena tidak membutuhkan persiapan-persiapan yang macam- macam. Asalkan peserta dapat menempati posisi tempat duduknya dan Universita Sumatera Utara mendengarkan materi pembelajaran yang disampaikan penceramah UHAMKA, 2009. Adapun kelemahan metode ceramah, antara lain : a Materi yang dikuasai oleh peserta terbatas hanya pada apa yang telah dikuasai dan disampaikan penceramah. Ini merupakan kelemahan yang paling dominan pada metode ceramah, oleh karena apa yang telah disampaikan penceramah itulah yang diperolehnya dan dikuasainya. b Penyampaikan ceramah yang tidak dibarengi dengan peragaan dan contoh- contoh hanya bersifat verbalistik dan menbosankan. Ini merupakan kelemahan yang dimiliki metode ceramah, karena penceramah dalam penyajiannya hanya mengandalkan bahasa verbal sedangkan peserta hanya mengandalkan kemampuan auditifnya. Di sisi lain kemampuan peserta secara auditif berbeda- beda, termasuk dalam menangkap materi pembelajaran melalui pendengaran. c Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencata yang baik d Kemungkinan menimbulkan verbalisme e Materi pembelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan. f Kemampuan penceramah berbicara dan bertutur kata-kata yang tidak baik, sering kali menjemukan dan membosankan peserta, sehingga peserta menjadi tidak memperhatikan materi pembelajaran, mengantuk atau mengobrol dengan sesama peserta . peserta terkadang tidak mengerti dengan apa yang disampaikan penceramah karena penyampaiannya yang tidak menarik. Universita Sumatera Utara g Sangat kurang memberikan kesempatan pada peserta untuk berpartisipasi secara total hanya proses mental, tetapi sulit dikontrol h Dengan metode ceramah, sangat sukar untuk mengetahui apakah peserta sudah mengerti dan sudah memahami dengan apa yang telah disampaikan penceramah. Ketika penceramah mengadakan pertanyaan pada umumnya lebih banyak yang diam dan tidak menjawab pertanyaan, meskipun tentu tidak semua peserta sama UHAMKA, 2009.

2.2.2. Syarat-Syarat Menjadi KomunikatorPenceramah

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Sikap Remaja mengenai Pencegahan Penularan HIV/AIDS di SMU Negeri 2 Kota Dumai

3 73 111

Efektivitas Metode Ceramah Dan Diskusi Kelompok Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Di Yayasan Pendidikan Harapan Mekar Medan

4 77 154

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 0 19

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 0 9

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 2 39

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 1 4

EFEKTIFITAS METODE DISKUSI KELOMPOK DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH

0 0 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Promosi Kesehatan Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk - Pengaruh Metode Ceramah dan Diskusi Kelompok Terarah (DKT) terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Mengenai Pencegahan Penularan TB Paru di SMA Neg

0 0 37

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Metode Ceramah dan Diskusi Kelompok Terarah (DKT) terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Mengenai Pencegahan Penularan TB Paru di SMA Negeri 12 Medan Tahun 2013

0 0 12