Metode Diskusi Kelompok Terarah DKT

5. Pandai dalam cara penyampaian pesan. Gaya komunikatorpenceramah menyampaikan delivery pesan juga menjadi faktor penting dalam proses penerimaan informasi. 6. Dikenal status, kekuasaan dan kewenangannya. Status di sini menunjuk kepada posisi atau ranking baik dalam struktur sosial maupun organisasi. Sedangkan kekuasaan power dan kewenangan authority mengacu pada kemampuan seseorang memberi ganjaran reward dan hukuman punishment Mulyana, 2005.

2.2.3 Metode Diskusi Kelompok Terarah DKT

Metode Diskusi Kelompok Terarah DKT merupakan metode riset maupun metode pengumpulan data yang biasa disebut dalam bahasa inggris Focused Group atau Group interviewing. DKT adalah metode pengumpulan data atau riset untuk memahami sikap dan perilaku khalayak. Biasanya terdiri dari 6-12 orang dengan latar belakang yang sama yang secara bersamaan dikumpulkan, diwawancarai, untuk membahas topik tertentu dengan dipandu oleh moderator, dengan menawarkan kompensasi pada peserta atas waktu yang biasanya cukup untuk membuat orang bersedia untuk berpartisipasi Kriyantono, 2006. DKT adalah sebuah upaya yang sistematis dalam pengumpulan data dan informasi. Sebagaimana makna dari diskusi kelompok terarah yaitu diskusi bukan wawancara atau obrolan, kelompok bukan individu, dan terfokus tidak bebas. DKT juga berarti suatu proses pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok Irwanto, 2006. Universita Sumatera Utara DKT merupakan diskusi kelompok terarah yang pesertanya terbatas dipilih menurut kriteria tertentu dan pembahasannya memfokuskan pada topik tertentu. DKT bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang sesuatu hal dari peserta diskusi tanpa harus ada kesepakatan pendapat antara peserta yang mengikutinya. Dampak dari DKT setelah dilakukan, para peserta sudah akan mengalami perubahan, karena dalam diskusi timbul aksi dan reaksi, dimana para peserta saling memberi dan menerima atau menolak. Karena itu DKT harus dilakukan dengan terstruktur sehingga dampaknya positif bagi peserta, memberdayakan, membuat orang merasa lebih nyaman karena dapat mengeluarkan pendapat atau karena ada orang lain yang ternyata mempunyai pengalaman yang sama Adi, 2004. Metode DKT ini membutuhkan seorang moderator yang berperan sebagai fasilitator dalam diskusi. Moderator dalam DKT dilengkapi dengan moderator guideline, yang merupakan dokumen yang berisi panduan bagi moderator mengenai topik DKT. Moderator guideline memiliki fungsi yang hampir sama dengan kuesioner pada metode survei, sehingga perlu dipahami secara mendalam oleh moderator. Manfaat dari DKT adalah biaya murah dan dapat memberikan hasil cepat, DKT dapat fokus terhadap penelitian dan mengembangkan hipotesis penelitian yang relevan dengan mengeksplorasi secara lebih mendalam masalah untuk diselidiki dan kemungkinan penyebab nya, dapat merumuskan pertanyaan yang tepat untuk lebih terstruktur, menyurvei skala yang lebih besar, membantu memahami dan memecahkan masalah tak terduga di intervensi, mengembangkan pesan yang tepat untuk program pendidikan kesehatan dan kemudian mengevaluasi pesan untuk Universita Sumatera Utara kejelasan dan dapat menggali topik kontroversial Afriani, 2009, selain manfaat ada juga kelemahan dari DKT yaitu Adapun kelebihan DKT, yaitu : format yang fleksibel cenderung dapat mengarah pada bias dari fasilitator, diskusi dapat didominasi oleh segelintir individu yang vokal, sulit untuk menghasilkan data kuantitatif yang dapat digunakan untuk generalisasi keadaan mengenai suatu isu UNDP, 2013. 1. Dapat menghimpun banyak informasi karena biasanya anggota akan terdorong dan terpicu untuk memiliki ide setelah mendengar pembicaraan atau perspektif anggota lainnya sehingga perbincangan dapat berlangsung lebih mengalir sekalipun topik yang ada sifatnya sangat kompleks dan sensitif. 2. Menyediakan informasi yang didapat langsung dari narasumber yang mengerti dan memegang peranan penting berkaitan dengan topik yang dibahas, yang biasanya belum banyak diketahui oleh peneliti dan juga dapat menyediakan informasi yang aktual mengenai situasi atau kondisi tertentu. 3. Menyediakan beragam opini atau ide yang sangat beragam 4. Menyediakan hasil yang maksimal dengan biaya dan beban yang rendah sehingga dianggap lebih efisien Afriani, 2009 Adapun kelemahan DKT, yaitu : . 1. Dapat terjadi bias dari fasilitator sehingga melemahkan validitas dan reliabilitas temuan 2. Diskusi dapat didominasi oleh beberapa anggota vokal Universita Sumatera Utara 3. Diskusi menghasilkan informasi penting, namun terkadang informasi yang didapat hanya mewakili gambaran dari populasi tertentu dan tidak bisa digeneralisasi untuk populasi yang lebih luas. Untuk itu, manfaat yang diperoleh dari DKT bukanlah terletak pada generalisasi hasil DKT melainkan pada kedalaman informasi tersebut Afriani, 2009

2.2.4. Peran dan Persyaratan Menjadi ModeratorFasilitator DKT

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Sikap Remaja mengenai Pencegahan Penularan HIV/AIDS di SMU Negeri 2 Kota Dumai

3 73 111

Efektivitas Metode Ceramah Dan Diskusi Kelompok Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Di Yayasan Pendidikan Harapan Mekar Medan

4 77 154

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 0 19

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 0 9

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 2 39

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 1 4

EFEKTIFITAS METODE DISKUSI KELOMPOK DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH

0 0 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Promosi Kesehatan Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk - Pengaruh Metode Ceramah dan Diskusi Kelompok Terarah (DKT) terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Mengenai Pencegahan Penularan TB Paru di SMA Neg

0 0 37

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Metode Ceramah dan Diskusi Kelompok Terarah (DKT) terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Mengenai Pencegahan Penularan TB Paru di SMA Negeri 12 Medan Tahun 2013

0 0 12