e Tindakan pencegahan bahaya penyakit paru kronis karena menghirup udara yang tercemar debu para pekerja tambang, pekerja semen dan sebagainya.
f Pemeriksaan bakteriologis dahak pada orang dengan gejala TB paru. g Pemeriksaan screening dengan tuberculin test pada kelompok berisiko tinggi,
seperti para emigran, orang-orang kontak dengan penderita, petugas dirumah sakit, petugasguru disekolah, petugas foto rontgen. Pemeriksaan foto rontgen
pada orang-orang yang positif dari hasil pemeriksaan tuberculin test.
2.6.8. Kebijakan Penanggulangan TB Paru
Menurut Depkes RI 2007 Penanggulangan TB paru di Indonesia ditempuh melalui kebijakan-kebijakan yakni :
a Penanggulangan TB di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan azas desentralisasi dengan Kabupatenkota sebagai titik berat manajemen program
dalam kerangka otonomi yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta menjamin ketersediaan sumber daya dana,
tenaga, sarana dan prasarana. b Penanggulangan TB dilaksanakan dengan menggunakan strategi DOTS
c Penguatan kebijakan untuk meningkatkan komitmen daerah terhadap program penanggulangan TB.
d Penguatan strategi DOTS dan pengembangannya ditujukan terhadap peningkatan mutu pelayanan, kemudahan akses untuk penemuan dan
pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya MDR-TB.
Universita Sumatera Utara
e Penemuan dan pengobatan dalam rangka penanggulangan TB dilaksanakan oleh seluruh Unit Pelayanan Kesehatan UPK, meliputi Puskesmas, Rumah
Sakit Pemerintah dan swasta, Rumah Sakit Paru RSP, Balai Pengobatan Penyakit Paru Paru BP4, Klinik Pengobatan lain serta Dokter Praktek
Swasta DPS. f Penanggulangan TB dilaksanakan melalui promosi, penggalangan kerja sama
dan kemitraan dengan program terkait, sektor pemerintah, non pemerintah dan swasta dalam wujud Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan TB
Gerdunas TB. g Peningkatan kemampuan laboratorium diberbagai tingkat pelayanan ditujukan
untuk peningkatan mutu pelayanan dan jejaring. h Obat Anti Tuberkulosis OAT untuk penanggulangan TB diberikan kepada
pasien secara gratis dan dijamin ketersediaannya. i Ketersediaan sumberdaya manusia yang kompeten dalam jumlah yang
memadai untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerja program. j Penanggulangan TB lebih diprioritaskan kepada kelompok miskin dan
kelompok rentan terhadap TB. k Penanggulangan TB harus berkolaborasi dengan penanggulangan HIV.
l Pasien TB tidak dijauhkan dari keluarga, masyarakat dan pekerjaannya. m Memperhatikan komitmen internasional yang termuat dalam MDGs.
Universita Sumatera Utara
2.7. Landasan Teori