3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini mencakup data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari responden
melalui kuesioner yang disusun secara terstruktur yang berisi sejumlah pertanyaan dimana responden diminta untuk memilih jawaban yang paling benar. Kuesioner
digunakan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan yang ada hubungannya dengan TB paru. Kuesioner disusun sendiri oleh peneliti meliputi karakteristik
responden dan pertanyaan yang menggali pengetahuan dan keterampilan responden mengenai TB paru. Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang
diperoleh melalui dokumentasi, laporan dan profil SMA Negeri 12 Medan.
3.4.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Prosedur kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi beberapa tahapan yaitu : 1. Tahap Persiapan
a. Tahap persiapan kelengkapan administratif penelitian yang meliputi pengurusan surat izin penelitian dari Fakultas Kesehatan Masyarakat ke lokasi penelitian.
Selanjutnya peneliti mengambil data calon pesertaresponden dari SMA Negeri 12 Medan
sebagai kelompok perlakuan dengan metode ceramah dan metode Diskusi Kelompok Terarah DKT.
b. Uji coba instrumen penelitian meliputi uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner pengetahuan dan sikap dilakukan kepada 30 orang responden yang
memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian. Uji kuesioner
Universita Sumatera Utara
dilakukan di SMA Sutan Oloan Medan yang tidak termasuk lokasi pengambilan sampel dalam penelitian ini.
2. Tahap Pelaksanaan a Pada hari pertama, untuk kelompok I dan II seluruh responden diberi arahan
tentang cara kegiatan, kemudian dilanjutkan dengan pretest dengan menggunakan kuesioner. Untuk kelompok II diberikan selebaran untuk dibaca
dirumah mengenai TB paru. b Pada hari kedua, intervensi dilakukan untuk kelompok I dan II yaitu siswa
SMA Negeri 12 Medan, pada kelas yang berbeda intervensi dilakukan oleh petugas kesehatan puskesmas Helvetia bagian penyakit menular yang sudah
ahli memberikan materi mengenai TB paru dan sudah mendapatkan pelatihan. Pada kelompok I diberikan ceramah tentang pencegahan penularan TB paru
lebih kurang 90 menit, pada kelompok perlakuan II dengan membagi kelompok menjadi 4 kelompok yang beranggotakan 10 orang, Posisi duduk
peserta tiga perempat lingkaran dengan posisi moderator sebagai fokusnya, kemudian fasilitator memberikan arahan prosedur yang akan dilakukan dan
memberikan materi mengenai TB paru, fasilitator untuk kelompok II yaitu DKT adalah petugas kesehatan bagian penyakit menular khususnya TB paru
yang sudah mendapatkan pelatihan mengenai DKT dari peneliti, selanjutnya para peserta diskusi kelompok diminta untuk berdiskusi dengan diberikan soal
dari fasilitator bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan TB paru
Universita Sumatera Utara
selama lebih kurang 90 menit, pada kelompok II juga dilengkapi dengan notulen.
c Pada Hari ketiga dilakukan post test pada kelompok I dan kelompok II dengan menggunakan kuesioner untuk melihat mana yang lebih efektif tentang
penularan pencegahan TB paru dengan metode ceramah maupun metode diskusi kelompok dari kedua kelompok yang diberi perlakuan.
Secara ringkas pelaksanaan penelitian ini diringkas dalam bentuk alur penelitian sebagai berikut :
Gambar 3.2. Alur Penelitian
Remaja kelompok perlakuan I
Remaja kelompok perlakun II
POST TEST Pengetahuan dan sikap
remaja tentang TB paru POST TEST
Pengetahuan dan sikap remaja tentang TB Paru
PRE TEST Pengetahuan dan sikap
remaja tentang TB paru PRE TEST
Pengetahuan dan sikap remaja tentang TB paru
Intervensi metode
ceramah Intervensi
metode diskusi
kelompok terarah
DKT
Universita Sumatera Utara
3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas