Diagnosis TB Paru TB Paru

b Kalau ada cairan dirongga pleura pembungkus paru-paru, dapat disertai dengan keluhan sakit dada. Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul apabila infiltrasi radang sudah sampai pada pleura, sehingga menimbulkan pleuritis. c Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah. d Pada anak-anak yang dapat mengenai otak lapisan pembuluh otak dan disebut sebagai meningitis radang selaput otak, gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

2.6.6. Diagnosis TB Paru

1 Pada Orang Dewasa Diagnosis TB Paru pada orang dewasa yakni dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila dua dari tiga spesimen SPS BTA hasilnya positif. Apabila hanya satu spesimen yang positif maka perlu dilanjutkan dengan rontgen dada atau pemeriksaan SPS diulang. Jika hasil rontgen menunjukan TBC, maka penderita didiagnosis sebagai penderita Paru BTA positif. Dan jika hasil rontgen tidak mendukung TB Paru, maka pemeriksaan dahak SPS diulang Depkes, 2005. Pemeriksaan lainnya seperti foto toraks dan uji kepekaan dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya. Tidak dibenarkan mendiagnosis TB Paru hanya berdasarkan pemeriksaan foto toraks. Foto toraks tidak Universita Sumatera Utara selalu memberi gambaran yang khas pada TB Paru, sehingga sering terjadi over diagnosis. Gambaran Kelainan radiologik Paru tidak selalu menunjukan aktifitas penyakit TB Paru Chin, 2000. 2 Diagnosis Tuberkulosis pada Anak Diagnosis yang paling tepat adalah dengan ditemukannya kuman tuberkulosis dari penderita, misalnya dahak, bilasan lambung, biopsi dll. Tetapi pada anak hal ini sulit dan jarang didapat, sehingga sebagian besar diagnosis tuberkulosis anak didasarkan atas gambaran klinis, gambaran foto rontgen dada dan uji tuberkulin. Untuk itu penting memikirkan adanya tuberkulosis pada anak kalau terdapat tanda-tanda yang mecurigakan atau gejala-gejala seperti di bawah ini : Seorang anak harus dicurigai menderita tuberkulosis kalau Mempunyai sejarah kontak serumah dengan penderita tuberkulosis BTA Positif yaitu : Terdapat reaksi kemerahan cepat setelah penyuntikan BCG Bacillus Calmette et Guerin dalam 3-7 hari, Terdapat gejala umum tuberkulosis Depkes, 2002. Gejala umum tuberkulosis pada anak : a Berat badan turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas dan tidak naik dalam satu bulan meskipun sudah dengan penanganan gizi yang baik failure to thrive. b Nafsu makan tidak ada anorexia dengan gagal tumbuh dan berat badan tidak naik dengan adekuat. c Demam lamaberulang tanpa sebab yang jelas bukan tifus, malaria atau infeksi saluran napas akut, dapat disertai keringat malam. Universita Sumatera Utara d Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit, biasanya multipel, paling sering di daerah leher, ketiak dan lipatan paha inguinal. e Gejala-gejala dari saluran napas, misalnya batuk lama lebih dari 30 hari setelah disingkirkan sebab lain dari batuk, tanda cairan di dada dan nyeri di dada. f Gejala-gejala dari saluran cerna, misalnya diare berulang yang tidak sembuh dengan pengobatan diare, benjolan massa di abdomen dan tanda-tanda cairan dalam abdomen. Gejala spesifik tuberkulosis pada anak : Gejala spesifik biasanya tergantung dibagian tubuh mana yang terserang, misalnya : a Tuberkulosis kulit skrofuloderma. b Tuberkulosis tulang dan sendi yaitu : Tulang punggung, tulang panggul dengan pembengkakan di pinggul, tulang lutut dengan pincang dan atau bengkak, tulang kaki dan tangan c Tuberkulosis otak dan syaraf, Meningitis dengan gejala : iritabel, kaku kuduk, muntah-muntah dan kesadaran menurun. d Tuberkulosis Mata dengan gejala : Konjungtivitis fliktenularis dan Tuberkel koroid hanya terlihat dengan fundusckopi Depkes, 2002. 3 Uji Tuberkulin Mantoux Menurut Depkes 2002 Uji tuberkulin dilakukan dengan cara mantoux penyuntikan intra kutan dengan semprit tuberkulin 1ml jarum nomor 26. tuberkulin Universita Sumatera Utara yang dipakai adalah tuberkulin PPD RT 23 kekuatan 2 TU. Pembacaan dilakukan 48- 72 jam setelah penyuntikan. Diukur diameter transveral dari indurasi yang terjadi. Ukuran dinyatakan dalam milimter. Uji tuberkulin dinyatakan positif bila indurasi 10 mm pada anak dengan gizi baik, atau 5 mm pada anak dengan gizi buruk. Bila uji tuberkulin positif, menunjukan adanya infeksi tuberkulosis dan kemungkinan ada tuberkulosis aktif pada anak, namun uji tuberkulin dapat negatif pada anak dengan tuberkulosis berat malnutrisi, penyakit sangat berat, pemberian imunosupresif, dll. 4 Reaksi Cepat BCG Bila dalam penyuntikan BCG terjadi reaksi cepat dalam 3-7 hari berupa kemerahan dan indurasi 5 mm, maka anak tersebut dicurigai telah terinfeksi Mycobactrium tuberculosa Depkes, 2002. 5 Foto Rontgen Dada Gambaran rontgen tuberkulosis paru pada anak tidak khas dan interpretasi foto biasanya sulit, harus hati-hati, kemungkinan bisa overdiagnosis atau underdiagnosis. Paling mungkin kalau ditemukan infiltrat dengan pembesaran kelenjar hilus atau kelenjar paratrakeal. Gejala lain dari fhoto rontgen yang mencurigai tuberkulosis adalah milier, Atelektasiskolaps konsolidasi, infiltrat dengan pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal, Konsolidasi lobus, reaksi pleura dan atau efusi pleura, kalsifikasi, bronkiektasis, kavitas, dan destroyed lung. Bila ada diskongruensi antara gambaran klinis dan gambaran rontgen , harus dicurigai tuberkulosis. Fhoto rontgen Universita Sumatera Utara dada sebaiknya dilakukan PA postero-Anterior dan lateral, tetapi kalau tidak mungkin PA saja Depkes, 2002. 6 Pemeriksaaan Mikrobiologi dan Serologi Pemeriksaan BTA secara mikroskopis langsung pada anak biasanya dilakukan dari bilasan lambung karena dahak sulit didapat pada anak. Pemeriksaan BTA secara biakan kultur memerlukan waktu yang lama. Cara baru untuk mendeteksi kuman tuberkulosis dengan cara PCR Polymery Chain Reaktion atau Bactec masih belum dapat dipakai dalam klinis praktis. Demikian juga pemeriksaan serologis seperti ELISA, PAP, Mycodot dan lain-lain, masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk pemakaian dalam klinis praktis. Bila dijumpai 3 atau lebih dari hal-hal yang mencurigakan atau gejala-gejala klinis umu tersebut di atas. Maka anak tersebut dianggap tuberkulosis dan diberikan pengobatan dengan OAT sambil diobservasi selama 2 bulan. Bila menunjukan perbaikan, maka diagosis tuberkulosis dapat dipastikan dan OAT diteruskan sampai penderita tersebut sembuh. Bila dalam observasi dengan pemberian OAT selama 2 bulan tersebut di atas, keadaan anak memburuk atau tetap, anak tersebut bukan tuberkulosis atau mungkin tuberkulosis tapi kekebalan obat ganda atau Multiple Drug Resistent MDR. Anak tersangka MDR perlu dirujuk ke rumah sakit untuk penatalaksanaan spesialistik Depkes, 2002. Universita Sumatera Utara

2.6.7. Pencegahan Penyakit TB Paru

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Sikap Remaja mengenai Pencegahan Penularan HIV/AIDS di SMU Negeri 2 Kota Dumai

3 73 111

Efektivitas Metode Ceramah Dan Diskusi Kelompok Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Di Yayasan Pendidikan Harapan Mekar Medan

4 77 154

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 0 19

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 0 9

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 2 39

Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Dismenorea di SMA Swasta Raksana Medan Tahun 2016

0 1 4

EFEKTIFITAS METODE DISKUSI KELOMPOK DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH

0 0 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Promosi Kesehatan Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk - Pengaruh Metode Ceramah dan Diskusi Kelompok Terarah (DKT) terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Mengenai Pencegahan Penularan TB Paru di SMA Neg

0 0 37

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Metode Ceramah dan Diskusi Kelompok Terarah (DKT) terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Mengenai Pencegahan Penularan TB Paru di SMA Negeri 12 Medan Tahun 2013

0 0 12