Proses perubahan perilaku berdasarkan teori S-O-R ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1. Teori S-O-R
2.6. TB Paru
2.6.1. Definisi TB Paru
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB Mycobacterium Tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi
dapat juga mengenai organ tubuh lainnya Depkes RI, 2007. Menurut Yunus 1989 yang dikutip Achmadi 2008, sebagian besar kuman
tuberkulosis menyerang paru-paru, akan tetapi dapat menyerang organ lain di dalam Stimulus
Reaksi terbuka perubahan praktek
Reaksi tertutup perubahan sikap
- Perhatian - Pengertian
- Penerimaan
Universita Sumatera Utara
tubuh. Secara khas kuman membentuk granuloma dalam paru menimbulkan nekrosis atau kerusakan jaringan.
2.6.2. Klasifikasi TB Paru
Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak, TB paru dibagi dalam 2 bagian yaitu : 1. TB paru BTA positif sangat menular yaitu sekurang-kurangnya 2 dari 3
pemeriksaan dahak, memberikan hasil yang positif. Satu pemeriksaan dahak memberikan hasil yang positif dan foto rontgen dada menunjukkan TB aktif.
2. TB paru BTA negatif, yaitu pemeriksaan dahak hasilnya masih meragukan. Jumlah kuman yang ditemukan pada waktu pemeriksaan belum memenuhi
syarat positif. Foto rontgen dada menunjukkan hasil positif Laban, 2007.
2.6.3. Etiologi Penyakit Tuberkulosis Paru
Bakteri ini berbentuk batang, berukuran panjang 1-4 mikron, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula
sebagai Basil Tahan Asam BTA. Bakteri tuberkulosis cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap
dan lembab. Sebagian besar kuman terdiri dari asam lemak dan lipid, yang membuat lebih tahan asam, sifat lain adalah bersifat aerob, lebih menyukai jaringan kaya
oksigen, terutama bagian apical posterior. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat tidur dormant, tertidur lama selama beberapa tahun Depkes RI, 2002.
Universita Sumatera Utara
2.6.4. Cara Penularan TB Paru
Menurut Depkes 2008, penderita dapat menularkan kuman TB pada orang lain melalui cara :
a Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak droplet nuclei. Sekali batuk dapat menghasilkan
sekitar 3000 percikan dahak. b Penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu
yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama
beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. c Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut.
d Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara
tersebut.Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak.
2.6.5. Gejala Penyakit TB