3. Diskusi menghasilkan informasi penting, namun terkadang informasi yang didapat hanya mewakili gambaran dari populasi tertentu dan tidak bisa
digeneralisasi untuk populasi yang lebih luas. Untuk itu, manfaat yang diperoleh dari DKT bukanlah terletak pada generalisasi hasil DKT melainkan
pada kedalaman informasi tersebut Afriani, 2009
2.2.4. Peran dan Persyaratan Menjadi ModeratorFasilitator DKT
.
Mereduksi berbagai kesalahan yang disebabkan oleh fasilitatormoderator menjadi sangat penting. Caranya, mewajibkan seseorang yang ditetapkan menjadi
fasilitatormoderator memiliki keahlian skils dalam memoderasi jalannya diskusi. Selain itu, dituntut kemampuannya untuk mengaplikasikan setiap fungsi fasilitasi
moderasi yang wajib diembannya secara optimal dan professional.
Peranan ModeratorFasilitator Persyaratan Menjadi
ModeratorFasilitator
1. Menjelaskan maksud dan tujuan DKT
2. Menjelaskan topikisu pokok diskusi
3. Menciptakan suasana kondusif
4. Mengelola dinamika kelompok
5. Mengamati peserta dan tanggap terhadap
reaksi mereka
6.
Perhatikan nada suara
7.
Menghindari pemberian pendapat pribadi
8. Menghindari komentar yang menyatakan
setujutidak setuju
1. Simpatik, akrab, dan penuh empati
2. Membuat orang lain tidak tegang
3. Keterampilan berkomunikasi
4. Mendengarkan
5. Memerhatikan
6. Memperlihatkan semangat
7. Sadar atas isyarat tersirat
8. Berpikir positif dan analitis
Saksono 2011 mengemukakan bahwa moderatorfasilitator DKT merupakan faktor kritis yang memengaruhi efektivitas dan hasil guna DKT. Dalam diskusi
Universita Sumatera Utara
kelompok terarah dijelaskan tanggung jawab seorang fasilitator DKT. Tugas pokok moderator fasilitator DKT adalah :
1. Menguraikan secara jelas maksud dan tujuan penyelenggaraan DKT
2. Memersiapkan segalanya dengan baik, sehingga peserta mengetahui dan
memahami topik danatau isu yang hendak didiskusikan sebelum DKT dimulai 3.
Membangun suasana kondusif, rasa saling pengertian dalam kelompok dan menciptakan suasana produktif dalam pelaksanaan diskusi
4. Tetap awas terhadap dinamika kelompok, untuk mengenali ancaman yang dapat
mengganggu produktivitas diskusi kelompok 5.
Mengelola dinamika kelompok, sehingga arah dan lalu lintas diskusi dapat mengalir dengan baik dan tertib serta peserta merasa nyaman untuk berbagi dan
menyampaikan pendapatpemikirannya 6.
Tetap berpikiran positif dan terbuka, sehingga dapat meminimalisasi kekeliruan dugaan awal peserta terhadap topik diskusi
7. Menyiapkan laporan yang secara akurat menangkap respon kelompok, dan
8. Menjaga kerahasiaan.
Selain kemampuan melaksanakan peran dalam DKT, moderatorfasilitator dituntut memiliki kualifikasi moderatorfasilitator DKT, yakni :
1. Memahamimengenalmengetahui dengan baik isu, topik, dan materi diskusi
2. Menjadi prioritas untuk memiliki kemampuan berkomunikasi dengan peserta
dalam bahasa gaya bahasa atau dialekidiolek yang digunakan oleh peserta
Universita Sumatera Utara
3. Mengapresiasi kebudayaan setempat dan bersikap sensitif terhadap budaya, tidak
menghakimi, tidak menggurui, tidak memandang remeh peserta, tidak menolak atau menyetujui tentang apa yang dikatakan peserta, dan tidak berusaha
memengaruhi peserta 4.
Memiliki ketergantungan dan ketertarikan yang murni terhadap sikapperilaku peserta diskusi
5. Menghindari bias gender dan bersikap proporsional terhadap pria dan wanita
6. Menjaga etika dan sopan santun
7. Memiliki empati, dan
8. Menghargai dan menghormati setiap peserta dari berbagai latar belakang
Saksono, 2011.
2.3. Proses Adopsi Perilaku